Fisioterapi saraf kejepit kini banyak dicari bagi para penderita syaraf kejepit. Hampir sebagian penderita syaraf kejepit memilih metode pengobatan fisioterapi untuk menghindari cacat fisik yang diakibatkan oleh cedera.
Metode fisioterapi sendiri umumnya dilakukan dengan sejumlah tindakan pencegahan penanganan dan diagnosis. Hal ini tentu berfungsi untuk mengatasi adanya gangguan fisik yang dialami oleh penderita. Lalu, apakah bisa mengatasi syaraf kejepit dengan fisioterapi? Jawabannya adalah bisa.
Dalam Artikel Ini:
ToggleMengapa Saraf Kejepit Bisa Terjadi Pada Seseorang?
Penyakit gangguan saraf kejepit ini umumnya disebabkan karena keausan sambungan pada tulang belakang. Hal ini umumnya disebabkan karena adanya pergerakan berulang dari waktu ke waktu.
Gerakan-gerakan tersebut berlangsung dalam kurun waktu yang lama sehingga membuat cakram tulang belakang menjadi kurang fleksibel. Akibatnya menjadi lebih mudah robek dan pecah.
Semakin bertambahnya usia, sedikit tekanan atau gerakan yang memutar sehingga bisa menimbulkan rasa nyeri yang cukup parah.
Selain karena keausan yang disebabkan oleh gerakan yang berulang, akibat dari saraf kejepit ini juga bisa karena terluka, postur tubuh yang tidak baik, stress, rematik, kegiatan olahraga yang rentan sekali dengan cedera.
Bahkan terdapat beberapa kasus penyakit saraf kejepit ini hanya disebabkan karena meletakkan dompet di kantong belakang. Sehingga tanpa disadari tulang punggung tidak dalam postur yang tepat.
Tidak sampai disitu saja saraf kejepit juga disebabkan karena adanya pembesaran atau penebalan tulang yang menjepit saraf. Gangguan tersebut sebagai carpal tunnel syndrome. Yaitu sebuah sindrom yang terjadi akibat tulang ruas jari yang bisa menyebabkan kesemutan. Umumnya sindrome ini dialami oleh kaum perempuan.
3 Cara Menyembuhkan Saraf Kejepit
Saraf kejepit ini dapat sembuh dengan beberapa cara tergantung Anda memilih cara menyembuhkan dengan beberapa cara berikut ini.
1. Tindakan Operasi
Dalam beberapa masalah kesehatan melakukan tindakan operasi dirasa perlu dilakukan, salah satunya adalah cedera saraf kejepit.
Terutama ketika muncul gejala-gejala berat, seperti kesulitan berdiri atau berjalan, rasa nyeri yang tidak terkontrol, mati rasa dan yang paling parah tidak hingga kehilangan kontrol kandung kemih. Oleh sebab itu tindakan operasi pun sangat disarankan untuk kesembuhan Anda.
2. Obat-obatan
Dalam mengobati saraf kejepit biasanya penderita akan diberikan obat-obatan yang diberikan oleh dokter yang berupa obat pereda nyeri. Hal tersebut sebenarnya hanya berfungsi untuk menghilangkan rasa sakit.
Jadi, tidak menyembuhkan atau memperbaiki posisi saraf. Namun, jika memang rasa sakit tidak bisa tertahankan, maka pemberian obat-obatan bisa diutamakan untuk proses penyembuhan.
3. Fisioterapi
Salah satu cara mengobati saraf kejepit adalah dengan cara fisioterapi. Dengan melakukan fisioterapi diharapkan akan membantu para pasien untuk melatih gerakan otot yang kaku.
Dalam kasus saraf kejepit yang ringan, fisioterapi saraf kejepit ini bisa membantu mengembalikan posisi tulang. Sehingga bagian tulang belakang bisa kembali normal. Terdapat berbagai teknik fisioterapi yang bisa diterapkan, seperti pijat, elektroterapi, peregangan, sampai program latihan untuk memperbaiki postur tubuh.
Ketika Sedang Fisioterapi Saraf Kejepit Hindari Makanan Ini
Setelah melakukan pengobatan dengan berbagai cara, seperti fisioterapi saraf kejepit, namun Anda juga terdapat beberapa makanan yang dilarang untuk dikonsumsi bagi para penderita saraf kejepit. Berikut adalah sederet makanan yang harus dihindari untuk kesembuhan penyakit Anda.
1. Gluten
Bagi kalian yang menderita saraf kejepit tidak dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung gluten meskipun telah melakukan fisioterapi saraf kejepit. Gluten ini biasanya terdapat pada beberapa makanan, seperti tepung roti atau kue dan juga gandum.
