Dalam Artikel Ini:
ToggleCerebral Palsy pada Anak dan Penyebabnya
Cerebral Palsy adalah kerusakan susunan saraf pusat yang terjadi pada masa pertumbuhan, bersifat permanen dan non progresif (Rustini, 2013:2). Cerebral Palsy tidak menular dan bukan penyakit keturunan, karena ia mempengaruhi gerakan tonus otot atau postur tubuh (Kurniawan, 2021). Penderitanya memiliki permasalahan menelan, fokus penglihatan, dan kekakuan otot. Efeknya beragam mulai dari epilepsi, kebutaan, tuli, keterbatasan gerak tubuh, dan bahkan cacat intelektual.
Sumber Gambar : Freepik
Cerebral Palsy dapat terjadi selama proses kehamilan, kelahiran, maupun pascakelahiran. Maka, alangkah lebih baik apabila calon ibu berkonsultasi dengan dokter dan mempersiapkan fisik serta mental. Selain itu, penting untuk melakukan tes kesehatan agar dapat mendeteksi apakah terdapat virus yang berbahaya bagi janin.
Infeksi virus Toxoplasma, Rubella, atau Herpes dapat memicu Cerebral Palsy pada janin. Saat kelahiran, Cerebral Palsy dapat dipicu akibat proses persalinan dengan vakum atau forceps. Di samping itu, bayi yang lahir prematur atau mengalami kelainan seperti berwarna kuning; berbobot di bawah 2500 gram; dan lahir tidak menangis, juga berpotensi menyandang Cerebral Palsy. Sedangkan pascakelahiran, Cerebral Palsy biasanya disebabkan panas tinggi atau kejang-kejang yang pernah diderita bayi selama masa pertumbuhan.
Klasifikasi Cerebral Palsy
Menurut Rustini (2013:9), berdasarkan kekakuan tonus atau ketegangan otot, Cerebral Palsy dibagi menjadi empat jenis:
- Spastic: Cerebral Palsy jenis spastic terjadi karena kerusakan di daerah cortex, sehingga otot menjadi kaku atau lemah. Jenis ini merupakan yang paling banyak diderita oleh penyandang Cerebral Palsy, yakni hingga 75%.
- Dyskinesia: Anak dengan Cerebral Palsy jenis dyskinesia mengalami kerusakan di ganglia basalis, yaitu bagian otak yang mengatur gerak tubuh. Penderita akan mengalami kesulitan dalam mengontrol gerakan tubuh, dan bahkan bisa menimbulkan kejang-kejang.
- Ataxic: Cerebral Palsy jenis Ataxic terjadi akibat kerusakan daerah otak kecil sehingga menimbulkan gerakan yang abnormal seperti tremor atau langkah kaki goyah.
- Campuran: Anak yang mengalami Cerebral Palsy campuran disebut sebagai spastic athetoid. Penyandangnya mengalami Cerebral Palsy yang merupakan campuran dari ketiga jenis di atas.
Baca Juga Tentang : Fisiohome x Blibli : Promo Diskon Rp70.000
Fisioterapi pada Cerebral Palsy
Apapun jenis kelainan tonus atau otot, terdapat 3 prinsip dasar dalam menangani anak dengan Cerebral Palsy, antara lain:
- Relaxation
Relaxation atau relaksasi dapat dilakukan dengan pemijatan, stretching, latihan pola stimulasi, dan latihan sensori. Pemijatan penting untuk diberikan bagi penyandang Cerebral Palsy agar kelenturan otot terpelihara. Stretching akan melatih otot yang memendek seperti otot paha dalam, selangkangan, betis, dan otot tangan serta jari. Kemudian latihan pola stimulasi disesuaikan dengan kemampuan gerak anak. Terakhir, latihan sensori dilakukan untuk menumbuhkan respon dan kepekaan.
- Splinting
Splinting merupakan latihan dengan bantuan alat agar dapat mempertahankan anggota tubuh pada posisi anatomis. Splinting digunakan untuk mempersiapkan anak sebelum ia bisa berjalan. Splint akan memelihara elastisitas otot dan menunjang latihan penguatan.
- Strengthening
Banyak pendapat yang mengatakan bahwa fisik anak Cerebral Palsy sulit untuk dikuatkan. Pendapat itu tidak salah, tetapi bukan berarti tidak mungkin untuk menguatkan fisik mereka. Latihan penguatan dapat dikembangkan dengan menggunakan standing frame, merangkak, dan bermain dengan papan beroda.
Fisiohome Hadir Bagi Buah Hati Anda
Jika kamu membutuhkan bantuan atau informasi lebih lanjut, jangan ragu untuk menghubungi Fisiohome melalui WhatsApp di +62 882-9874-5399. Tim kami siap memberikan layanan yang responsif, sehingga kamu dapat berkonsultasi langsung tentang pilihan terapi yang tersedia dan menemukan dukungan perawatan yang sesuai dengan kebutuhanmu.
Referensi Penulisan :
- Kurniawan, A. (2021). Cerebral Palsy adalah Kondisi Kelainan pada Motorik, Kenali Gejala dan Penyebabnya. Diakses pada 18 Agustus 2021 melalui https://www.merdeka.com/jabar/cerebral-palsy-adalah-kondisi-kelainan-pada- motorik-kenali-gejala-dan-penyebabnya-kln.html
- Rustini, S. (2013). Tegak di Atas Kaki: Memoar Fisioterapis Pacitan Mengantar Anak Cerebral Palsy Merajut Mimpi. Jakarta: Penerbit Libri.