Fisioterapi Jakarta bisa menjadi salah satu solusi untuk mengatasi kondisi inkontinensia urine. Terapis akan membantu penderita dengan memberikan beberapa latihan tertentu guna mengatasi kondisi tersebut.
Inkontinensia urine adalah kondisi seseorang yang kehilangan kontrol atas kandung kemihnya. Hal tersebut menyebabkan penderita kesulitan dalam menahan keinginan untuk buang air kecil.
Guna mengobati kondisi tersebut, terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan. Mulai dari konsumsi obat-obatan, operasi ataupun bantuan fisioterapis dengan melakukan beberapa latihan fisik. Di bawah ini akan kami jelaskan lebih lengkapnya mengenai penyakit ini.
Dalam Artikel Ini:
ToggleMengenal Apa Itu Inkontinensia Urine?
Inkontinensia urine atau urinary incontinence merupakan kondisi seseorang yang kesulitan menahan keinginan untuk buang air kecil. Ini disebabkan oleh hilangnya kendali kontrol penderita atas otot kandung kemih.
Dalam kondisi tersebut, penderita akan sering buang air kecil secara tiba-tiba. Bahkan dalam tingkat tertentu, penderita bisa tiba-tiba mengompol ketika sedang batuk, tertawa ataupun bersin.
Inkontiensia urine ini tentunya akan mengganggu aktivitas sehari-hari bagi penderita. Kondisi ini bisa terjadi dalam jangka watu yang pendek ataupun panjang, tergantung pada tingkat keparahannya.
Apabila tidak ditangani dengan tepat, bahkan kondisi tersebut bisa memicu terjadinya infeksi kandung kemih. Maka dari itu, fisioterapi Jakarta bisa menjadi salah satu solusi untuk mengobati inkontiensia urine.
Menurut penelitian oleh Moa (2017), inkontiensia urine lebih sering terjadi pada perempuan lanjut usia. Meski demikian, bukan berarti laki-laki ataupun orang dengan usia lebih muda tidak berisiko untuk terkena inkontiensia urine.
Inkontiensia urine juga terbagi menjadi beberapa jenis sesuai dengan penyebab dan kondisi yang dialami oleh penderita. Berikut ini adalah penjelasan dari masing-masing jenis kondisi inkontiensia urine yang memerlukan penanganan fisioterapi Jakarta berpengalaman dibidangnya.
1. Stress incontinence
Pertama ada stress incontinence, kondisi yang disebabkan oleh pelemahan otot kandung kemih. Hal tersebut membuat penderita tidak mampu menahan urine ketika perut atau kandung kemih mendapat tekanan, misal ketika penderita mengangkat beban, tertawa atau bahkan bersin.
2. Urge incontinence
Urge incontinence adalah kondisi ketika penderita mengalami kontraksi otot berlebihan di kandung kemih. Alhasil, penderita memiliki dorongan kuat dan secara tiba-tiba memiliki keinginan untuk buang air kecil.
3. Overflow incontinence
Overflow incontinence adalah kondisi pada seseorang yang mengalami kebocoran urine sedikit demi sedikit. Jadi, meski sudah buang air kecil, masih terdapat sisa urine di kandung kemih dan keluar sedikit demi sedikit.
4. Mixed incontinence
Kemudian ada mixed incontinence yang bisa diatasi dengan penanganan tepat dari fisioterapi Jakarta. Ini adalah kondisi yang terjadi karena beberapa jenis inkontinensia urine, umumnya tipe stress dan urge incontinence.
5. Inkontinensia total
Selanjutnya ada inkontinensia total, kondisi ketika kandung kemih tidak lagi memiliki kemampuan menampung urine. Ini biasanya terjadi sejak lahir, cedera tulang belakang atau terdapat fistula pada kandung kemih penderita.
