Jenis-jenis tulang dalam tubuh manusia ada banyak macamnya. Tulang adalah jaringan ikat yang terdiri dari serat, sel, serta substansi dasar penting untuk tubuh manusia. Sering juga disebut dengan rangka pembentuk postur tubuh.
Adanya rangka ini membuat tubuh manusia dapat berdiri tegak, bergerak, berjalan. Juga memiliki tugas salah satunya melindungi organ dalam, contohnya pada tulang iga. Ada banyak lagi tipe tulang dengan masing-masing karakteristik dan fungsi, selengkapnya di bawah ini.
Dalam Artikel Ini:
ToggleProses Terbentuknya Tulang pada Tubuh Manusia
Jenis-jenis tulang dalam tubuh manusia kondisinya masih dalam bentuk tulang rawan saat baru lahir. Setelah lahir, proses pembentukan yang lebih sempurna baru dimulai. Prosesnya berlangsung terus-menerus, dengan tahapan seperti berikut ini.
1. Osifikasi intramembran
Osifikasi intramembran termasuk pembentukan yang jarang terjadi. Prosesnya sendiri terbatas, hanya berlangsung pada bagian tengkorak, seperti parietal, sebagian temporal, dan sebagian dari tulang maxilla. Terdapat 4 tahapan pembentukan pusat osifikasi, pembentukan matriks, periosteum and weaving serta pembentukan tulang keras.
2. Osifikasi endokondral
Jenis-jenis tulang dalam tubuh manusia juga dibentuk melalui proses osifikasi endokondral melibatkan penggantian model tulang rawan dengan tulang biasa. Sebagian besar kerangka terbentuk melalui osifikasi endokondral.
Terdapat beberapa tahapan dalam proses osifikasi endokondral. Diantaranya sebagai berikut ini:
− Pembentukan periosteum collar
− Pembentukan rongga
− Invasi vaskular
− Elongasi
− Osifikasi epifisis
Jenis-jenis Tulang dalam Tubuh Manusia Berdasarkan Bentuk
Kerangka atau tulang pada tubuh manusia dibedakan berdasarkan beberapa kategori. Di bawah ini adalah jenis-jenis tulang dalam tubuh manusia berdasarkan bentuknya.
1. Pipa
Disebut dengan tulang panjang, dinamakan pipa karena bentuknya seperti pipa. Memanjang bulat dengan bagian lubang pada bagian tengahnya. Terdapat sumsum di dalamnya, dengan fungsi sebagai tempat terbentuknya sel darah merah.
Secara spesifik tulang pipa berfungsi untuk memfasilitasi pergerakan, bekerja selayaknya tuas. Tipe ini terbagi dalam tiga bagian, yaitu epifisis, diafisis, cakra epifisis. Contoh tipe ini yaitu, tulang lengan, paha, tungkai, selangka, serta ruas-ruas jari.
2. Pipih
Jenis-jenis tulang dalam tubuh manusia untuk tipe ini terdiri dari dari lempengan tulang kompak dan spons. Didalamnya juga terdapat sel darah merah serta sel darah putih.
Memiliki fungsi sebagai pelindung organ vital atau organ dalam, sekaligus sebagai tempat melekatnya otot. Banyak ditemukan pada bagian kepala, dada, dan pinggul. Misalnya saja seperti panggul, tulang rusuk, belikat, dahi, serta dada.
3. Pendek
Disebut tulang pendek karena memang pendek dan bulat. Didalamnya terdapat sumsum yang merupakan tempat pembuatan sel darah merah dan sel darah putih. Fungsinya memberikan kekuatan pada area dengan gerakan terbatas, seperti di pergelangan tangan dan pergelangan kaki.
4. Tak Beraturan
Tipe ini memiliki ciri bentuk kompleks tidak beraturan. Berfungsi untuk menopang tubuh, membentuk wajah, melindungi sumsum tulang belakang. Jenis ini dapat ditemukan pada area wajah serta ruas-ruas tulang belakang.
5. Sesamoid
Seperti namanya, jenis-jenis tulang dalam tubuh manusia ini berbentuk seperti wijen. Fungsinya adalah melindungi tendon dari tekanan maupun gesekan. Misalnya saja tangan, telapak kaki, dan juga tempurung lutut.
Jenis-jenis Tulang dalam Tubuh Manusia Berdasarkan Penyusunnya
Selanjutnya kategori berdasarkan penyusunnya. Pada kategori ini terdapat 7 tipe, berikut penjelasan beserta fungsi dan contohnya.
1. Tulang Rawan
Tersusun dari sel-sel yang dikenal dengan istilah kondrosit. Kondrosit menciptakan matriks berbentuk kondrin yang mana memiliki perekat di antara ruang antar selnya. Selain itu juga ada kapur sedikit. Sehingga, sifatnya lentur. Jenis ini terdapat 3 tipe yaitu hialin, serat, dan elastik.
