Posisi duduk berpengaruh pada kesehatan tulang Anda tentu saja pengaruhnya tidak akan terasa secara langsung. Namun dampak tersebut akan langsung terasa jika kebiasaan dilakukan dalam jangka waktu yang lama.
Ketika posisi duduk kurang tepat, kondisi tersebut akan memicu terjadinya nyeri pada pinggang. Terlebih lagi jika kebiasaan tersebut dilakukan setiap hari contohnya bagi seorang pekerja kantoran yang terus duduk dari pagi sampai sore hari.
Sederhananya, kebiasaan tersebut akan memicu tegangan berlebih pada bagian otot punggung. Jika dibiarkan, maka kondisi tersebut akan menyebabkan kerusakan jaringan di sekitar organ.
Terlebih lagi jika Anda duduk dengan posisi bungkuk, atau mengandalkan salah satu sisi tubuh sebagai sandaran. Kebiasaan posisi duduk berpengaruh pada kesehatan tulang.
Dalam Artikel Ini:
ToggleKenapa Posisi Duduk Berpengaruh Pada Kesehatan Tulang?
Ada banyak alasan kenapa posisi duduk seseorang akan berpengaruh besar terhadap kesehatan tulang. Secara medis, mereka yang memiliki kebiasaan duduk kurang tepat akan mengalami ketidakseimbangan pada tonus otot.
Penyebab utama dari kondisi tersebut adalah sandaran duduk yang tidak rata, atau memang sengaja duduk dalam posisi miring. Jika dibiarkan dalam jangka waktu yang lama, kondisi tersebut akan memicu terjadinya kelainan pada tulang belakang.
Kita kemudian mengenalnya dengan nama skoliosis. Ada yang sudah tahu apa pengertian dari istilah satu ini? Skoliosis adalah kelainan yang terjadi pada rangka tubuh, biasanya berupa tulang belakang yang melengkung ke kiri, kanan ataupun ke depan. Inilah alasan kenapa posisi duduk berpengaruh pada kesehatan tulang.
Ada juga yang memiliki dua lengkungan sekaligus. Kondisi ini tentu saja memberikan dampak yang sangat besar terhadap kenyamanan hidup seseorang. Selain memunculkan rasa sakit pada bagian tulang punggung, kondisi ini juga menurunkan rasa percaya diri seseorang.
Mengenal Penyakit Skoliosis Lebih Jauh
Seperti sudah kami jelaskan sebelumnya, skoliosis adalah kondisi dimana tulang belakang seseorang mengalami kelainan. Sudah tentu ada banyak hal yang memicu kelainan tersebut. Salah satunya adalah posisi duduk berpengaruh pada kesehatan tulang.
Tapi di sisi lain, faktor genetik atau keturunan juga memiliki pengaruh besar terhadap risiko kemunculan gangguan tulang belakang tersebut. Karenanya bagi mereka yang memiliki faktor risiko genetik harus melakukan penanganan sejak dini..
Mereka yang mengalami skoliosis memiliki tulang belakang yang menyerupai huruf S ataupun C. Jadi struktur tulangnya akan membengkok ke sisi kiri ataupun kanan. Tentu saja kondisi seperti ini tidak boleh dibiarkan dalam jangka waktu yang lama.
Jika tidak ditangani dengan baik, penyakit skoliosis akan memunculkan banyak risiko baru. Di antaranya adalah kekuatan otot yang menurun, terjadinya kaku pada otot, hingga munculnya rasa nyeri yang luar biasa pada tulang punggung.
Tidak hanya itu saja, tulang belakang pada penderita skoliosis juga tidak stabil dan sulit untuk diseimbangkan. Jika terus dibiarkan dalam jangka waktu lama, ini akan memicu terjadinya gangguan pada organ paru-paru dan jantung.
1. Apa Saja Gejala Skoliosis?
Setelah kita tahu kalau posisi duduk berpengaruh pada kesehatan tulang dan bisa memicu terjadinya skoliosis, kini kita juga harus mempelajari apa saja gejala yang mungkin muncul ketika penyakit tersebut ada pada tubuh.
Skoliosis umumnya tidak menimbulkan gejala apapun jika kasusnya masih terbilang ringan. Tapi jika kasusnya sudah parah, tentu saja ada banyak gejala yang pasti muncul. Salah satunya adalah perubahan yang jelas pada fisik Anda.
Contoh perubahan fisik yang seringkali terjadi adalah kondisi bahu yang terlihat miring pada satu sisi. Kemudian ada juga kondisi dimana pinggang kanan dan kiri penderita tidak sejajar. Ini akan memunculkan rasa sakit pada penderita.
