Fisiohome

Pantangan Makanan Frozen Shoulder

Pantangan Makanan Frozen Shoulder
Share on facebook
Facebook
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on telegram
Telegram
Share on linkedin
LinkedIn
Share on skype
Skype
Share on email
Email
Share on facebook
Facebook
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on telegram
Telegram
Share on linkedin
LinkedIn
Share on skype
Skype
Share on email
Email

Pantangan Makanan Frozen Shoulder menjadi perhatian penting dalam upaya pemulihan pasien yang mengalami kekakuan dan nyeri pada sendi bahu. Frozen shoulder, atau adhesive capsulitis, adalah kondisi muskuloskeletal yang sering kali membuat penderita kesulitan dalam menjalani aktivitas harian karena keterbatasan pergerakan. Meski banyak yang fokus pada terapi fisik, peran pola makan tidak bisa diabaikan karena dapat mempercepat atau justru menghambat proses penyembuhan.

Pantangan makanan frozen shoulder yang memicu peradangan berpotensi memperburuk kekakuan dan menambah rasa sakit pada bahu yang sudah mengalami gangguan. Oleh karena itu, memahami jenis pantangan makanan frozen shoulder yang harus dihindari merupakan langkah awal dalam mendukung proses rehabilitasi secara menyeluruh.

Ilustrasi seorang kakek yang tampak kesakitan sambil memegang bagian lehernya
Sumber gambar: Freepik

Dalam dunia medis, keterkaitan antara nutrisi dan peradangan sendi semakin diperkuat dengan berbagai studi ilmiah. Beberapa jenis pantangan makanan frozen shoulder seperti daging olahan, makanan tinggi gula, dan karbohidrat sederhana terbukti mampu meningkatkan respon inflamasi dalam tubuh. Pada penderita frozen shoulder, peradangan ini akan memperparah kondisi jaringan kapsul sendi yang telah mengalami penebalan dan pengerasan.

Sebaliknya, pola makan yang mengandung antioksidan, lemak sehat, dan nutrisi antiinflamasi dapat membantu menurunkan nyeri sekaligus memperbaiki fleksibilitas sendi. Dengan kata lain, manajemen nutrisi bukan hanya menjadi pelengkap terapi, tetapi juga bagian integral dari proses penyembuhan bahu beku.

Pantangan Makanan Frozen Shoulder: Kunci Pemulihan Bahu Beku

Makanan yang Harus Dihindari oleh Penderita Frozen Shoulder Makanan Tinggi Gula

Konsumsi gula berlebih merupakan salah satu pemicu utama peradangan kronis dalam tubuh. Ketika kadar gula darah meningkat, tubuh akan merespons dengan memproduksi insulin dalam jumlah besar, yang dapat memicu reaksi inflamasi. Pada penderita frozen shoulder, kondisi ini dapat memperparah nyeri dan memperlambat proses pemulihan jaringan sendi. Pantangan makanan frozen shoulder seperti kue, permen, biskuit manis, serta minuman bersoda menjadi sumber gula tersembunyi yang harus diwaspadai. Menghindari konsumsi gula tambahan adalah langkah awal yang bijak dalam manajemen nutrisi pasien frozen shoulder.

Selain dampaknya terhadap peradangan, gula juga dapat menyebabkan penumpukan lemak viseral yang turut berkontribusi terhadap stres metabolik. Ini akan berdampak pada kekakuan otot dan jaringan sekitar bahu yang telah mengalami gangguan. Kebiasaan konsumsi makanan manis juga sering kali menggantikan makanan bernutrisi tinggi yang dibutuhkan dalam proses penyembuhan. Oleh karena itu, disarankan untuk mengganti makanan manis dengan pilihan seperti buah segar atau yoghurt rendah gula. Dengan perubahan pola makan ini, pemulihan dari frozen shoulder bisa berlangsung lebih optimal.

Daging Merah dan Olahan

Daging merah dan produk olahan seperti sosis, kornet, dan nugget mengandung lemak jenuh serta senyawa pengawet yang dapat meningkatkan proses peradangan dalam tubuh. Ketika dikonsumsi secara berlebihan, zat tersebut dapat memperburuk kondisi jaringan lunak di sekitar sendi bahu. Hal ini sangat merugikan bagi penderita frozen shoulder, karena jaringan sendi sudah dalam kondisi peradangan kronis. Mengonsumsi daging olahan juga dapat meningkatkan kadar kolesterol dan memperlambat peredaran darah ke area yang cedera. Maka dari itu, penting untuk membatasi konsumsi makanan jenis ini selama masa pemulihan.

