Bagi pekerja kantoran atau orang yang sering berlama-lama duduk di depan laptop, cervical syndrome merupakan salah satu gangguan klinis yang berpotensi mengganggu kenyamanan hingga kesehatan Anda.
Gangguan pada tulang belakang beserta jaringan lainnya ini bisa mengganggu aktivitas hingga produktivitas Anda selama bekerja, sehingga perlu mendapat perhatian ekstra.
Jika penasaran mengenai salah satu penyakit yang cukup asing ini, silakan simak ulasan lengkapnya melalui artikel di bawah ini, ya!
Dalam Artikel Ini:
ToggleMengenal Gangguan Cervical Syndrome yang Timbulkan Ketidaknyamanan
Agar lebih memahami salah satu gangguan ini dan bisa menjadi referensi untuk mencegah Anda terkena, maka ada beberapa hal penting yang perlu diketahui, di antaranya:
1. Pengertian
Karena tergolong kurang familiar di kalangan umum, maka mengetahui pengertian dari penyakit ini adalah hal esensial.
Nah, cervical syndrome merupakan beberapa kumpulan gejala yang muncul karena adanya perubahan pada struktur tulang belakang, serabut saraf, otot, maupun diskus pada area leher penderitanya.
Tulang belakang yang dimiliki manusia adalah sebanyak 24 vertebra, di mana bagian servikal ada tujuh buah, dengan bagian teratasnya terletak pada bagian dasar tengkorak.
Pada vertebra tersebut ada medulla spinalis yang menjadi sistem saraf pusat sekaligus saraf yang keluar dari sana, dengan fungsi sebagai pembawa pesan antara otak serta seluruh tubuh lain, seperti organ tubuh dan otak.
Diskus yang berada antar vertebra tersebut berguna sebagai peredam getaran, dan ia terbentuk dari jaringan penyambung yang kuat sekaligus fleksibel.
Cervical syndrome terjadi ketika ada kelainan dari bantalan vertebra maupun diskus ini. Semakin tua usia seseorang, maka volumenya akan ikut berkurang, lebih tipis serta pecah, sehingga tulang saling bergesekan karena bantalan hilang.
Penyakit ini bisa mengincar siapa pun, namun salah satu target yang bisa terkena adalah orang-orang yang terlalu lama duduk. Terlebih jika Anda sangat lama duduk, namun tidak melakukan gerakan-gerakan lainnya, sehingga cedera ataupun penyakit datang mengincar.
2. Gejala
Beberapa gejala yang dialami oleh penderita cervical syndrome di antaranya adalah:
• Pengurangan fleksibilitas pada bagian leher penderitanya
• Terjadi kaku atau nyeri pada bagian leher, di mana ini merupakan gejala utama yang kemungkinan besar akan dirasakan. Ketika penderitanya menggerakkan leher, maka gejala tersebut akan semakin terasa memberat atau parah
• Terjadinya kram pada bagian otot leher
• Saat penderita menggerakkan lehernya, maka akan terdengar suara klik
• Penderita mengalami pusing ataupun nyeri pada area kepalanya
Apabila salah satu atau beberapa gejala di atas Anda rasakan dalam jangka waktu cukup lama, maka silakan hubungi dokter agar bisa melakukan pemeriksaan agar tidak semakin parah.
3. Penyebab
Secara umum, cervical syndrome ini akan lebih sering mengincar seseorang atau individu yang merokok, punya anggota keluarga dengan keluhan serupa, mempunyai trauma pada area leher, melakukan pekerjaan yang harus mengangkat benda berat, serta kebiasaan.
Pada kebiasaan tersebut, biasanya diakibatkan oleh posisi kepala terus sama selama berjam-jam dengan posisi salah ataupun melihat pada layar laptop atau komputer yang terlalu rendah ataupun tinggi.
Selain itu, faktor usia merupakan penyebab terbesarnya, karena adanya degenerasi pada tubuh saat usia semakin bertambah.
Nah, beberapa penyebab dari cervical syndrome yang lebih spesifik untuk mengincar para penderitanya antara lain:
• Degenerasi
Seiring waktu dan bertambahnya usia Anda, area diskus intervertebralis (bantalan di antara tulang leher) akan mengelami penipisan dan jaringan lunaknya akan menjadi lebih tidak elastis.
Salah satu hal yang bisa terlihat adalah ketika melihat para orang tua yang tingginya terlihat semakin berkurang dibandingkan beberapa tahun lalu, di mana hal ini sangat normal karena diskus telah mengalami penyempitan.