Pada penderita lain yang lebih parah, ada juga yang muncul tonjolan pada salh satu tulang belikat di punggung. Inilah alasan kenapa posisi duduk berpengaruh pada kesehatan tulang. Anda harus membiasakan diri duduk dengan baik dan benar dalam aktivitas keseharian.
Jika dibiarkan dalam jangka waktu yang lama, biasanya skoliosis akan memicu perbedaan panjang antara kaki kiri dan kanan. Dampak lanjutan dari kondisi ini adalah muncul rasa nyeri pada punggung, mati rasa hingga sering kesemutan.
Untuk kondisi yang lebih parah, ada juga penderita yang kulit pada area tulang belakang yang masuk ke bagian dalam tulang. Sedangkan pada penderita lainnya, ada juga area kulit yang mengalami bercak berbulu.
2. Apa yang Menyebabkan Skoliosis?
Berdasarkan riset yang sudah dilakukan oleh para ahli, penyebab utama dari skoliosis sebenarnya masih menjadi misteri. Namun ada beberapa penelitian yang membuktikan kalau skoliosis dan gangguan tulang lainnya memang diturunkan secara genetik.
Posisi duduk berpengaruh pada kesehatan tulang. Ini juga sudah terbukti memberikan dampak yang sangat besar terhadap potensi gangguan atau kelainan tulang tersebut. Terlebih lagi jika kebiasaan buruk tersebut dilakukan sejak anak anak atau remaja.
Meskipun begitu, memang sudah terbukti ada beberapa penyebab utama yang bisa memicu kemunculan penyakit skoliosis. Diantara penyebab tersebut adalah :
• Cacat bawaan yang menjadi pertanda terhambatnya perkembangan tulang belakang ketika janin berada di dalam kandungan. Untuk mengantisipasi kondisi ini, sangat direkomendasikan untuk melakukan pemeriksaan secara rutin oleh ahli. Tujuannya agar kelainan bisa segera diidentifikasi.
• Terjadinya infeksi atau cedera pada organ tulang belakang. Ada banyak sekali pemicunya dari mulai terjatuh, kecelakaan, tertimpa benda berat pada punggung, dan lain sebagainya.
• Skoliosis juga dipicu oleh kondisi tulang yang rapuh atau keropos. Dalam dunia medis, kondisi ini dikenal dengan nama osteoporosis. Kondisi tersebut membuat tulang mudah patah.
Jika Anda sudah mengalami beberapa gejala yang sudah kami jelaskan di atas, lakukan pemeriksaan secara rutin kepada dokter ahli agar dilakukan penanganan yang tepat sejak dini. Duduk dengan baik karena posisi duduk berpengaruh pada kesehatan tulang secara medis.
Bagaimana Cara Meminimalisir Risiko Gangguan Tulang?
Setelah memahami kalau posisi duduk berpengaruh pada kesehatan tulang, penting juga bagi Anda untuk mengetahui beberapa cara terbaik lain untuk meminimalisir risiko gangguan tulang tersebut. Dalam hal ini, ada beberapa tips yang bisa dilakukan. Diantaranya adalah :
1. Rajin berolahraga setiap hari
2. Konsumsi makanan sehat secara rutin
3. Minum Vitamin D untuk menjaga kesehatan tulang.
4. Membiasakan diri menjaga postur tubuh dengan baik.
5. Lakukan pemeriksaan secara rutin untuk menjaga faktor risiko.
Dengan menerapkan beberapa langkah yang sudah kami jelaskan di atas, tentu saja Anda bisa meminimalisir risiko yang ada dan hidup lebih sehat. Namun pastikan untuk melakukannya secara rutin.
Fisiohome Sebagai Solusi Terbaik untuk Kesehatan Tulang
Untuk memaksimalkan kesehatan tulang Anda, lakukan pemeriksaan secara berkala kepada ahlinya. Dalam hal ini, Fisiohome menjadi salah satu solusi terbaik yang bisa Anda pilih. Tim kami memastikan kalau penanganan dan pemeriksaan kesehatan tulang Anda akan dilakukan secara detail untuk hasil maksimal.
Ada banyak sekali benefit yang bisa Anda dapatkan ketika Anda berkonsultasi dengan Fisiohome. Salah satunya adalah layanan terapi tulang tanpa antre. Kini Anda bisa mendapatkan layanan pemeriksaan dan perawatan tulang di rumah masing-masing.
Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa langsung menghubungi nomor kami di 0882 9874 5399. Konsultasikan keluhan Anda kepada ahlinya, dapatkan juga informasi yang detail terkait posisi duduk berpengaruh pada kesehatan tulang.