Mengganti daging merah dengan protein rendah lemak seperti ikan, tahu, atau tempe adalah pilihan yang jauh lebih baik. Selain mengurangi risiko peradangan, protein nabati dan ikan berlemak mengandung asam lemak omega-3 yang bersifat antiinflamasi. Ini sangat bermanfaat dalam proses pemulihan jaringan kapsul sendi yang kaku dan meradang. Diet tinggi lemak sehat juga membantu meningkatkan elastisitas otot dan jaringan ikat. Dengan demikian, penderita frozen shoulder memiliki peluang pemulihan yang lebih cepat dan berkelanjutan.

Makanan Tinggi Garam

Asupan garam berlebih dapat menyebabkan retensi cairan dalam tubuh, yang akan memberikan tekanan tambahan pada sendi yang sudah meradang. Tekanan ini bisa memperburuk gejala frozen shoulder, terutama rasa nyeri dan keterbatasan pergerakan. Makanan seperti keripik, makanan cepat saji, dan makanan instan mengandung kadar natrium yang tinggi yang sering kali tidak disadari oleh konsumen. Efek jangka panjang dari konsumsi natrium tinggi juga termasuk peningkatan tekanan darah dan pembengkakan jaringan. Maka, kontrol konsumsi garam menjadi salah satu kunci penting dalam mengelola gejala frozen shoulder.

Penderita disarankan untuk membaca label nutrisi pada produk makanan dan membatasi jumlah garam harian sesuai rekomendasi. Selain itu, menggunakan bumbu alami seperti lemon, bawang putih, dan rempah-rempah dapat menggantikan peran garam dalam memperkaya rasa makanan. Pola makan rendah garam tidak hanya mendukung kesehatan sendi, tetapi juga membantu fungsi ginjal dan jantung. Kombinasi ini memberikan manfaat kesehatan menyeluruh bagi pasien yang sedang menjalani terapi. Dalam jangka panjang, pengurangan asupan garam akan membantu mengurangi kekambuhan peradangan sendi.

Makanan Tinggi Purin

Purin adalah senyawa yang secara alami ditemukan dalam makanan seperti jeroan, kerang, sarden, dan beberapa jenis daging lainnya. Ketika dikonsumsi dalam jumlah berlebih, purin akan diubah menjadi asam urat dalam tubuh, yang dapat memicu peradangan pada sendi. Bagi penderita frozen shoulder, kondisi ini akan memperberat peradangan yang sudah terjadi pada kapsul sendi bahu. Kombinasi antara kekakuan dan pembengkakan karena asam urat dapat memperburuk mobilitas sendi secara signifikan. Oleh karena itu, makanan tinggi purin sebaiknya dibatasi atau dihindari selama masa pemulihan.

Sebagai alternatif, pasien disarankan untuk memperbanyak konsumsi protein dari sumber nabati seperti kacang-kacangan atau tahu. Selain rendah purin, makanan ini juga mendukung pembentukan jaringan baru yang sehat. Mengonsumsi buah-buahan yang tinggi vitamin C seperti jeruk atau stroberi juga dapat membantu menurunkan kadar asam urat. Dengan strategi nutrisi yang tepat, risiko komplikasi akibat konsumsi purin dapat ditekan. Hal ini akan sangat mendukung proses rehabilitasi yang lebih cepat dan efektif bagi pasien frozen shoulder.

Baca juga artikel: Peran Penting Fisioterapi Anak Terlambat Jalan

Produk Susu Tinggi Lemak

Produk susu tinggi lemak seperti keju penuh lemak, krim, dan mentega mengandung asam lemak jenuh yang berpotensi meningkatkan peradangan sistemik. Bagi penderita frozen shoulder, hal ini bisa menyebabkan nyeri bertambah parah dan membatasi efektivitas latihan peregangan yang diberikan oleh fisioterapis. Selain itu, konsumsi lemak jenuh dalam jumlah tinggi dapat berdampak buruk pada sirkulasi darah, memperlambat proses penyembuhan jaringan yang meradang. Banyak penderita tidak menyadari bahwa produk susu yang tampak “sehat” dapat memicu ketidaknyamanan jika tidak dikonsumsi dengan bijak. Oleh karena itu, penting untuk memilih alternatif yang lebih sehat.

Alternatif yang dapat dikonsumsi meliputi susu rendah lemak, yoghurt tanpa gula, atau susu nabati seperti almond dan oat. Selain rendah lemak jenuh, produk ini juga lebih ramah bagi pasien yang mengalami intoleransi laktosa. Mengganti konsumsi produk tinggi lemak dengan versi yang lebih ringan akan membantu mengontrol kadar lemak dalam tubuh dan mengurangi risiko inflamasi. Langkah kecil seperti ini memberikan dampak besar dalam menunjang terapi fisik yang sedang dijalani. Dalam konteks pemulihan sendi, kombinasi nutrisi yang tepat sangat penting untuk mendukung keberhasilan jangka panjang.