Gluten pada makanan tersebut merupakan nama lain protein yang terdapat dalam gandum, barley, dan rye. Hal ini seperti lem supaya tujuannya agar makanan tersebut bisa berbentuk. Masalah yang sering terjadi adalah banyak yang tidak sadar jika memiliki alergi terhadap gluten.
2. Jeroan
Pantangan bagi penderita saraf kejepit selanjutnya adalah jeroan. Meski Anda sudah melakukan terapi fisioterapi saraf kejepit, namun makanan ini tergolong tetap makanan yang berbahaya. Jeroan yang dimaksud disini baik berupa hati ayam atau sapi, usus, empedu, dan juga ginjal.
Mengapa jeroan termasuk makanan yang dilarang dikonsumsi bagi penderita saraf kejepit? Sebab, jeroan bisa mengakibatkan asam urat dan juga bisa meningkatkan kolesterol tinggi. Sehingga bisa menghambat peredaran darah. Jadi, alangkah baiknya Anda menghindari makanan jeroan ini demi kesehatan tubuh Anda.
3. Seafood
Makanan yang paling banyak disukai adalah udang dan kepiting. Olahan seafood ini memang memiliki rasa yang lezat, sehingga disukai oleh semua kalangan. Namun, kedua hewan laut yang bercangkang ini mengandung purin yang tinggi.
Adanya purin yang tinggi bisa menambah parah kondisi saraf kejepit yang Anda derita. Jadi, meski Anda sudah melakukan fisioterapi saraf kejepit, namun tetap mengonsumsi seafood sangat tidak disarankan.
4. Daging Kambing
Pantangan bagi Anda yang sudah melakukan fisioterapi saraf kejepit adalah mengonsumsi daging kambing. Hal ini dikarenakan daging kambing ini mengandung kolesterol tinggi dan bisa memicu hipertensi atau tekanan darah tinggi.
Jadi, jika Anda mengalami saraf kejepit ditambah dengan memiliki darah tinggi alangkah baiknya untuk menghindari mengonsumsi daging kambing. Sebab, apabila Anda menderita saraf kejepit, pembuluh darah yang terdapat pada area saraf bisa pecah.
Hal ini bisa mengakibatkan bahaya seperti kelumpuhan dan juga gejala stroke. Jadi, jika Anda tidak ingin terjadi seperti itu, alangkah baiknya untuk mengonsumsi daging kambing.
5. Otak Hewan
Bagi Anda para penderita saraf kejepit juga patut menghindari mengonsumsi berbagai jenis otak hewan. Meski sudah melakukan fisioterapi saraf kejepit, namun dilarang mengonsumsi jenis makanan yang satu ini.
Meski jenis makanan ini kaya akan nutrisi yang baik untuk bayi dan balita, namun tidak dianjurkan untuk Anda yang usia lanjut. Otak hewan ini banyak mengandung asam urat dan juga kolesterol tinggi. Sehingga bisa berbahaya untuk area saraf yang kejepit.
Hal ini dikarenakan bisa menyebabkan penyumbatan pada peredaran darah. Apabila penderita saraf kejepit terus mengonsumsi berbagai jenis otak hewan ini, maka akan semakin lama untuk sembuh.
Jadi, bagi Anda yang menderita saraf kejepit alangkah baiknya untuk menghindari mengonsumsi berbagai jenis otak hewan. Anda bisa memilih jenis makanan yang bergizi, seperti ikan bakar yang banyak mengandung protein namun tetap rendah lemak. Anda bisa memilih jenis ikan laut yang rendah lemak, seperti ikan kue bulat dan juga ikan baronang.
6. Kulit Ayam
Salah satu jenis makanan yang harus dihindari oleh penderita saraf kejepit adalah kulit ayam. Bagi Anda yang sudah melakukan fisioterapi saraf kejepit alangkah baiknya untuk memilih bagian ayam yang mengandung banyak daging, seperti bagian dada.
Hal ini dikarenakan kulit ayam mengandung lemak yang tinggi. Hal ini bisa memicu kenaikan berat badan atau obesitas. Selain itu juga sebagai ciri seseorang yang terkena stroke ringan.
Bagi para penderita saraf kejepit selain harus melakukan pengobatan secara rutin. Namun juga harus menghindari berbagai jenis makanan yang dilarang untuk dikonsumsi.
Jika sedang mencari fisioterapi saraf kejepit tepercaya bisa langsung menghubungi Fisiohome melalui +62 882-9874-5399, kami siap membantu Anda mengatasi keluhan tersebut.