Daftar Isi
TogglePantangan Makanan Frozen Shoulder, Frozen shoulder atau capsulitis adhesiva adalah gangguan pada sendi bahu yang menyebabkan nyeri hebat serta keterbatasan gerak secara progresif. Pada fase awal, penderita biasanya merasakan nyeri yang bertambah parah saat malam hari. Lambat laun, jaringan kapsul di sekitar sendi bahu menebal dan mengencang, sehingga ruang gerak sendi semakin terbatas. Kondisi ini dapat bertahan selama berbulan-bulan hingga bertahun-tahun jika tidak ditangani dengan tepat. Oleh karena itu, pemahaman tentang frozen shoulder dan faktor yang memperburuknya menjadi penting untuk masyarakat.

Selain terapi fisik, pola makan memegang peran signifikan dalam mendukung pemulihan frozen shoulder. Beberapa makanan dapat memicu peradangan di dalam tubuh sehingga membuat proses penyembuhan menjadi lebih lama. Memahami pantangan makanan sejak awal membantu pasien mengurangi keluhan dan memaksimalkan manfaat terapi. Edukasi gizi menjadi bagian penting dalam pendekatan holistik perawatan frozen shoulder. Artikel ini akan membahas secara menyeluruh tentang pantangan makanan bagi penderita frozen shoulder agar proses pemulihan berjalan lebih efektif.
Pantangan Makanan Frozen Shoulder
Baca juga artikel: Tips Menjaga Kesehatan Tulang Lansia
Hubungan Antara Makanan dan Peradangan Sendi
Peradangan adalah respon alami tubuh terhadap cedera atau infeksi, tetapi jika berlangsung kronis, dapat merusak jaringan termasuk kapsul sendi bahu. Makanan tertentu terbukti memicu reaksi inflamasi sistemik, yang berujung memperburuk rasa nyeri dan kekakuan sendi. Kandungan lemak jenuh, gula tambahan, hingga bahan kimia pengawet seringkali menjadi penyebab inflamasi meningkat. Hal ini perlu diantisipasi agar penderita frozen shoulder tidak mengalami perburukan kondisi.
Pola makan antiinflamasi kini banyak dipromosikan oleh ahli fisioterapi dan dokter sebagai bagian integral pemulihan. Nutrisi yang tepat membantu memperbaiki sel dan menekan proses inflamasi. Dengan pola makan yang sehat, fungsi otot dan sendi bahu perlahan dapat kembali normal. Jadi, bukan hanya obat dan terapi gerak yang diperlukan, melainkan juga pola makan yang mendukung perbaikan jaringan. Ini menjadi alasan penting kenapa edukasi tentang pantangan makanan frozen shoulder harus digencarkan.
Makanan Tinggi Lemak Jenuh dan Pengaruhnya
Lemak jenuh banyak ditemukan pada daging merah berlemak, gorengan, produk susu penuh lemak, serta makanan cepat saji. Lemak jenuh diketahui meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan memicu pelepasan sitokin proinflamasi di dalam tubuh. Bagi penderita frozen shoulder, mengonsumsi makanan tinggi lemak jenuh dapat memperparah peradangan di jaringan kapsul sendi. Akibatnya, rasa nyeri dan kekakuan bisa bertahan lebih lama, bahkan muncul kembali setelah terapi.
Sebagai gantinya, pasien disarankan memilih lemak sehat seperti minyak zaitun, alpukat, kacang-kacangan, serta ikan berlemak yang kaya omega 3. Lemak tak jenuh memiliki sifat antiinflamasi yang membantu regenerasi jaringan dan mengurangi nyeri sendi. Dengan menyesuaikan sumber lemak, proses pemulihan frozen shoulder bisa berjalan lebih lancar. Menu seimbang yang rendah lemak jenuh adalah strategi penting dalam program rehabilitasi. Karena itu, konsultasi dengan ahli gizi juga patut dipertimbangkan.