• Herniasi
Penyebab cervical syndrome selanjutnya ini terlihat saat pertambahan usian yang menyebabkan diksus Anda akan lebih mudah untuk robek, di mana hal ini mengakibatkan isinya akan keluar.
Hal tersebut dalam istilah kedokteran diberi nama herniasi diskus, dan bisa mengakibatkan penekanan pada saraf spinalis di sekitarnya. Dengan adanya tekanan pada saraf di sekitar tersebut akan membuat penderita mengalami nyeri, kesemutan serta rasa baal.
• Osteoarthritis
Osteoarthritis adalah sebuah kondisi di mana bagian kartilago mengalami degenerasi akibat perjalanan atau pertambahannya usia serta telah digunakan secara terus-menerus.
Ketika mengalami keadaan seperti itu, maka kartilago akan mengalami degenerasi lebih cepat dibandingkan dengan proses penuaan normal pada umumnya.
• Tonjolan Tulang
Penyebab cervical syndrome terakhir ini terjadi ketika kartilago di area sendi pada vertebra mengalami degenerasi sehingga tulang saling bergesekan.
Selanjutnya, maka akan terjadi pertumbuhan tulang di bagian ujung vertebra, di mana pertumbuhan tersebut bisa menimbulkan gejala nyeri atau juga bisa tidak ada gejala sama sekali.
4. Tes Pemeriksaan
Untuk mengetahui apakah pasien mengalami gangguan ini, ada beberapa jenis tes yang dapat diberikan, yaitu:
• Tes Spurling
Pada tes ini, dokter akan mengarahkan posisi leher diekstensikan, lalu bagian kepala dirotasikan pada satu sisi, dan diberikan tekanan di area puncak kepala. Jika ada nyeri radikuler, maka pasien positif menderitanya.
• Tes Lhermitte
Caranya adalah dengan melakukan kompresi pada kepalan dalam berbagai posisi, seperti miring kanan, kiri, tengadah, hingga menunduk). Hasil tes positif jika saat penekanan terasa nyeri yang dijalarkan.
• Tes Valva
Pada tes ini akan meminta pasien untuk mengejan ketika ia sedang menahan nafasnya, di mana hasilnya akan positif apabila timbul nyeri radikuler yang berpangkal di area leher lalu menjalar ke lengan.
• Tes Naffziger
Anda akan diminta berbaring atau berdiri dengan menekan bagian vena jugularis menggunakan kedua tangan pemeriksa, sedangkan pasien mengejan. Lalu hasinya positif apabila ada merasakan nyeri radikuler.
5. Pengobatan
Apabila Anda mengalami gejala tersebut dan sudah mendapat diagnosis terkena cervical syndrome, maka beberapa metode pengobatan yang akan dilalui, antara lain:
• Terapi Fisik
Gejala dari gangguan tersebut bisa lebih membaik apabila penderitanya melakukan olahraga serta berbagai latihan yang lebih spesifik. Tujuan utama dari melakukan terapi fisik ialah untuk meregangkan sekaligus memperkuat otot agar postur tubuh bisa diperbaiki lagi.
• Kompres
Dengan melakukan tindakan kompres sekaligus pijat, maka gejala yang timbul selama ini bisa sedikit berkurang. Proses pengompresan dilakukan kurang lebih sekitar 20 menit dan bisa Anda lakukan selama beberapa kali dalam sehari.
• Medikasi Oral
Saat penderitanya mengalami gejala parah dan menyakitkan, maka medikasi oral adalah salah satu penanganan yang diberikan.
Obat yang diberikan kepada pasien adalah tipe obat pereda nyeri atau relaksan otot yang berguna untuk mengobati otot spasme sekaligus mengurangi rasa nyeri tersebut.
• Terapi Injeksi
Selain medikasi oral atau minum obat-obatan, maka injeksi juga bisa diberikan. Obat-obatan tersebut bisa diberikan dengan cara dimasukkan langsung ke bagian tubuh yang bermasalah secara injeksi.
Lalu pada umumnya obat injeksi tersebut akan diberikan kepada pasien yang mengalami nyeri berat, di mana jenis obatnya adalah steroid sebagai anti radang.
Dengan mengetahui semua informasi mengenai cervical syndrome tersebut, jika Anda merasakan gejalanya, maka pengobatan lebih dini dapat segera dilakukan untuk mencegah hal buruk.