Bagi Anda yang mengalami permasalahan kesehatan dan memerlukan tindakan fisioterapi maka harus paham mengenai SWD fisioterapi. Fisioterapi tidak hanya berupa latihan saja tetapi menggunakan alat bantu untuk menunjang proses penyembuhan.
Apalagi setiap permasalahan kesehatan yang membutuhkan fisioterapi harus dilakukan penanganan berbeda. Namun dalam hal ini harus dilakukan oleh orang yang terlatih.
Jadi penting untuk Anda datang ke jasa fisioterapis agar proses penyembuhan berjalan maksimal sehingga kondisi lebih baik dari sebelumnya. Penting untuk melakukan konsultasi terlebih dahulu untuk mengetahui apakah Anda memerlukan tindakan ini atau tidak.
Dalam Artikel Ini:
ToggleGambaran Dasar SWD Fisioterapi
Sebenarnya sistem fisioterapi ini sama dengan pada umumnya tetapi menggunakan alat bantu yaitu short wave diathermy. Alat ini akan menghasilkan gelombang elektromagnetik energi kinetik molekuler sehingga meningkatkan fisiologis.
Jadi akan memberikan dampak termal seperti peningkatan laju kondisi saraf, meningkatkan ekstensibilitas kolagen, vasodilatasi, dan mempercepat aktivitas enzim. Dengan SWD fisioterapi diharapkan bisa mempercepat penurunan rasa nyeri pada jaringan yang mengalami kerusakan.
Alat ini akan menghasilkan gelombang elektromagnetik Maka terdapat stAndar untuk frekuensi tinggi diperbolehkan. Frekuensi dianggap aman yaitu 13,66 mhz 27,33 mhz dan 40,98 mhz.
Panjang gelombang yang sesuai dengan frekuensi alat ini biasanya disebut sebagai energi elektromagnetik 27 mhz dengan panjang gelombang 11 m. Untuk efektivitas penggunaan SWD fisioterapi ditentukan oleh dosis dan intensitasnya.
Untuk intensitas ini dibagi menjadi empat tingkat yaitu jenis subnitip untuk penderita tidak merasakan panas, jenis mitis untuk penderita merasakan sedikit panas, jenis normalis untuk penderita yang merasakan hangat yang nyaman.
Jenis Fortis untuk penderita merasakan panas kuat tetapi masih bisa ditahan. Tentunya efek dari fisioterapi ini bisa efektif apabila pemberian dosisnya tepat.
Jadi saat memberikan dosis harus memperhatikan luas area yang akan diterapi, kedalaman jaringan, dan tempat yang mengalami nyeri. Apabila kondisi pasien sudah termasuk dalam sub akut maka waktu penggunaannya 15 sampai 20 menit dan arusnya intermittent.
Sedangkan untuk pasien kronis maka penggunaannya harus 20 sampai 30 menit dengan arus continues. Agar proses pengobatan berjalan maksimal maka penting untuk dikombinasikan dengan latihan gerakan tubuh.
Baca juga artikel: Daftar Perbedaan Antara MWD dan SWD di Teknologi Fisioterapi
Manfaat SWD dan Langkah Penggunaannya
Kehadiran SWD fisioterapi tentunya memiliki manfaat tersendiri. Salah satu tujuan penggunaan benda ini yaitu untuk memperbaiki dan meningkatkan metabolisme tubuh sehingga proses penyembuhan berjalan dengan lancar dan cepat.
Selain itu dapat meningkatkan suplai darah, menurunkan eksitabilitas pada saraf, dan menurunkan tekanan darah. Alat ini juga bermanfaat untuk merelaksasi dan memberikan kondisi optimal pada otot sehingga bagian tubuh yang bermasalah tidak terlalu kaku.
Untuk penggunaan SWD fisioterapi tidak boleh sembarangan sehingga disarankan dilakukan oleh orang yang ahli di bidangnya. Berikut langkah penggunaan benda ini secara baik dan benar yaitu:
1. Persiapan Alat
Sebelum menggunakannya penting untuk melakukan persiapan alat dengan memastikan semuanya dalam keadaan baik mulai dari saklar hingga elektroda. Pastikan juga alat terhubung dengan kontak di mana setiap kabel tidak ada yang menyilang satu sama lain untuk terhindar dari korsleting listrik.
2. Persiapan Pada Pasien
Penting bagi pasien memposisikan tubuh senyaman mungkin, serta harus memeriksa pasien di mana tidak mengalami kontradiksi dengan terapi ini. Terdapat kondisi yang termasuk kontradiksi sehingga pasien tersebut tidak disarankan melakukan terapi ini.
Kondisi tersebut mulai dari adanya pendarahan, adanya logam di bagian tubuh, gangguan sensori, dan suhu tubuh lebih dari 37 derajat celcius. Setelah itu pasien harus dilakukan tes sensibilitas panas-dingin. Lalu bebaskan area yang akan diterapi dari kain maupun aksesoris lainnya.
