Memahami bahaya pijat urut penting bagi masyarakat. Apalagi metode penyembuhan satu ini masih tradisional dan belum memiliki banyak bukti. Tidak heran jika sering diremehkan banyak orang yang belum pernah mencobanya.
Terlebih cara untuk menyembuhkan adalah memberikan tekanan pada cedera yang dialami. Bisa dilakukan terstruktur, tidak terstruktur maupun berpindah-pindah. Terganting dengan bagaimana rasa sakit yang dimiliki oleh pasiennya.
Apabila digunakan untuk rileksasi sebenarnya tidak menjadi masalah. Tidak lain karena bisa meredakan stres disebabkan pijatannya menyeluruh tapi lembut. Tapi jika digunakan untuk mengobati cedera besar, risikonya terbilang banyak.
Walaupun menjadi alternatif, tapi harus memperhatikan bahaya pijat urut terlebih dulu. Manfaat mungkin telah dipahami sejak lama sehingga masih banyak diandalkan. Tapi penting memahami risiko dan kekurangan sebelum memilihnya.
Tukang urat atau massage mungkin belajar bagaimana caranya merawat pasien. Meski begitu tetap saja dampak yang dihasilkan tidak semuanya tepat. Bahkan dapat berakibat semakin buruk pada kesehatan sehingga harus dihentikan.
Pijat sendiri menjadi tindakan dengan menekan maupun mendorong. Nantinya bagian seperti otot, tendon, kulit sampai ligamen akan menjadi perhatikan. Anda harus membandingkan kontraindikasi dari manfaat beserta semua risikonya.
Dalam Artikel Ini:
ToggleKontraindikasi Terhadap Pijat Secara Umum
Mengetahui lebih luas tentang bagaimana bahaya pijat urut penting untuk sekarang dan seterusnya. Penyebabnya karena kemungkinan tidak kehabisan tukang urut. Anda wajib mengetahui berbagai faktanya walau punya berbagai manfaat.
Salah satu informasi penting yang harus dipahami yakni kondisi pada pasien. Seseorang tidak boleh menggunakan pijatan urut apabila ada suatu kontraindikasi. Berikut ini beberapa hal yang harus dihindari para pasien:
1. Sedang mengonsumsi obat pengencer darah untuk suatu penyakit.
2. Memiliki luka terbuka ataupun luka sejenisnya dan belum sembuh secara total.
3. Telah punya indikasi sedang mengalami patah tulang atau retak sehingga berisiko.
4. Mengalami trombositopenia berat atau kadar trombosit terlalu rendah.
5. Punya kelainan pembekuan darah baik keadaan berat maupun kecil.
6. Memiliki luka bakar pada bagian kulitnya.
7. Trombosis vena dalam.
8. Memiliki osteoporosis berat.
Jika Anda memiliki beberapa kontraindikasi tersebut tentunya sangat berisiko. Terutama karena dapat menyebabkan bahaya pijat urut begitu mudah munculnya. Tidak heran harus memahami riwayat kesehatan sendiri sebelum memijatnya.
Penting dipahami apabila ada kontraindikasi tapi memaksa mengurut, bahaya dapat semakin tinggi. Nantinya keadaan tambah buruk pada penyakit lama maupun cedera terbaru. Jadi, alangkah baiknya pemeriksaan medis dilakukan dulu.
Tujuannya supaya telah mengetahui kontraindikasi tidak membahayakan jika Anda pijat. Tapi ada baiknya juga perawatan medis dilakukan bersama dokter yang sudah ahli mengobati cedera sekaligus penyakit lainnya.
Manfaat Pijat yang Dipercaya Masyarakat
Alternatif mengatasi nyeri badan sebenarnya banyak, tapi yang paling laris adalah pijat atau urut. Terlebih sudah banyak dilakukan sejak lama oleh orang Indonesia. Apalagi jika lebih menyukai cara pengobatan tradisional.
Pijat nyatanya baik karena bisa mengatasi rasa lelah hingga cedera. Anda yang pernah mengalami terkilir pasti pernah atau sering disarankan agar mengurut. Penyebabnya karena banyaknya orang yang sudah pernah melakukan.
Kalau melihat dari fungsinya telah dibuktikan mengurangi kemunculan nyeri. Belum lagi menahan ketegangan otot pada suatu bagian tubuh. Selain itu mampu mengurangi stres atau tekanan yang terdapat pada bagian cedera.
Apabila melihat dari penelitian, sebenarnya bukan hanya terdapat bahaya pijat urut. Melainkan terdapat fungsi tersendiri sehingga banyak dimanfaatkan secara luas. Berikut ini beberapa manfaat yang bisa di atasi dengan mengurut:
1. Gangguan pencernaan.
2. Nyeri kepala.
3. Nyeri otot karena cedera.
4. Mengurangi munculnya rasa cemas.
5. Insomnia karena masalah stres.
6. Nyeri otot karena berolahraga.
7. Fobromialgia atau penyakit yang muncul karena nyeri pada beberapa otot.
Kemampuannya yang bisa mengurangi atau menghentikan masalah sakit memang banyak terlihat. Terlebih rasa nyeri yang sedang mengganggu dapat secepatnya sembuh. Meski begitu tingkat kesembuhannya sebenarnya tidak dapat 100%.