Karbohidrat Olahan

Karbohidrat olahan seperti roti putih, pasta biasa, dan nasi putih cepat meningkatkan kadar gula darah setelah dikonsumsi. Peningkatan gula darah ini dapat memicu respon inflamasi dalam tubuh, yang memperparah kondisi peradangan sendi pada penderita frozen shoulder. Selain itu, karbohidrat jenis ini cenderung miskin nutrisi dan serat, sehingga tidak memberikan manfaat berarti dalam proses penyembuhan. Ketika dikonsumsi berlebihan, karbohidrat olahan juga dapat menyebabkan kenaikan berat badan, yang meningkatkan beban pada sendi. Oleh sebab itu, mengurangi konsumsi karbohidrat olahan sangat dianjurkan dalam pola makan pemulihan.

Sebagai gantinya, penderita dapat mengonsumsi karbohidrat kompleks seperti oat, quinoa, ubi jalar, dan beras merah. Karbohidrat kompleks dicerna lebih lambat oleh tubuh sehingga tidak menyebabkan lonjakan gula darah secara tiba-tiba. Kandungan seratnya juga membantu menjaga sistem pencernaan tetap sehat dan mendukung sistem kekebalan tubuh. Dengan menjaga keseimbangan energi dan peradangan, pasien frozen shoulder akan merasa lebih ringan dan mudah beraktivitas. Perubahan pola makan ini dapat diselaraskan dengan program latihan yang direkomendasikan oleh fisioterapis untuk hasil yang lebih efektif.

Makanan Mengandung MSG

Monosodium glutamat (MSG) adalah zat aditif yang digunakan untuk meningkatkan rasa makanan, terutama dalam makanan cepat saji dan kemasan. Meski tidak semua orang sensitif terhadap MSG, beberapa individu mengalami reaksi inflamasi setelah mengonsumsinya. Pada penderita frozen shoulder, peradangan yang dipicu oleh MSG dapat menyebabkan peningkatan rasa nyeri dan kekakuan pada sendi bahu. MSG juga dapat mengganggu keseimbangan elektrolit tubuh yang penting dalam proses penyembuhan jaringan. Oleh karena itu, konsumsi makanan yang mengandung MSG sebaiknya dibatasi secara ketat.

Untuk menghindarinya, pasien dianjurkan mengonsumsi makanan segar yang dimasak sendiri menggunakan bumbu alami. Rasa gurih alami bisa diperoleh dari bawang putih, kaldu tulang, atau kecap rendah sodium tanpa MSG. Dengan demikian, kebutuhan rasa tetap terpenuhi tanpa mengorbankan kualitas pemulihan sendi. Mengontrol konsumsi zat aditif seperti MSG juga membantu tubuh berfokus pada penyembuhan jaringan dan menghindari iritasi tambahan. Kesadaran akan komposisi makanan menjadi bagian penting dari strategi rehabilitasi yang menyeluruh dan berkelanjutan.

Makanan yang Dianjurkan untuk Penderita Frozen Shoulder
Makanan Kaya Omega-3

Asam lemak omega-3 yang ditemukan dalam ikan berlemak seperti salmon dan sarden memiliki sifat antiinflamasi yang dapat membantu mengurangi nyeri dan kekakuan pada sendi bahu.

Sayuran Hijau dan Buah-buahan

Sayuran hijau seperti bayam dan brokoli, serta buah-buahan seperti beri dan jeruk, kaya akan antioksidan dan vitamin C yang dapat membantu mengurangi peradangan dan mempercepat proses penyembuhan.

Rempah-rempah Anti-inflamasi

Rempah-rempah seperti kunyit dan jahe memiliki sifat antiinflamasi alami yang dapat membantu mengurangi nyeri dan meningkatkan mobilitas sendi. Menambahkan rempah-rempah ini ke dalam makanan sehari-hari dapat memberikan manfaat tambahan.

Sumber Protein Nabati

Protein nabati dari kacang-kacangan, lentil, dan tahu dapat membantu dalam perbaikan jaringan tanpa meningkatkan peradangan seperti halnya beberapa sumber protein hewani.

Baca juga artikel: Efek dari Kinesio Taping untuk Perbaikan Sendi Setelah Cedera

Peran Fisioterapi dalam Pemulihan Frozen Shoulder

Selain memperhatikan pola makan, fisioterapi memainkan peran penting dalam pemulihan frozen shoulder. Terapi fisik yang tepat dapat membantu meningkatkan jangkauan gerak, mengurangi nyeri, dan mempercepat proses penyembuhan. Kombinasi antara pola makan antiinflamasi dan fisioterapi yang tepat dapat memberikan hasil yang optimal dalam pemulihan kondisi ini.

