Pernahkah Anda mendengar tentang sindrom kompartemen? Ini merupakan kondisi dimana terjadi nyeri otot yang sangat hebat pada seseorang. Biasanya sindrom ini terjadi setelah seseorang mengalami cedera atau ketika berolahraga. Sindrom kompartemen menyerang ketika ada peningkatan tekanan di dalam kompartemen otot tubuh Anda.
Pertama-tama sebelum proses fisioterapi dimulai, maka pasien harus menerima edukasi terlebih dahulu. Pengobatan dengan cara fisioterapi ini tidak akan bisa berhasil jika tidak ada keterlibatan dan keaktifan dari pasien. Jadi pasien harus mengetahui dengan baik langkah fisioterapi yang akan dia jalani dengan begitu akan lebih mudah untuk bersikap kooperatif. Selain itu, kedisiplinan dari pasien juga sangat dibutuhkan demi keberhasilan fisioterapi. Jika pasiennya disiplin dan bisa menerapkan pola hidup yang sehat demi mendukung proses fisioterapi, maka manfaatnya juga akan lebih optimal. Jadi lebih baik berikan edukasi terlebih dahulu secara lengkap agar pasien paham tindakan apa yang akan ia jalani. Edukasi bisa dilakukan langsung kepada pasien yang akan menjalani fisioterapi. Namun akan jauh lebih baik jika langkah edukasi ini juga diberikan kepada keluarga pasien. Dengan begitu pasien bisa mendapatkan dukungan penuh dari keluarga yang akan membantu program terapi berjalan lancar. 
Fisioterapi sindrom kompartemen ini akan dimulai dengan latihan. Sebenarnya salah satu fokus utama dari fisioterapi adalah memperbaiki postur tubuh dan memperkuat otot. Oleh sebab itu dibutuhkan latihan fisik yang tepat agar fokus utama ini bisa terpenuhi. Sebelum latihan, pasien juga akan diminta untuk melakukan peregangan otot.Bagaimana bisa latihan fisik jika otot-otot saja terasa begitu nyeri apalagi saat digerakkan? Gejala dari sindrom ini tidak muncul terus-menerus. Anda bisa melakukan latihan fisik ketika tidak merasakan gejala apapun. Latihan fisik yang dilakukan juga bisa disesuaikan dengan kondisi otot tubuh Anda. Itulah mengapa dibutuhkan terapis untuk memberi arahan jenis latihan yang aman. Sebelum memulai latihan, pastikan bahwa pasien merasa yakin dengan apa yang akan ia lakukan. Itulah mengapa edukasi sebelum terapi dimulai sangatlah penting. Jika pasien mendapatkan edukasi yang tepat dan lengkap maka ia akan lebih yakin dalam menjalani setiap tahapannya, termasuk saat harus melakukan latihan fisik. 
Berikutnya ada teknik elektroterapi yang juga bisa membantu meringankan gejala dari penderita sindrom kompartemen. Sesuai dengan namanya ini merupakan langkah terapi yang menggunakan daya listrik. Tenang saja, meskipun menggunakan daya listrik namun terapi ini sangat aman untuk dilakukan. Apalagi jika Anda melakukan terapi dengan tenaga profesional yang sudah berpengalaman.Elektroterapi bisa memberikan banyak manfaat. Terapi ini bisa membantu meningkatkan jangkauan gerak penderita sindrom kompartemen. Selain itu elektroterapi juga mampu meningkatkan mobilitas serta fungsi sendi. Setelah melakukan langkah terapi ini diharapkan nyeri yang dirasakan oleh pasien bisa berkurang dan tidak butuh obat pereda nyeri. Namun langkah fisioterapi ini harus dilakukan dengan hati-hati. Memiliki kaitan erat dengan penggunaan daya listrik, jelas bahwa langkah terapi ini bisa berbahaya jika tidak dilakukan secara cermat. Elektroterapi harus dilakukan dengan dosis dan durasi yang tepat. Jika terlalu rendah maka stimulasi kurang dan jika terlalu tinggi maka bisa menyebabkan kekakuan otot. 