Penyebabnya karena tidak terlalu terprediksi bagaimana kondisi pada masa selanjutnya. Inilah penyebabnya konsultasi dengan dokter atau fisioterapis itu penting. Keluhannya dapat berkurang dan perawatan cederanya maksimal.
Bahaya Pijat Urut yang Penting Diwaspadai
Apabila melihat dari fungsinya, sebenarnya urut tidak terlalu membahayakan. Hal yang paling bahaya dapat terjadi apabila penekanan berlebihan dilakukan. Tentu nantinya bisa menyebabkan beberapa bahaya pijat urut itu sendiri.
1. Kerusakan Saraf
Bahaya paling terkenal mengurut masalah cedera yakni menimbulkan kerusakan saraf. Kondisi ini disebabkan karena saraf rusak memberikan sinyal palsu sehingga muncul rasa sakit. Tentu dapat mengganggu pergerakan dari pasien.
Dalam bahaya pijat urut, umumnya menimbulkan kebas, kesemutan sampai sensasi terbakar. Bahkan sering menghadirkan kehilangan keseimbangan dan pergerakan tubuh. Produksi keringat berlebihan juga kemungkinan terjadi setelahnya.
2. Reaksi Alergi
Reaksi alergi tidak akan terjadi pada semua orang. Melainkan muncul pada Anda yang punya alergi minyak ataupun krim pijatnya. Tidak heran harus mengetahui apakah ada bahan penyebab alergi di dalamnya.
3. Pendarahan Organ Dalam
Masalah pendarahan organ dalam tentunya penting dihindari dan dicegah. Tentu masalah ini menjadi kondisi pendarahan yang tidak terlihat. Apalagi tidak dilengkapi kerusakan kulit sehingga dapat terlihat seperti luka memar.
Biasanya muncul sebagai bahaya pijat urut skala besar maupun kecil. Kalau masih kecil tentu tidak bermasalah, beda jika ternyata besar. Tidak heran harus terdeteksi dengan baik supaya tidak semakin buruk.
4. Kelumpuhan Sementara
Kelumpuhan sementara menjadi keadaan di mana Anda tidak bisa menggerakkan tubuh tertentu. Umumnya terjadi dalam waktu tertentu dan penanganannya tergantung pada kondisi. Tentu bisa melalui suatu obat hingga fisioterapi.
Pilih Dokter atau Tukang Urut?
Saat Menjalankan aktivitas sehari-hari, terdapat risiko terjatuh maupun kecelakaan lainnya. Walaupun kecelakaan kecil, bisa menyebabkan keseleo hingga nyeri. Tentu banyak yang memutuskan mencari tukang pijat sedari awal.
Padahal telah terdapat bahaya pijatan urut yang dipahami banyak orang. Untuk tahap terbaik yang perlu dilakukan yakni mengunjungi dokter atau fisioterapis. Tujuannya untuk melakukan rontgen dan mengambil tindakan paling tepat.
Bahkan telah banyak sport physiotherapist telah menangani banyak masalah tersebut. Masalah cedera tentunya perlu disembuhkan dengan cara tepat. Jika tidak disembuhkan dengan maksimal, bisa memperparah keadaan cederanya.
Tenaga kesehatan pastinya akan meminta persetujuan pasien sehingga hasilnya tepat. Pasien punya hak menolak maupun mencari saran dari ahlinya. Tentu kemudian akan dihasilkan cara pemulihan tepat berdasarkan cedera tersebut.
Telah dipahami apabila bahaya pijat urut kinerjanya tidak terbukti. Bahkan terdapat pasien mengalami cedera dan langsung mengurutnya seketika. Tapi sangat disayangkan hasilnya setelah berbulan-bulan tidak ada perubahan.
Apalagi kalau mencari tukang urut, tidak paham betul apa masalah yang sedang terjadi. Berbeda dengan dokter atau fisioterapis yang merawat berdasarkan pemeriksaan. Artinya bisa mencari solusi tepat sesuai dengan kebutuhan.
Walaupun nantinya harus melakukan operasi maupun pilihan sejenis, tapi bukan masalah. Bahkan dibuktikan setelah beberapa minggu pemulihan bisa normal kembali. Hal ini menunjukkan jika dokter dan fisioterapis dampaknya berbeda.
Membandingkan tukang urut dengan profesional seperti dokter terbilang penting. Apalagi akan mencari identifikasi masalah yang terjadi secara detail. Jadi, tidak menyebabkan bahaya pijat urut karena sesuai dengan cedera yang dialami.