Terdapat standar pelayanan fisioterapi yang harus diperhatikan oleh setiap tenaga kesehatan, tidak hanya di Indonesia tapi juga seluruh dunia. Meskipun demikian, tentu setiap negara memiliki pengaturan dan standarnya masing-masing.
Falsafah fisioterapi sendiri memandang bahwa kesehatan fungsi dan gerak pada manusia merupakan bagian dari hak asasi. Bentuk pelayanan kesehatan ini ditujukan baik kepada individu maupun kelompok sebagai upaya yang dilakukan oleh fisioterapis.
Fisioterapis dapat memberikan layanan baik secara individu atau bersama tim tenaga kesehatan lain. Hal tersebut tergantung pada preferensi dan kebutuhan baik dari segi tenaga medis ataupun pasiennya itu sendiri.
Dalam Artikel Ini:
ToggleCakupan Layanan Fisioterapi di Indonesia
Keberhasilan layanan satu ini bergantung pada berbagai macam faktor mulai dari sosial sampai kelengkapan fasilitas. Hal tersebut tidak heran mengingat layanan ini memiliki peran penting dalam dunia kesehatan baik pada tingkat dasar maupun lanjutan atau rujukan.
Pada tingkat pertama, fisioterapis memiliki peran dalam health services yang mengutamakan pengembangan dan pemeliharaan. Tentunya hal tersebut harus tetap berpegang pada standar pelayanan fisioterapi itu sendiri.
Adapun pada tingkat lanjutan atau rujukan, fisioterapis memiliki perawatan dalam perawatan kepada pasien. Adapun pasien bisa memiliki berbagai gangguan neuromuskuler, kardiovaskuler, paru, gangguan gerak, dan gangguan-gangguan lainnya.
Terapi neuromuskuler mencakup neurologi serta tumbuh kembang pada anak/geriatri. Hal tersebut dapat dilakukan dengan pendekatan bobath, proprioceptive neuromuscular fascilitation, dolphin theory, feldenkraise, atau tickle manuver cough for celebral palsy.
Adapun untuk terapi kardiovaskulopulmonal meliputi paru, jantung, juga intensive care dengan beberapa pendekatan. Di antaranya ada muscle energy therapy, manual lymphatic drain vein, visceral manipulation, basic cardiac life support, dan lainnya.
Masih banyak cakupan lain yang terdapat layanan ini sesuai dengan kebutuhan pasiennya. Cakupannya juga sangat luas mulai dari cedera sampai kecantikan.
Standar Pelayanan Fisioterapi di Indonesia
Di Indonesia, health services ini terus berkembang dalam lingkup promotif, kuratif, preventif, serta rehabilitatif dalam spektrum. Adapun standar-standar yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut :
1. Puskesmas
Layanan yang diberikan oleh Puskesmas adalah berupa kesehatan gerak dan fungsi tubuh baik kepada individu maupun kelompok. Sifatnya sendiri adalah umum dengan mengutamakan pada pengembangan dan pemeliharaan.
Adapun pendekatannya menggunakan pendekatan promotif serta preventif tetapi tidak mengesampingkan pemulihan. Oleh karena itu, terdapat juga pendekatan secara kuratif dan rehabilitatif.
Kegiatan promotif dan preventif dalam standar pelayanan fisioterapi sudah termasuk skrinning. Selain itu terdapat juga program peningkatan fleksibilitas, pengurangan nyeri, peningkatan baya tahan, serta keselarasan postur dalam kegiatan sehari-hari.
Selain itu, terdapat pemeriksaan serta pengobatan untuk pemulihan, mengurangi rasa sakit, pencegahan, dan intervensi diri yang berkaitan dengan cedera. Terdapat juga rehabilitas apabila dirasa dibutuhkan.
2. Rumah Sakit Umum
Untuk di rumah sakit umum menyesuaikan klasifikasinya, yaitu memberikan health services kepada yang membutuhkan. Standar pelayanan fisioterapi di rumah sakit umum meliputi semua jenis gangguan gerak dan fungsi tubuh.
Pendekatannya sendiri tidak jauh berbeda dengan yang digunakan di Puskesmas yaitu antara lain adalah pendekatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.
3. Rumah Sakit Khusus
Rumah sakit khusus pada dasarnya memberikan service pada satu bidang atau satu jenis penyakit tertentu saja. Klasifikasinya bisa berdasarkan disiplin ilmu, jenis penyakit, atau golongan umur. Sehingga memang untuk standarnya sendiri akan berbeda.
Jika rumah sakit umum bisa memberikan pelayanannya pada berbagai bidang, maka berbeda dengan rumah sakit khusus. Di sini, fisioterapi dilakukan untuk gangguan gerak atau fungsi tubuh tertentu sesuai dengan kekhususan rumah sakitnya.
4. Praktik Mandiri
Adapun untuk praktik mandiri, standar pelayanan fisioterapi berupa beberapa layanan kepada individu maupun kelompok. Layanannya sendiri meliputi pemeliharaan, pengembangan, dan pemulihan.
