Fisiohome

Anak Suka Jalan Jinjit? Kenali Penyebab dan Penanganannya

Sebenarnya anak suka jalan jinjit adalah hal yang normal. Kondisi seperti ini biasanya dialami oleh individu yang masih belajar berjalan. Sehingga orang tua tidak perlu risau berlebihan terhadap kondisi yang terjadi pada sang buah hati tersebut.

Perlu diketahui, bahwasanya di usia yang menginjak 18-24 bulan, anak tidak hanya berjalan jinjit saja, melainkan berjalan mundur hingga pakai tumit. Banyak proses yang dilakukannya agar dapat berjalan secara normal.

Namun di beberapa kasus, apabila sudah mencapai usia 5 tahun namun masih berjinjit, hal ini akan merisaukan orang tua. Bahwasanya, bisa saja terindikasi sebuah kondisi yang tidak normal atau terdapat masalah pada perkembangannya.

Penyebab Anak Suka Jalan Jinjit

Seperti yang sudah disinggung di atas, bahwasanya orang tua perlu berwaspada apabila anak masih berjalan jinjit, padahal usianya sudah 5 tahun ke atas. Berikut beberapa penyebab yang bisa mengindikasikan kondisi tersebut.

1. Dysfunctional Balance System atau DBS

DBS merupakan sistem keseimbangan yang berada dalam telinga. Apabila terjadi gangguan pada DBS, maka akan menimbulkan beberapa masalah yang memengaruhi kemampuan berjalan dan bergerak.

Anak suka jalan jinjit saat terganggunya DBS ini juga menjadi tanda adanya keterlambatan perkembangan, terutama dalam sistem motoric dan keseimbangannya. Apabila tidak segera dilakukan penanganan, maka akan berdampak pada kesehatan kakinya di kemudian hari.

Terdapat banyak cara yang dapat dilakukan agar DBS kembali normal seperti semula, seperti peregangan otot betis, hingga tidur terlentang. Metode tersebut nantinya secara perlahan akan membantu DBS kembali pulih seperti sedia kala.

2. Celebral Palsy

Celebral palsy merupakan suatu kondisi medis yang disebabkan oleh kerusakan pada bagian otak dimana tugasnya adalah mengontrol gerakan dan koordinasi otot. Kondisi semacam ini, tentu saja akan menyebabkan berbagai macam gangguan gerakan.

Celebral palsy dapat menjadi salah satu penyebab anak suka jalan jinjit. Hal ini dikarenakan adanya masalah di pergerakan otot, postur, hingga massa otot, sehingga anak cenderung berjalan dengan berjinjit.

Untuk dapat melihat apakah anak mengidap celebral palsy atau tidak adalah melihat ciri-cirinya. Ciri-ciri tersebut seperti postur tubuh yang tidak normal, posisi merangkak agak miring, hingga mengalami kesulitan bergerak karena gangguan motoriknya tadi.

3. Autisme

Anak suka jalan jinjit kerapkali dihubungkan dengan gangguan autisme yaitu kondisi kelainan perkembangan saraf yang memengaruhi perilaku serta interaksi sosial. Namun, tidak semua individu yang berjalan jinjit memiliki autisme.

Kebiasaan ini dapat dijadikan sebagai diagnosa autisme pada individu setelah dilakukan evaluasi medis oleh tim professional. Seringkali, pengidap gangguan autism tersebut tidak sadar jika dirinya berjalan dengan berjinjit.

Gejala autisme tersebut dapat diamati ketika buah hati berusia 3 tahun, meskipun pada beberapa kasus, autism dapat dilakukan diagnosis sejak individu lahir. Hal inilah yang memicu beragam anggapan masyarakat bahwa anak suka jalan jinjit adalah autism.

4. Tendon Achilles Pendek

Tendon achilles merupakan tendon penghubung otot betis dengan tumit. Tendon ini merupakan tendon terbesar dan terkuat pada tubuh manusia, dimana berfungsi untuk memberikan kekuatan kaki saat berjalan, berlari, bahkan melompat.