Bahaya Gula Berlebih Terhadap Frozen Shoulder
Selain lemak jenuh, gula tambahan juga masuk daftar pantangan makanan frozen shoulder. Gula dalam jumlah tinggi dapat meningkatkan kadar insulin, memicu resistensi insulin, dan memperburuk inflamasi di jaringan tubuh. Proses peradangan ini bukan hanya menimbulkan nyeri, tetapi juga memperlambat regenerasi jaringan kapsul bahu. Karena itu, penderita disarankan untuk menghindari minuman manis, permen, kue, atau makanan kemasan dengan kadar gula tinggi.
Mengganti asupan gula berlebih dengan sumber karbohidrat kompleks adalah langkah yang lebih sehat. Buah-buahan utuh, oatmeal, atau beras merah misalnya, memiliki serat tinggi yang membantu mengontrol kadar gula darah. Serat juga membantu memperbaiki metabolisme tubuh dan mendukung peredaran darah yang lebih lancar ke area sendi. Dengan pola makan rendah gula, risiko peradangan kronis bisa ditekan. Ini sangat relevan untuk penderita frozen shoulder agar tidak mengalami fase kekakuan yang terlalu panjang.
Makanan Olahan dan Pengawet yang Sebaiknya Dihindari
Makanan olahan modern umumnya mengandung pengawet, pewarna, dan bahan tambahan lain yang berpotensi memicu inflamasi. Bagi penderita frozen shoulder, konsumsi makanan kaleng, makanan cepat saji, atau produk instan sebaiknya dibatasi. Bahan tambahan tersebut dapat memengaruhi respon imun tubuh dan membuat proses peradangan semakin sulit dikendalikan.
Selain itu, makanan tinggi natrium dari bahan pengawet dapat memicu retensi cairan. Kondisi ini membuat jaringan sekitar sendi menjadi bengkak dan menambah tekanan pada kapsul sendi. Memasak sendiri dengan bahan segar jauh lebih baik dan dapat dikontrol nilai gizinya. Memanfaatkan bumbu alami seperti kunyit atau jahe yang bersifat antiinflamasi juga sangat dianjurkan. Langkah sederhana ini mampu memberi hasil besar dalam mendukung perawatan frozen shoulder.
Hubungan Asupan Garam Berlebih dengan Sendi
Asupan garam yang terlalu tinggi bisa meningkatkan tekanan darah serta menyebabkan retensi cairan. Pada penderita frozen shoulder, retensi cairan di sekitar sendi dapat memicu pembengkakan dan meningkatkan rasa sakit. Garam dalam jumlah wajar tentu dibutuhkan tubuh, tetapi penggunaannya harus dikontrol.
Kebiasaan mengonsumsi keripik, camilan asin, atau makanan kalengan membuat asupan garam harian melebihi kebutuhan. Bagi penderita frozen shoulder, ini berpotensi memperburuk kekakuan sendi dan menambah ketidaknyamanan. Solusinya adalah mengurangi garam dan mencoba bumbu alami untuk memperkaya rasa makanan. Edukasi ini penting karena banyak orang tidak menyadari efek konsumsi garam berlebihan terhadap kesehatan sendi.
Pertanyaan yang Sering Ditanyakan Pasien Frozen Shoulder
Banyak pasien bertanya, apakah makanan benar-benar berpengaruh pada frozen shoulder? Jawabannya adalah ya, karena pola makan proinflamasi dapat memperparah peradangan kapsul sendi. Apakah pantangan ini harus selamanya? Tidak selalu, karena saat kondisi sudah membaik, beberapa makanan bisa dikonsumsi dalam batas wajar.
Pertanyaan lain adalah apakah minum susu boleh? Tentu saja, tetapi pilih susu rendah lemak agar tidak meningkatkan asupan lemak jenuh. Pasien juga sering bertanya tentang herbal seperti jahe atau kunyit. Keduanya aman dikonsumsi karena bersifat antiinflamasi alami, bahkan membantu mempercepat perbaikan jaringan.