Ilustrasi seorang fisioterapis sedang melakukan terapi fisik kepada pasien dengan penuh konsentrasi
Sumber gambar : Freepik
Layanan Fisiohome: Solusi Terapi Fisioterapi di Rumah

Fisiohome menawarkan layanan fisioterapi profesional yang dapat dilakukan di rumah Anda, memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi pasien dengan frozen shoulder. Dengan tim fisioterapis berpengalaman, Fisiohome menyediakan program terapi yang disesuaikan dengan kebutuhan individu, termasuk panduan nutrisi dan latihan yang tepat.

Informasi Pemesanan Layanan Fisiohome

Untuk konsultasi dan pemesanan layanan fisioterapi di rumah, termasuk terapi untuk frozen shoulder, silakan hubungi Fisiohome melalui:

Fisiohome beroperasi setiap hari, Senin hingga Minggu, dari pukul 09.00 hingga 18.00 WIB. Dapatkan perawatan fisioterapi terbaik tanpa harus meninggalkan kenyamanan rumah Anda.

Terakhir diperbarui : Selasa, 27 Mei 2025.

Referensi penulisan:

Rumah Sakit Ketergantungan Obat. “Sehat Itu Nikmat, Sikap yang Tepat Saat Terkena Frozen Shoulder“, https://rsko-jakarta.com/news/view/151, diakses 26 Mei 2025.

Summit Physio. “Do’s and Don’ts for Frozen Shoulder“, https://www.summitphysio.co.uk/dos-and-donts-for-frozen-shoulder/, diakses 26 Mei 2025.

Kompas. “8 Makanan yang Perlu Dihindari Penderita Radang Sendi“, https://health.kompas.com/read/2021/05/28/120400368/8-makanan-yang-perlu-dihindari-penderita-radang-sendi?page=all#google_vignette, diakses 26 Mei 2025.


Berlangganan Newsletter Kami

Dapatkan pembaruan dan belajar dari yang terbaik

Lebih Banyak yang Bisa Dieksplorasi

Pesan jasa fisioterapis sekarang juga!

Atasi keluhan fisik Anda dengan bantuan fisioterapis ahli. Pesan sekarang juga dan rasakan manfaatnya!

Pesan jasa fisioterapis sekarang juga!

Atasi keluhan fisik Anda dengan bantuan fisioterapis ahli. Pesan sekarang juga dan rasakan manfaatnya!

Fisiohome X CareNow

Promo ini berlaku selama periode promo: 1 November – 31 Desember 2024

Syarat & Ketentuan Promo:
1.⁠ ⁠Diskon Rp 75.000 untuk transaksi minimal Rp 2.000.000
2.⁠ ⁠Berlaku untuk seluruh layanan Fisiohome
3.⁠ ⁠Promo hanya dapat digunakan untuk 1x pengguna per pasien

Klik di sini untuk menghubungi kami via WhatsApp di +62 882-9874-5399 atau hubungi langsung untuk konsultasi mengenai promo ini.  Jangan lewatkan kesempatan untuk mendapatkan layanan fisioterapi terbaik dengan harga spesial.

Syarat dan Ketentuan
Promo

Syarat dan Ketentuan:

  • Promo berlaku untuk layanan home visit fisioterapi di wilayah tertentu.
  • Waktu layanan home visit fisioterapi terbatas, dan tersedia berdasarkan jadwal yang telah ditentukan.
  • Pasien diharuskan mendaftar melalui platform atau saluran yang ditentukan.
  • Konfirmasi layanan home visit akan diberikan setelah pendaftaran dan penjadwalan telah berhasil.
  • Promo tidak bisa digabung dengan promo lainnya.

Visit Suite

  • Fisioterapi visit 1x
  • Bisa pesan dan datang hari ini
  • Durasi 45-60 menit
  • Menggunakan alat Infrared / Ultra Sound / TENS (Jika dibutuhkan)

Visit Luxury

  • Fisioterapi visit 8x
  • Bisa pesan dan datang hari ini
  • Durasi 45-60 menit
  • Menggunakan alat Infrared / Ultra Sound / TENS (Jika dibutuhkan)

Visit Platinum

  • Fisioterapi visit 12x
  • Bisa pesan dan datang hari ini
  • Durasi 45-60 menit
  • Menggunakan alat Infrared / Ultra Sound / TENS (Jika dibutuhkan)

Visit Royal Family

  • Fisioterapi visit 9x sesi
  • Bisa dipakai seluruh keluarga dengan 1 alamat yang sama
  • Bisa untuk melayani semua anggota keluarga dengan 1x pemesanan dengan 1 alamat yang sama
  • Bisa pesan dan datang hari ini
  • Durasi 45-60 menit
  • Max 3x sesi per visit
  • Menggunakan alat Infrared / Ultra Sound / TENS (Jika dibutuhkan)

Visit Sport Event

  • Personal fisioterapi untuk event (Olaharaga/Kesehatan)
  • Pendampingan Fisioterapis pada event olahraga
  • Pendampingan personal Fisioterapis perorangan