Pendeknya tendon achilles, seringkali dikaitkan dengan kondisi inidvidu suka berjalan jinjit. Hal ini dilakukan untuk mengurangi ketegangan pada kaki saat digunakan bergerak.

Terdapat banyak tanda dari anak suka jalan jinjit akibat tendon achilles pendek tersebut, seperti tumit sulit menyentuh lantai. Kondisi tersebut membuatnya kesulitan berjalan secara penuh sehingga tumit terlihat terangkat saat berjalan.

5. Distrofi Otot

Distrofi otot merupakan suatu kondisi genetic yang menyebabkan otot menjadi lemah hingga kehilangan kepadatan bahkan fungsinya secara cepat. Kondisi seperti ini disebabkan oleh kelainan genetic pada gen yang bertugas membentuk protein tubuh untuk membangun otot.

Distrofi otot dapat menyebabkan berbagai permasalahan, salah satunya adalah membuat anak suka jalan jinjit dan sulit menggerakkan lengan. Tetapi biasanya, gejala ini akan muncul saat memasuki usia remaja atau dewasa awal.

Biasanya, tanda-tanda penderita distrofi otot ini adalah cara jalannya. Anak yang awalnya berjalan normal, lambat laun mulai berjinjit, otot serta mudah rusak, hingga kesulitan koordinasi otot.

6. Kelainan pada Sumsum Tulang Belakang

Kondisi ini dapat menjadi salah satu penyebab mengapa anak seringkali berjalan dengan berjinjit. Hal ini merupakan kelainan bersifat neurologis dimana dapat menyebabkan keterbatasan gerakan sehingga memengaruhi cara geraknya.

Ketika terjadi masalah pada sumsum tulang belakangnya, gejala yang mungkin terlihat adalah gerakan kakinya berjinjit. Hal seperti ini terjadi karena adanya gangguan di lokasi tersebut.

Individu dengan gangguan pada sumsum tulang belakang tersebut akan mengalami kesulitan berjalan bahkan merasakan sakit ketika berjalan secara normal. Dari situlah, individu tersebut lebih nyaman berjalan dengan berjinjit.

Cara Menangani Anak Suka Jalan Jinjit

Agar kondisi tersebut tidak semakin parah, maka perlu segera dilakukan penanganan. Untuk menanganinya, dapat dilakukan melalui cara-cara berikut ini:

1. Konsultasi dengan Ahli Medis atau Dokter

Apabila saat diperhatikan individu suka berjinjit, sebaiknya lakukanlah konsultasi dengan tenaga medis untuk dibantu proses penanganannya.

2. Terapi Fisik

Bentuk terapi ini dapat memberikan Latihan-latihan khusus yang mampu memperkuat otot serta meningkatkan keseimbangan. Sehingga terapi fisik ini dapat memperbaiki posturnya.

3. Menggunakan Penyangga Kaki

Dalam beberapa kasus, penggunaan alat bantu seperti itu dapat membantunya berjalan secara lebih stabil, sehingga secara perlahan dapat mengurangi intensitas berjalan dengan berjinjitnya.

4. Terus Latihan Berjalan

Latihan menggunakan flatshoes secara intens mampu mendorongnya berjalan dengan telapak kaki sehingga secara perlahan akan membantu memperbaiki gaya berjalannya.

5. Memperhatikan Gejala Lain

Apabila anak suka jalan jinjit, perhatikan apakah terdapat gejala lain yang memungkinkan terkait kondisi tersebut. Semisal menemukan gejala lain, maka segera lakukan konsultasi dengan ahli medis professional.

6. Peregangan Otot Betis

Orang tua dapat mengajak buah hati tidur secara terlentang dan meluruskan kaki senyaman mungkin selama 10 kali pengulangan. Dalam tiap Gerakan, silahkan tahan selama 15-30 detik.

Mitos dan Fakta Anak yang Suka Berjalan Berjinjit

Ketika mendapati buah hati yang suka berjalan dengan berjinjit, pastinya muncul banyak asumsi terkait kondisi tersebut. Padahal belum tentu asumsi yang dipikirkan sesuai dengan faktanya.