Aktivitas Fisik dan Rehabilitasi sebagai Pendukung Nutrisi
Selain pantangan makanan, penderita frozen shoulder perlu tetap bergerak agar sendi tidak makin kaku. Latihan ringan di bawah pengawasan fisioterapis adalah kunci mengembalikan fungsi bahu. Aktivitas fisik membantu memperlancar aliran darah ke area sendi dan memecah jaringan parut yang terbentuk di sekitar kapsul.
Kombinasi terapi manual, peregangan terarah, dan nutrisi sehat adalah pendekatan paling efektif. Pasien sebaiknya rutin berkonsultasi untuk menyesuaikan program latihan sesuai tahap pemulihan. Dengan disiplin latihan dan pola makan seimbang, fase nyeri dan kaku bisa diatasi lebih cepat. Keluarga juga perlu memberi motivasi agar pasien tidak kehilangan semangat selama rehabilitasi.
Kapan Harus ke Dokter atau Fisioterapis?
Jika rasa nyeri frozen shoulder semakin parah dan mengganggu aktivitas, jangan ragu untuk berkonsultasi ke fisioterapis atau dokter. Penanganan sejak dini akan memperpendek fase peradangan dan mencegah komplikasi seperti hilangnya fungsi gerak permanen. Pemeriksaan rutin juga membantu memantau progres dan menyesuaikan strategi perawatan.
Terapi yang dilakukan di rumah memang praktis, tetapi pendampingan profesional tetap diperlukan. Ini terutama berlaku jika penderita memiliki penyakit penyerta seperti diabetes atau hipertensi. Profesional kesehatan akan memberikan panduan pola makan sekaligus latihan yang sesuai. Dengan pendampingan yang tepat, proses penyembuhan bisa lebih cepat dan aman.
Mencegah Frozen Shoulder Kambuh di Masa Depan

Setelah sembuh, banyak pasien khawatir kondisi frozen shoulder akan kambuh. Pencegahan harus dimulai dengan menjaga pola makan rendah inflamasi dan aktif bergerak setiap hari. Hindari posisi tidur yang menekan bahu terlalu lama dan lakukan peregangan sebelum aktivitas.
Penting juga untuk menghindari stres berlebihan karena stres memicu ketegangan otot di sekitar bahu. Pastikan untuk rutin melakukan pemeriksaan bila memiliki riwayat frozen shoulder sebelumnya. Dengan gaya hidup sehat dan latihan teratur, risiko kambuh bisa ditekan secara signifikan.
Baca juga artikel: Pantangan Makan Trigger Finger
Informasi Pemesanan Layanan Fisioterapi
Bagi Anda yang membutuhkan pendampingan fisioterapi profesional langsung ke rumah, silakan hubungi kami di nomor telepon +62 856-5790-1160 atau WhatsApp di +62 882-9874-5399. Anda juga dapat berkonsultasi melalui email ke [email protected]. Kami melayani setiap hari Senin hingga Minggu, pukul 09.00–18.00. Kunjungi juga kantor kami di QP Office, Perkantoran Tanjung Mas Raya, Blok B1 No. 44, Jakarta Selatan, 12530 untuk informasi lebih lanjut.
Terakhir diperbarui : Selasa, 8 Juli 2025
Referensi penulisan:
Rumah Sakit Ketergantungan Obat. “Sehat Itu Nikmat, Sikap yang Tepat Saat Terkena Frozen Shoulder“, https://rsko-jakarta.com/news/view/151, diakses 8 Juli 2025.
Summit Physiotherapy. “Do’s and Don’ts for Frozen Shoulder“, https://www.summitphysio.co.uk/dos-and-donts-for-frozen-shoulder/, diakses 8 Juli 2025.
Frozen Shoulder Clinic. “Frozen Shoulder: Diet Can Make the Difference“, https://frozenshoulderclinic.com/frozen-shoulder-diet-can-make-the-difference/, diakses 8 Juli 2025.