Kemudian ada fisioterapi manual yang juga harus dijalani oleh penderita sindrom kompartemen. Ini merupakan prosedur terapi yang dilakukan secara manual tanpa menggunakan alat khusus apapun. Contohnya adalah dengan melakukan pijat, peregangan, serta pergerakan atau mobilisasi sendi. Fisioterapi manual ini terdengar mudah dilakukan namun pasien tetap harus berada di bawah bimbingan terapis.Manfaat dari fisioterapi manual adalah mengurangi nyeri yang dirasakan oleh tubuh pasien. Kemudian langkah ini juga akan membantu pasien merasa lebih rileks. Fisioterapi manual pun bisa membantu meningkatkan fleksibilitas gerak terutama di bagian tubuh yang mengalami gangguan akibat adanya sindrom kompartemen tersebut. Setelah melakukan fisioterapi manual ini maka diharapkan pasien bisa merasa lebih baik dan tidak nyeri lagi. Selain itu pasien juga diharapkan bisa lebih fleksibel dalam menggerakkan anggota tubuhnya yang sakit. Tentu saja fisioterapi manual ini perlu dilakukan secara rutin demi hasil yang optimal. Pastikan untuk mengutamakan kenyamanan pasien dalam melakukan fisioterapi manual tersebut. 
Berikutnya ada terapi okupasi yang dilakukan untuk membantu pasien bisa beraktivitas normal seperti biasanya. Langkah terapi ini dilakukan pada pasien yang memiliki keterbatasan dari segi fisik, sensorik, maupun kognitif. Intinya, terapi ini bisa dilakukan kepada pasien yang tidak mungkin menerima langkah elektroterapi, latihan fisik, maupun fisioterapi manual. Dengan adanya langkah terapi ini maka semua penderita sindrom kompartemen, bahkan yang memiliki keterbatasan sekalipun, bisa sembuh. Terapi ini tentu saja tidak bisa dilakukan sembarangan. Dibutuhkan metode yang tepat sehingga terapi okupasi dapat berjalan lancar dan optimal. Oleh sebab itu percayakan tindakan terapi ini hanya pada ahli yang sudah berpengalaman. Terapi untuk pasien dengan sindrom kompartemen ini mungkin terlihat sederhana. Namun pada kenyataannya memang dibutuhkan tenaga ahli yang benar-benar paham tentang kondisi penderita sindrom kompartemen. Pastikan Anda memilih tenaga terapis yang tepat dan bisa membantu penderita sembuh secara optimal.
Fisioterapi Sindrom Kompartemen
Jenis sindrom ini bisa menyerang secara tiba-tiba. Umumnya penderita akan merasakan nyeri yang sangat kuat terutama saat mencoba untuk bergerak. Otot akan terasa kencang dan seringkali muncul bengkak. Sindrom ini dapat diatasi dengan langkah fisioterapi. Berikut adalah prosedur fisioterapi yang dapat dilakukan untuk penderita sindrom kompartemen:Memberikan Edukasi Kepada Pasien
Pertama-tama sebelum proses fisioterapi dimulai, maka pasien harus menerima edukasi terlebih dahulu. Pengobatan dengan cara fisioterapi ini tidak akan bisa berhasil jika tidak ada keterlibatan dan keaktifan dari pasien. Jadi pasien harus mengetahui dengan baik langkah fisioterapi yang akan dia jalani dengan begitu akan lebih mudah untuk bersikap kooperatif. Selain itu, kedisiplinan dari pasien juga sangat dibutuhkan demi keberhasilan fisioterapi. Jika pasiennya disiplin dan bisa menerapkan pola hidup yang sehat demi mendukung proses fisioterapi, maka manfaatnya juga akan lebih optimal. Jadi lebih baik berikan edukasi terlebih dahulu secara lengkap agar pasien paham tindakan apa yang akan ia jalani. Edukasi bisa dilakukan langsung kepada pasien yang akan menjalani fisioterapi. Namun akan jauh lebih baik jika langkah edukasi ini juga diberikan kepada keluarga pasien. Dengan begitu pasien bisa mendapatkan dukungan penuh dari keluarga yang akan membantu program terapi berjalan lancar. Mulai Latihan Peregangan Otot