Mitos yang seringkali ditemukan di masyarakat terkait individu dengan kondisi seperti ini adalah tanda autisme dan kelainan tulang. Beberapa orang tua masih mengaitkan jalan jinjit dengan autism, padahal belum tentu mengidap kondisi tersebut.

Tidak jarang juga yang berpendapat bahwa hal ini terjadi akibat kelainan tulang pada anak, padahal faktanya lebih sering disebabkan gangguan otot atau tendon. Selain itu, berdasarkan fakta, berjalan berjinjit merupakan tahapan normal tiap proses pembelajaran berjalan.

Namun apabila mengalami kekhawatiran diharuskan untuk segera berkonsultasi dengan ahli medis professional. Untuk menggunakan layanan fisioterapis ternama, Anda dapat menghubungi Fisiohome sebagai platform fisioterapi home visit terbaik.

Anda tidak perlu jauh-jauh datang ke lokasi fisioterapi, karena untuk memanggilnya dapat dilakukan secara online melalui nomor Whats’App +62 882-9874-5399. Berbagai macam kebutuhan fisioterapi termasuk untuk anak suka jalan jinjit dapat Anda temukan di tempat ini.

Share This Post

Share on facebook
Share on linkedin
Share on twitter
Share on email

Berlangganan Newsletter Kami

Dapatkan pembaruan dan belajar dari yang terbaik

Lebih Banyak Yang Bisa Dieksplorasi

Apakah Anda Ingin Meningkatkan Bisnis Anda?

Selengkapnya dan tetap terhubung

Fisiohome X CareNow

Promo ini berlaku selama periode promo: 1 November – 31 Desember 2024

Syarat & Ketentuan Promo:
1.⁠ ⁠Diskon Rp 75.000 untuk transaksi minimal Rp 2.000.000
2.⁠ ⁠Berlaku untuk seluruh layanan Fisiohome
3.⁠ ⁠Promo hanya dapat digunakan untuk 1x pengguna per pasien

Klik di sini untuk menghubungi kami via WhatsApp di +62 882-9874-5399 atau hubungi langsung untuk konsultasi mengenai promo ini.  Jangan lewatkan kesempatan untuk mendapatkan layanan fisioterapi terbaik dengan harga spesial.

Syarat dan Ketentuan
Promo

Syarat dan Ketentuan:

  • Promo berlaku untuk layanan home visit fisioterapi di wilayah tertentu.
  • Waktu layanan home visit fisioterapi terbatas, dan tersedia berdasarkan jadwal yang telah ditentukan.
  • Pasien diharuskan mendaftar melalui platform atau saluran yang ditentukan.
  • Konfirmasi layanan home visit akan diberikan setelah pendaftaran dan penjadwalan telah berhasil.
  • Promo tidak bisa digabung dengan promo lainnya.

Visit Suite

  • Fisioterapi visit 1x
  • Bisa pesan dan datang hari ini
  • Durasi 45-60 menit
  • Menggunakan alat Infrared / Ultra Sound / TENS (Jika dibutuhkan)

Visit Luxury

  • Fisioterapi visit 8x
  • Bisa pesan dan datang hari ini
  • Durasi 45-60 menit
  • Menggunakan alat Infrared / Ultra Sound / TENS (Jika dibutuhkan)

Visit Platinum

  • Fisioterapi visit 12x
  • Bisa pesan dan datang hari ini
  • Durasi 45-60 menit
  • Menggunakan alat Infrared / Ultra Sound / TENS (Jika dibutuhkan)

Visit Royal Family

  • Fisioterapi visit 9x sesi
  • Bisa dipakai seluruh keluarga dengan 1 alamat yang sama
  • Bisa untuk melayani semua anggota keluarga dengan 1x pemesanan dengan 1 alamat yang sama
  • Bisa pesan dan datang hari ini
  • Durasi 45-60 menit
  • Max 3x sesi per visit
  • Menggunakan alat Infrared / Ultra Sound / TENS (Jika dibutuhkan)

Visit Sport Event

  • Personal fisioterapi untuk event (Olaharaga/Kesehatan)
  • Pendampingan Fisioterapis pada event olahraga
  • Pendampingan personal Fisioterapis perorangan