Fisioterapi daerah Malang merupakan langkah yang cukup penting bagi penderita rett syndrome. Sebab, terapi ini mampu mempertahankan mobilitas, mencegah komplikasi fisik.
Teknik ini juga memungkinkan orang tua atau pengasuh untuk terlibat langsung dalam terapi. Selain itu, juga akan menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan pasien.
Dalam Artikel Ini:
ToggleTujuan dari Fisioterapi Daerah Malang
Fisioterapi atau ahli terapi bertujuan untuk meningkatkan fungsi fisik, serta mengurangi gejala. Bahkan, dapat meminimalisir dampak negatif yang berasal dari gangguan fisik atau kondisi medis tertentu.
Pada penderita rett syndrome, fisioterapi daerah Malang berperan penting untuk mencegah komplikasi. Namun, tujuan fisioterapi secara umum dapat dibagi menjadi beberapa aspek, antara lain:
1. Meningkatkan Mobilitas
Tujuan utama teknik ini untuk membantu Anda mempertahankan atau meningkatkan kemampuan bergerak. Latihan fisik yang terstruktur akan memperkuat otot-otot serta mendukung mobilitas tubuh.
Bahkan, dapat memperbaiki keseimbangan dan koordinasi tubuh. Pada rett syndrome, fisioterapi daerah Malang berfungsi untuk meningkatkan kemampuan berjalan, berdiri, serta berpindah posisi.
2. Mencegah Kontraktur dan Deformitas
Kontraktur otot atau sendi biasanya akan terjadi akibat kekakuan atau kurangnya gerakan pada tubuh. Fisioterapi bertujuan untuk mengurangi risiko kontraktur dengan melakukan peregangan otot serta sendi.
Pada pasien rett syndrome, deformitas fisik seperti skoliosis atau kontraktur sendi seringkali menjadi masalah utama. Melalui adanya latihan peregangan dan posisi yang benar, fisioterapi berperan penting untuk menjaga fleksibilitas otot serta sendi.
3. Mengurangi Kekakuan Otot (Spastisitas)
Pada rett syndrome, pasien juga akan mengalami spastisitas atau kekakuan otot. Hal ini yang menyebabkan mobilitas dan kenyamanan menjadi terganggu. Fisioterapi daerah Malang berperan dalam mengurangi kekakuan otot melalui teknik-teknik khusus.
Misalnya saja seperti peregangan, mobilisasi, dan penggunaan alat bantu yang akan mendukung pergerakan tubuh. Latihan tersebut tidak hanya membantu mengurangi rasa sakit. Namun, juga nantinya akan meningkatkan sirkulasi darah serta mengoptimalkan fungsi otot.
Baca juga artikel: Pengobatan Sindrom Carpal Tunnel Menggunakan Fisioterapi
Tanda dan Gejala Rett Syndrome
Rett syndrome merupakan salah satu gangguan perkembangan saraf yang akan memengaruhi anak perempuan. Penyakit ini biasanya ditandai dengan keterlambatan perkembangan awal yang diikuti oleh hilangnya keterampilan motorik serta komunikasi.
Gejala rett syndrome cukup bervariasi, namun muncul dalam beberapa tahap perkembangan. Berikut penjelasan mengenai tanda dan gejala utama anak dengan rett syndrome, namun bisa diatasi oleh fisioterapi daerah Malang.
1. Tahap Perkembangan Normal (0-6 Bulan)
Pada awalnya, anak-anak dengan rett syndrome akan menunjukkan perkembangan yang normal. Hal ini termasuk kemampuan untuk tersenyum, berbicara, serta bergerak sesuai dengan usia. Namun, pada umur sekitar 6 bulan, nantinya perkembangan anak akan mulai melambat atau berhenti.
2. Kehilangan Keterampilan Motorik (Usia 6-18 Bulan)
Setelah melewati periode perkembangan normal awal, anak-anak yang memiliki rett syndrome akan mulai menunjukkan kehilangan keterampilan motorik serta komunikasi yang dipelajari sebelumnya. Hal ini biasanya akan mencakup beberapa hal:
- Kehilangan kemampuan untuk meraih atau menggenggam suatu objek.
- Berkurangnya kemampuan berbicara atau berkomunikasi secara verbal.
- Menurunnya keterampilan motorik kasar, seperti berjalan atau duduk.
3. Perubahan pada Gerakan Tangan
Salah satu ciri khas dari rett syndrome yaitu adanya gerakan tangan yang dilakukan secara berulang. Hal ini seringkali melibatkan:
- Gerakan mencuci tangan: Anak akan mengulangi gerakan seperti mencuci tangan. Hal tersebut bisa berupa menggenggam, membentuk gerakan seperti menggosok, serta menepuk-nepuk tangan.
- Gerakan memegang atau menggerakkan tangan tanpa tujuan: Anak akan melakukan gerakan tangan secara berulang-ulang tanpa tahu fungsi yang jelas atau interaksi dengan lingkungan di sekitarnya.
Penyebab dari Penyakit Rett Syndrome
Penyebab utama dari rett syndrome yaitu perubahan atau mutasi pada gen MECP2 (Methyl-CpG-binding protein 2) yang berada di kromosom X. Mutasi tersebut akan mempengaruhi cara kerja protein MECP2 yang cukup penting dalam pengaturan gen di otak.