Penting untuk fisioterapis memberikan penjelasan kepada pasien mengenai manfaat dan efek yang ditimbulkan pada saat menggunakan alat ini. Salah satu efeknya yaitu terasa hangat.
3. Pelaksanaan Terapi
Ketika terapi dimulai maka pastikan alat dalam keadaan on, kemudian susun elektroda pada area yang ingin diterapi dengan pemasangan contraplanar. Lalu atur durasi alat dan atur intensitasnya secara perlahan antara 60 sampai 80 ma hingga pasien merasakan hangat. Penting untuk melakukan pemeriksaan setiap 5 menit sekali mengetahui kondisi pasien.
Gangguan yang Membutuhkan SWD Fisioterapi
Penggunaan alat ini disarankan bagi pasien dengan gangguan Frozen shoulder. Gangguan ini berupa rasa nyeri dan kaku di area baru sehingga penderita sulit menggerakkan sendi bahu atau lengan atas. Teguhan ini jika terus dibiarkan bisa bertahan hingga beberapa tahun.
Seperti kita ketahui bahwa sandi bahu memiliki kapsul pembungkus yang berfungsi untuk melindungi tulang dan tendon. Apabila kapsul pelindung tersebut menebal akibat cedera dan tidak digerakkan dalam waktu lama maka pergerakan sendi bahu menjadi terbatas.
Kondisi yang membutuhkan SWD fisioterapi ini bisa memburuk secara perlahan tetapi dapat membaik dengan sendirinya secara bertahap. Namun penting melakukan pemeriksaan agar Anda mendapatkan penanganan tepat dan cepat.
Apabila Anda mengalami frozen shoulder maka sulit melakukan berbagai macam kegiatan. Mulai dari memakai baju, meraih barang di tempat yang tinggi dan menyisir rambut. Kondisi ini pastinya memberikan pengaruh terhadap produktivitas sehari-hari.
Gejala dari gangguan ini juga bisa berkembang dan terbagi dari tiga tahap. Tahap pertama biasanya akan ditandai dengan nyeri bahu setiap digerakkan dan berlangsung selama 6 sampai 9 bulan. Pada tahap kedua rasa nyeri sudah mengurang tetapi sendi bahu menjadi kaku dan sulit digerakkan.
Periode ini berlangsung selama 4 bulan sampai 1 tahun. Untuk tahap ketiga ditandai dengan pergerakan bahu yang mulai membaik dan berlangsung selama 6 bulan sampai 2 tahun.
Namun terdapat kasus di mana rasa nyeri pada sendi bahu bisa memburu pada saat malam hari sehingga mengganggu tidur. Agar tidak menimbulkan permasalahan kesehatan lain penting untuk segera melakukan SWD.
Baca juga artikel: Tujuan Fisioterapi Patah Tulang dan Retak Demi Pemulihan Total
Jasa Fisioterapi yang Menyediakan Alat SWD
Jika Anda tertarik untuk melakukan SWD fisioterapi maka penting untuk memilih jasa yang tepat, karena tidak semua jasa fisioterapi menyediakan alat ini. Salah satunya yang bisa Anda pertimbangkan adalah Fisiohome, selain memiliki alat fisioterapi yang lengkap maka didukung dengan terapis yang ahli dan bersertifikat.
Hal ini akan membuat proses penyembuhan menjadi maksimal karena proses terapi dilakukan secara baik dan benar. Fisiohome juga memiliki berbagai macam keunggulan salah satunya bisa dipanggil ke rumah. Hal ini bisa membuat proses terapi berjalan secara fokus tanpa harus terburu-buru akibat ada pasien lain.
Tentunya Anda bisa menghemat waktu karena tidak perlu mengantri di klinik. Walaupun proses terapi dilakukan di rumah tetapi tidak kalah berkualitas seperti yang dilakukan di klinik karena ditangani oleh orang yang ahli di bidangnya.
Dari segi harga juga sangat terjangkau sehingga sebanyak apapun sesi terapi yang diikuti tidak akan membuat kantong bolong. Jasa terapi ini juga tersebar di berbagai daerah sehingga mempermudah Anda untuk mengikuti sesi terapi di manapun dan kapanpun.
Untuk informasi lebih lanjut atau ingin berkonsultasi maka bisa menghubungi Fisiohome di nomor +62882-9874-5399. Dengan menggunakan layanan ini maka frozen shoulder Anda bisa diatasi oleh SWD fisioterapi.
Referensi penulisan:
- Alodokter. “Frozen Shoulder”, https://www.alodokter.com/frozen-shoulder, diakses pada 29 Januari 2025.
- Alodokter. “8 Penyebab Nyeri Bahu dan Pencegahannya”, https://www.alodokter.com/8-penyebab-nyeri-bahu-dan-pencegahannya, diakses pada 29 Januari 2025.
- Halodoc. “Fisioterapi”, https://www.halodoc.com/kesehatan/fisioterapi?srsltid=AfmBOorqzpvNSoYYaP4JY41kTzhD3aKYugKabu5CDhG5kyxl3zZTpmtK, diakses pada 29 Januari 2025.