Sedangkan pendekatannya masih mirip dengan pendekatan-pendekatan di atas, yaitu promotif, preventif, kuratif, serta rehabilitatif. Akan tetapi hal tersebut tentu menyesuaikan dengan kompetensi dari fisioterapisnya sendiri.
Berbagai Ketentuan Mengenai Kompetensi Fisioterapis
Ketentuan mengenai kompetensi fisioterapis dalam standar pelayanan fisioterapi telah dirumuskan. Peraturannya terdapat dalam SK Menkes No. 376/Menkes/SK/III/2001 tentang Standar Profesi Fisioterapis. Adapun garis besar SK tersebut adalah sebagai berikut :
1. Mampu menganalisis ilmu sebagai dasar praktik.
2. Mampu menganalisis kebutuhan pasien.
3. Mampu merumuskan diagnosis fisioterapi.
4. Mampu merencanakan tindakan fisioterapi.
5. Mampu melakukan intervensi fisioterapi.
6. Kemampuan dalam melakukan evaluasi serta re-evaluasi.
7. Kemampuan dalam berkomunikasi serta berkoordinasi secara efektif dan efisien.
8. Kemampuan dalam melakukan atau memberikan edukasi kepada pasien.
9. Kemampuan dalam menerapkan prinsip-prinsip manajemen dalam praktik fisioterapi.
10. Kemampuan dalam melakukan penelitian.
11. Kemampuan untuk bertanggung jawab serta tanggung gugat dalam praktik fisioterapi.
Selain kompetensi-kompetensi tersebut, profesi dalam bidang ini tentunya juga memiliki tanggung jawab. Tanggung jawab seorang fisioterapis meliputi tanggung jawab sebagai pelaksana, pengelola, pendidik, serta peneliti sesuai standar pelayanan fisioterapi.
Fisioterapis juga harus memegang teguh standar kompetensi, sumpah dan etika profesi, standar praktik dan pendidikan, juga legislasinya dalam melakukan interaksi. Dengan begitu, prosesnya bisa dipertanggung jawabkan baik secara etik, moral, maupun hukum.
Memahami Serangkaian Proses Pelayanan Fisioterapi
Selain memahami mengenai standar pelayanan fisioterapi, penting juga untuk mengetahui bagaimana proses pelayanannya. Apalagi jika merupakan pengalaman pertama dalam melakukan jenis terapi tersebut.
Adapun proses siklusnya bersifat berkelanjutan dan dinamis oleh fisioterapis dengan kompetensi yang sesuai. Serangkaian proses yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Assesmen
Pada proses assesmen akan diarahkan pada diagnosis mulai dari pemeriksaan sampai evaluasi. Evaluasi sendiri memuat setidaknya data anamnesa, yaitu identitas umum, riwayat keluhan, telaah sistemik, risiko jatuh, dan evaluasi.
2. Penegakan Diagnosis
Pada proses ini diagnosis akan dituliskan pada lembar rekam medis milik pasien baik yang terintegrasi atau pada lembar kajian khusus. Diagnosis di sini adalah pernyataan atau gambaran keadaan multi dimensi dari pasien.
3. Perencanaan Intervensi dan Intervensi
Intervensi adalah program latihan atau lebih spesifik yang dilakukan secara tertulis dan tentunya melibatkan pasien beserta keluarganya. Perencanaannya sendiri tertulis dalam lembar rekam medis miliki pasien baik yang terintegrasi atau pada lembar kajian khusus.
4. Evaluasi/Re-Evaluasi
Dalam standar pelayanan fisioterapi, evaluasi/re-evaluasi dilakukan dengan tujuan perencanaan intervensi. Evaluasi/re-evaluasi sendiri bisa berupa kesimpulan serta tidak terbatas pada rencana penghentian program atau profesional terkait.
5. Edukasi dan Komunikasi
Selain itu, perlu juga dilakukan edukasi dan komunikasi kepada pasien juga keluarganya. Tidak lupa juga kepada tenaga kesehatan terkait beserta masyarakat sekitar. Hal ini merupakan bagian dari proses layanan yang berkualitas.
6. Dokumentasi
Dan proses terakhir adalah dokumentasi sebagai bagian tidak terpisahkan dalam layanan ini. Hal tersebut karena dalam setiap prosesnya akan didukung oleh lembar rekam medik serta formulir lain yang diperlukan.
Jika Anda sedang membutuhkan fisioterapis terpercaya untuk terapi Anda, maka Fisiohome bisa menjadi solusinya. Fisiohome adalah platform home visit fisioterapi pertama di Indonesia. Fisiohome menawarkan banyak solusi untuk gangguan gerak dan fungsi tubuh.
Dengan adanya fisiohome, jarak dan waktu tidak lagi menjadi masalah untuk mendapatkan layanan terbaik. Hubungi fisiohome di nomor +62 882-9874-5399 jika Anda ingin menggunakan jasanya.
Dengan begitu, Anda bisa memantau segala prosesnya. Pembahasan mengenai standar pelayanan fisioterapi beserta informasi tambahan lainnya di atas sebaiknya Anda pahami dengan baik.