Di mana berperan untuk perkembangan saraf serta fungsi normal sistem saraf pusat. Berikut ini penjelasan mengenai penyebab rett syndrome, antara lain:
1. Mutasi Gen MECP2
Gen MECP2 biasanya akan bertanggung jawab untuk menghasilkan protein yang mengatur ekspresi gen di otak. Selain itu, juga berperan penting dalam perkembangan dan fungsi neuron.
Mutasi pada gen tersebut akan menyebabkan protein MECP2 yang dihasilkan menjadi tidak berfungsi dengan baik. Akibatnya, pengaturan aktivitas gen yang diperlukan untuk perkembangan saraf menjadi sangat terganggu.
Perubahan tersebut tentu akan menyebabkan gangguan pada komunikasi antar sel saraf di otak. Di mana juga berujung pada masalah perkembangan fisik, kognitif, serta perilaku.
2. Warisan Genetik
Penyakit ini biasanya diwariskan dengan cara spontan. Artinya, mutasi pada gen MECP2 terjadi secara acak pada sel telur atau sperma, tanpa adanya riwayat keluarga sebelumnya. Sindrom tersebut juga sering terjadi pada anak perempuan. Hal ini karena gen MECP2 terletak pada kromosom X.
Anak laki-laki yang mewarisi mutasi tersebut nantinya tidak akan bertahan hidup setelah lahir. Bahkan, juga mengalami gejala yang sangat parah sehingga jarang ditemukan kasus rett syndrome pada laki-laki.
3. Faktor Lingkungan
Meski mutasi genetik merupakan penyebab utama, namun beberapa faktor lingkungan atau biologis lainnya juga akan mempengaruhi perkembangan kondisi atau memperburuk gejala. Contohnya saja, stres oksidatif, infeksi, atau masalah metabolisme yang akan mempengaruhi tingkat keparahan penderita.
Baca juga artikel: Fisioterapi Tangerang Solusi Atasi Sindrom Guillain Barre
Fisioterapi yang Digunakan untuk Rett Syndrome
Teknik fisioterapi yang diberikan Fisiohome biasanya akan disesuaikan dengan kebutuhan pasien. Berikut ini penjelasan mengenai teknik fisioterapi untuk rett syndrome, yaitu:
1. Latihan Peregangan (Stretching)
Peregangan bertujuan untuk mengurangi kekakuan otot serta mencegah kontraktur (pemendekan otot atau sendi). Latihan peregangan pada fisioterapi daerah Malang bisa dilakukan pada beberapa bagian tubuh, seperti:
- Peregangan tangan dan lengan bertujuan untuk mencegah kekakuan terhadap sendi dan otot.
- Peregangan pergelangan kaki untuk menjaga fleksibilitas serta mencegah kontraktur.
- Peregangan punggung dan leher untuk membantu meningkatkan mobilitas tubuh bagian atas.
2. Latihan Keseimbangan dan Postur
Mengajarkan teknik keseimbangan serta postur yang baik untuk penderita rett syndrome akan mengurangi risiko jatuh atau skoliosis. Berikut ini beberapa latihan yang dilakukan oleh fisioterapi daerah Malang untuk penderita sindrom rett, yaitu:
- Berdiri dengan Dukungan: menggunakan alat bantu seperti standing frame. Nantinya, pasien bisa berdiri untuk melatih otot kaki serta meningkatkan sirkulasi darah.
- Latihan Duduk Stabil: Pasien yang duduk harus bisa didorong untuk duduk tegak dengan postur yang lebih baik. Kemudian, juga akan menggunakan bantal atau alat bantu untuk menopang punggung.
3. Latihan Mobilitas (Movement Training)
Latihan mobilitas dapat mempertahankan atau meningkatkan kemampuan bergerak. Misalnya saja seperti berjalan dan berpindah posisi. Teknik fisioterapi daerah Malang ini biasanya akan melibatkan:
- Latihan peralihan yang akan membantu pasien berpindah dari posisi duduk ke berdiri atau berbaring. Caranya dengan menggunakan alat bantu atau bantuan fisik.
- Latihan berjalan akan dilaksanakan dengan melibatkan penggunaan alat bantu. Misalnya seperti walker atau kursi roda untuk mendukung mobilitas.
Bagi Anda yang ingin mengatasi permasalahan rett syndrome dengan fisioterapi bisa langsung hubungi Fisiohome nomor +62882-9874-5399. Kami sebagai fisioterapi daerah Malang terbaik akan siap melayani Anda dengan sepenuh hati selama 24 jam.
Referensi penulisan:
- Halodoc. “Sindrom Rett”, https://www.halodoc.com/kesehatan/sindrom-rett?srsltid=AfmBOoqX84fiP4T13lbZmcn-K9O2839Hb5PMeW5-u_ocbxMV_NTRq2En, diakses pada 21 Januari 2025.
- Alodokter. “Sindrom Rett”, https://www.alodokter.com/sindrom-rett, diakses pada 21 Januari 2025.
- Halodoc. “3 Pilihan Terapi untuk Pengidap Sindrom Rett”, https://www.halodoc.com/artikel/3-pilihan-terapi-untuk-pengidap-sindrom-rett?srsltid=AfmBOors5KK15YAPo6-6gq-pahJ7X0cxMMbRXxM-TUnyKIrM6sIIubRd, diakses pada 21 Januari 2025.