FISIOHOME – Stroke adalah salah satu penyakit yang seringkali menyerang orang pada usia tua. Terutama mereka yang berusia 55 tahun ke atas, risiko terkena stroke akan semakin tinggi. Namun, tidak menutup kemungkinan juga penyakit ini bisa menyerang orang yang lebih muda.
Dalam Artikel Ini:
TogglePengertian Stroke
Stroke dapat diartikan sebagai suatu kondisi medis dimana terdapat gangguan aliran darah ke otak. Tanpa oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh sel darah, otak mulai mati dalam beberapa menit. Hal itu menyebabkan masalah seperti kerusakan otak, cacat, atau kematian.
Ada dua jenis utama stroke yaitu stroke hemoragik dan stroke non hemoragik. Penting untuk segera menghubungi layanan darurat jika memang anda atau kerabat yang lain mengalami stroke. Lakukan perawatan dini untuk menyelamatkan nyawa dan meningkatkan kemungkinan pemulihan yang berhasil dari kejadian stroke.
Pengertian Stroke Hemoragik dan Nonhemoragik
Stroke diklasifikasikan menjadi 2 kategori utama:
- Stroke nonhemoragik adalah stroke yang disebabkan oleh penyumbatan arteri dengan intensitas sekitar 87% dari semua stroke adalah nonhemoragik.
- Stroke hemoragik adalah stroke yang disebabkan oleh pendarahan dengan intensitas sekitar 13% dari semua stroke adalah hemoragik.
Perbedaan Stroke Hemoragik dan Nonhemoragik
Stroke Hemoragik
Stroke hemoragik disebabkan oleh pendarahan yang mengganggu kemampuan otak untuk berfungsi. Ini terjadi ketika pembuluh darah yang menyuplai nutrisi dan oksigen ke otak, pecah dan berdarah. Pendarahan bisa terjadi di dalam otak atau di area antara otak dan tengkorak.
Hal ini menyebabkan sel dan jaringan otak tidak mendapatkan oksigen dan nutrisi. Selain itu, tekanan yang menumpuk di jaringan sekitar pembuluh darah yang pecah akan menyebabkan iritasi dan pembengkakan. Sehingga dapat menyebabkan kerusakan otak yang lebih lanjut.
Berdasarkan letak perdarahan terjadi dan penyebabnya, stroke hemoragik dibedakan dalam dua kategori:
- Perdarahan intraserebral – Perdarahan intraserebral disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah yang terletak di otak.
- Pendarahan subarachnoid – Pendarahan subarachnoid terjadi ketika pembuluh darah rusak, menyebabkan darah menumpuk di permukaan otak.
Pendarahan Intraserebral
Pendarahan intraserebral biasanya disebabkan oleh tekanan darah tinggi. Pendarahan ini terjadi secara tiba-tiba dan cepat. Biasanya tidak ada tanda-tanda peringatan atau gejala. Pendarahannya pun dapat menyebabkan koma hingga kematian.
Pendarahan Subarachnoid
Pendarahan subarachnoid adalah pendarahan yang terjadi di antara otak dan membran yang menutupi otak (meninges) di area subarachnoid. Jenis pendarahan ini sering disebabkan oleh aneurisma atau arteriovenous malformation. Bisa juga disebabkan oleh trauma.
Aneurisma merupakan area yang lemah dan menggelembung pada dinding arteri, dan mempunyai risiko pecah. Aneurisma bisanya bawaan lahir, atau dapat berkembang di kemudian hari karena faktor-faktor seperti tekanan darah tinggi.
Arteriovenous malformation merupakan kelainan bawaan yang terdiri dari jaringan arteri dan vena yang kusut, tidak teratur. Biasanya AVM disebabkan oleh genetik atau bagian dari sindrom penyakit lainnya.
Stroke Nonhemoragik
Stroke nonhemoragik ini terjadi saat pembuluh darah yang bertugas membawa darah ke otak tersumbat, sehingga menyebabkan kematian jaringan otak. Ada dua jenis stroke nonhemoragik yang dibedakan yakni:
- Stroke Trombotik – Terjadi saat gumpalan darah terbentuk di pembuluh darah di otak.
- Stroke Emboli – Terjadi karena puing-puing plak yang menumpuk atau bekuan darah di bagian lain dari tubuh.
Stroke Trombotik
Stroke trombotik adalah stroke yang disebabkan oleh pembekuan darah yang berkembang di arteri yang memasok darah ke otak. Jenis stroke ini biasanya dialami orang tua, terutama yang mempunyai diabetes, kolesterol tinggi dan aterosklerosis (penumpukan lemak di dalam dinding pembuluh darah).
Biasanya, gejala stroke trombotik bisa terjadi secara tiba-tiba dan seringnya terjadi saat tidur atau pagi hari.
Stroke Embolik
Stroke embolik biasanya disebabkan oleh pembekuan darah yang terbentuk di tempat lain dalam tubuh, dan berjalan melalui alirah darah ke otak. Cukup banyak penderita stroke embolik merupakan orang yang memiliki fibrilasi atrium, dimana bilik atas jantuk tidak berdetak secara efektif. Selain itu, stroke ini sering terjadi akibat penyakit atau operasi jantung.
Perbedaan mengenai dua jenis stroke di atas akan memberikan anda wawasan baru mengenai penyebab stroke dan penanganan yang tepat. Sehingga, risikonya bisa diminimalisir. Sebagai catatan, penting untuk anda segera menghubungi layanan darurat jika memang ada kerabat yang mengalami stroke. Lakukan perawatan dini untuk menyelamatkan nyawa dan meningkatkan kemungkinan pemulihan yang berhasil dari penyakit stroke yang menimpa baik jenis hemoragik maupun nonhemoragik.