Fisioterapi sindrom kompartemen ini akan dimulai dengan latihan. Sebenarnya salah satu fokus utama dari fisioterapi adalah memperbaiki postur tubuh dan memperkuat otot. Oleh sebab itu dibutuhkan latihan fisik yang tepat agar fokus utama ini bisa terpenuhi. Sebelum latihan, pasien juga akan diminta untuk melakukan peregangan otot.Bagaimana bisa latihan fisik jika otot-otot saja terasa begitu nyeri apalagi saat digerakkan? Gejala dari sindrom ini tidak muncul terus-menerus. Anda bisa melakukan latihan fisik ketika tidak merasakan gejala apapun. Latihan fisik yang dilakukan juga bisa disesuaikan dengan kondisi otot tubuh Anda. Itulah mengapa dibutuhkan terapis untuk memberi arahan jenis latihan yang aman. Sebelum memulai latihan, pastikan bahwa pasien merasa yakin dengan apa yang akan ia lakukan. Itulah mengapa edukasi sebelum terapi dimulai sangatlah penting. Jika pasien mendapatkan edukasi yang tepat dan lengkap maka ia akan lebih yakin dalam menjalani setiap tahapannya, termasuk saat harus melakukan latihan fisik. Elektroterapi
Berikutnya ada teknik elektroterapi yang juga bisa membantu meringankan gejala dari penderita sindrom kompartemen. Sesuai dengan namanya ini merupakan langkah terapi yang menggunakan daya listrik. Tenang saja, meskipun menggunakan daya listrik namun terapi ini sangat aman untuk dilakukan. Apalagi jika Anda melakukan terapi dengan tenaga profesional yang sudah berpengalaman.Elektroterapi bisa memberikan banyak manfaat. Terapi ini bisa membantu meningkatkan jangkauan gerak penderita sindrom kompartemen. Selain itu elektroterapi juga mampu meningkatkan mobilitas serta fungsi sendi. Setelah melakukan langkah terapi ini diharapkan nyeri yang dirasakan oleh pasien bisa berkurang dan tidak butuh obat pereda nyeri. Namun langkah fisioterapi ini harus dilakukan dengan hati-hati. Memiliki kaitan erat dengan penggunaan daya listrik, jelas bahwa langkah terapi ini bisa berbahaya jika tidak dilakukan secara cermat. Elektroterapi harus dilakukan dengan dosis dan durasi yang tepat. Jika terlalu rendah maka stimulasi kurang dan jika terlalu tinggi maka bisa menyebabkan kekakuan otot. Fisioterapi Manual
Kemudian ada fisioterapi manual yang juga harus dijalani oleh penderita sindrom kompartemen. Ini merupakan prosedur terapi yang dilakukan secara manual tanpa menggunakan alat khusus apapun. Contohnya adalah dengan melakukan pijat, peregangan, serta pergerakan atau mobilisasi sendi. Fisioterapi manual ini terdengar mudah dilakukan namun pasien tetap harus berada di bawah bimbingan terapis.Manfaat dari fisioterapi manual adalah mengurangi nyeri yang dirasakan oleh tubuh pasien. Kemudian langkah ini juga akan membantu pasien merasa lebih rileks. Fisioterapi manual pun bisa membantu meningkatkan fleksibilitas gerak terutama di bagian tubuh yang mengalami gangguan akibat adanya sindrom kompartemen tersebut. Setelah melakukan fisioterapi manual ini maka diharapkan pasien bisa merasa lebih baik dan tidak nyeri lagi. Selain itu pasien juga diharapkan bisa lebih fleksibel dalam menggerakkan anggota tubuhnya yang sakit. Tentu saja fisioterapi manual ini perlu dilakukan secara rutin demi hasil yang optimal. Pastikan untuk mengutamakan kenyamanan pasien dalam melakukan fisioterapi manual tersebut. Terapi Okupasi
Berikutnya ada terapi okupasi yang dilakukan untuk membantu pasien bisa beraktivitas normal seperti biasanya. Langkah terapi ini dilakukan pada pasien yang memiliki keterbatasan dari segi fisik, sensorik, maupun kognitif. Intinya, terapi ini bisa dilakukan kepada pasien yang tidak mungkin menerima langkah elektroterapi, latihan fisik, maupun fisioterapi manual. Dengan adanya langkah terapi ini maka semua penderita sindrom kompartemen, bahkan yang memiliki keterbatasan sekalipun, bisa sembuh. Terapi ini tentu saja tidak bisa dilakukan sembarangan. Dibutuhkan metode yang tepat sehingga terapi okupasi dapat berjalan lancar dan optimal. Oleh sebab itu percayakan tindakan terapi ini hanya pada ahli yang sudah berpengalaman. Terapi untuk pasien dengan sindrom kompartemen ini mungkin terlihat sederhana. Namun pada kenyataannya memang dibutuhkan tenaga ahli yang benar-benar paham tentang kondisi penderita sindrom kompartemen. Pastikan Anda memilih tenaga terapis yang tepat dan bisa membantu penderita sembuh secara optimal. 