2. Rawan hialin
Tipe ini paling banyak ditemui dalam tubuh manusia. Matriks transparan jika dilihat dengan mikroskop. Menjadi penyusun rangka embrio akan berkembang menjadi keras. Terutama karena adanya faktor pertumbuhan diluar rahim.
Fungsi utamanya sebagai pelapis pada persendian serta pembentuk kerangka embrionik. Pada manusia usia dewasa, jenis satu ini bisa ditemui pada bagian sendi gerak untuk pelicin permukaan sendi, hidung, laring, bronkus, trakea, serta ujung rusuk.
3. Rawan serat
Selanjutnya ada rawan serat atau rawan fibrosa dengan matriks berupa serabut kolagen. Karena matriksnya ini, maka menghasilkan sifat kuat, kaku, serta dapat menahan guncangan.
Tulang rawan serat berguna untuk bantalan persendian. Selain itu juga berfungsi untuk meminimalisir terjadinya gesekan antar tulang agar tidak terasa nyeri. Contoh tulang rawan serat antara lain cakram sendi lutut serta antar ruas tulang belakang.
4. Rawan elastik
Jenis-jenis tulang dalam tubuh manusia ini mengandung serabut elastik. Dapat ditemukan pada daun telinga serta epiglotis. Tipe satu ini memiliki fungsi dalam memberikan kekuatan serta elastisitas struktur tubuh maupun organ-organnya.
5. Tulang keras
Bagian ini tersusun atas 2 macam. Yaitu spons dan juga kompak. Berikut ini penjelasannya:
– Kompak
Tulang kompak tersusun dari sistem Havers, di dalamnya terdapat osteosit. Fungsinya untuk menahan tekanan serta memberikan kekuatan secara mekanik.
– Spons
Tersusun dari trabekula mengandung osteosit. Berguna untuk membuat kekuatan mekanik tubuh meningkat karena sifat fleksibilitasnya itu.
Beberapa Fungsi Tulang secara Umum
Jenis-jenis tulang dalam tubuh manusia memiliki bentuk bermacam sesuai letak dan fungsinya. Masing-masing membentuk suatu kesatuan sehingga menopang pergerakan. Secara umum, setiap kerangka tersebut memiliki fungsi seperti berikut ini.
1. Sebagai alat gerak pasif
Berdiri, duduk, berjalan, berlari, memegang, mengibas, adalah beberapa contoh gerakan pasif. Yaitu diperlukan perintah oleh otak kepada setiap alat-alat motoric. Anda tentu tidak akan dapat berjalan tanpa adanya sistem kerangka ini.
2. Memberikan bentuk tubuh
Kerangka membentuk tubuh, menentukan apakah pendek, tinggi pada manusia. Bahkan pada area spesifik seperti wajah, memiliki bentuk berbeda antara manusia satu dengan lainnya. Salah satunya karena perbedaan ukuran dan rasio dari setiap tulang wajah manusia.
3. Membuat tubuh menjadi tegak sekaligus menahannya
Apa jadinya jika hanya ada gumpalan daging dan kulit? Tentu tubuh manusia tidak dapat tegak, tidak memungkinkan untuk melakukan berbagai aktivitas gerak. Bahkan berdiri saja tidak dapat dilakukan dengan benar sebab tidak terdapat rangka pertulangan didalamnya.
4. Tempat melekatnya otot
Struktur tubuh terdiri atas otot-otot yang saling berhubungan sehingga memungkinkan adanya koordinasi untuk menghasilkan gerak. Otot ini melekat pada kerangka atau tulang, jadi teratur tidak berdiri sendiri.
5. Pelindung organ vital dalam rongga dada seperti jantung, paru-paru, dan otak
Contohnya pada rusuk atau iga, didalamnya terlindungi organ dalam vital yang berpengaruh langsung terhadap kehidupan manusia. Tanpa adanya sistem perlindungan ini, organ dalam bisa mudah rusak karena tekanan dari luar.
6. Tempat untuk membentuk sel darah pada sumsum
Sel darah sendiri memiliki fungsi untuk transportasi nutrisi ke seluruh tubuh. Sel darah putih memiliki fungsi sebagai perlindungan terhadap berbagai faktor penyakit dari luar. Keduanya terbentuk di dalam sumsum yang letaknya di dalam tulang.
7. Penyimpan fosfor dan kalsium
Zat fosfor dan kalsium didapat dari makanan, keduanya akan mengendap serta tersimpan dalam tulang. Nutrisi tersebut bermanfaat bagi tubuh, yaitu memperkuat struktur rangka serta menunjang koordinasi dan pergerakan.
Sistem kerangka manusia ini mengalami pertumbuhan, dari semula berbentuk rawan, kemudian keras, lama-kelamaan keropos. Semakin tua usia, akan semakin sedikit jumlah yang rawan, namun jumlah jenis-jenis tulang dalam tubuh manusia juga menurun karena semakin keropos.