Baca juga tentang : Fisioterapi Tangerang Selatan Solusi Pasien Pectus Excavatum
Apa Penyebab Inkontinensia Urine dan Faktor Risikonya?
Ada banyak penyebab kenapa seseorang terkena inkontinensia urine dan membutuhkan penanganan dari fisioterapi Jakarta. Berikut ini adalah beberapa penyebab yang menjadikan seseorang mengalami inkontinensia urine wajib untuk dipahami.
1. Jangka Pendek
Pada kondisi inkontinensia urine jangka pendek, biasanya disebabkan oleh beberapa hal. Mulai dari konsumsi obat diuretic, kafein, minuman beralkohol, pemanis buatan, makanan pedas, sembelit hingga infeksi saluran kemih.
2. Jangka Panjang
Kemudian, inkontinensia urine jangka panjang akan disebabkan oleh hal-hal lain. Misalnya saja kehamilan, persalinan, pertambahan usia, menopause, BPH, kanker prostat, stroke, Parkinson dan gangguan saraf lainnya.
Ada sejumlah faktor lain yang dapat meningkatkan risiko kenapa seseorang menderita inkontinensia urine dan membutuhkan penanganan fisioterapi Jakarta. Berikut adalah beberapa factor risiko dari inkontinensia urine.
- Kelainan struktur kandung kemih
- Wanita
- Lanjut usia
- Merokok
- Obesitas
- Menopause
- Memiliki keluarga dengan riwayat inkontinensia urine
- Konsumsi obat diuretik atau obat penenang.
- Menderita diabetes atau gangguan saraf.
Gejala dari seseorang yang terkena inkontinensia urine itu beragam. Misalnya keluar urin secara tidak sengaja seperti saat bersin, tertawa, batuk, mengubah posisi tidur, ketika mendengar suara air mengalir dan anyang-anyangan.
Baca juga tentang : Kandungan Nutrisi Dan Manfaat Pepaya Bagi Kesehatan
Mengobati Inkontinensia Urine dengan Fisioterapi
Anda tidak bisa mengabaikan kondisi inkontinensia urine ini, terlebih bila sudah mengganggu aktivitas sehari-hari. Segera lakukan pemeriksaan lebih lanjut ke dokter, khususnya jika sudah mengalami penglihatan kabur, lemas, kesemutan, sulit BAB hingga linglung.
Apabila seseorang terkena inkontinensia urine, maka dibutuhkan diagnosis awal untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Apakah bisa sembuh dengan konsumsi obat, fisioterapi Jakarta atau melalui operasi.
Langkah awal tentunya akan dilakukan diagnosis dengan wawancara oleh dokter kepada penderita. Misalnya keluhan, riwayat penyakit penderita, riwayat penyakit keluarga dan hal-hal lainnya.
Kemudian akan dilakukan pemeriksaan fisik serta beberapa pemeriksaan penunjang jika dibutuhkan. Misalnya saja tes urine, USG, sistoskopi, sistogram hingga tes urodinamik guna memastikan kondisi dan penyebabnya.
Pengobatan untuk inkontinensia urine sendiri beragam, disesuaikan dengan kondisi penderita dan juga penyebabnya. Mulai dari pemberian obat-obatan tertentu, latihan fisik bersama fisioterapi Jakarta maupun melalui operasi.
Salah satu metode pengobatan yang bisa menjadi pilihan adalah fisioterapi. Anda bisa melakukan latihan fisik bersama fisioterapis untuk mengatasi kondisi kesulitan menahan keinginan buang air kecil ini.
Latihan fisik yang bisa diberikan kepada penderita inkontinensia urine adalah senam kegel atau kegel exercise. Latihan ini terbukti memberikan pengaruh signifikan terhadap peningkatan kekuatan otot dasar panggul.
Terlebih bagi lansia, senam kegel akan sangat membantu kondisi tersebut. Hal ini sesuai dengan penelitian yang sudah dilakukan oleh Sutarmi (2016) yang menyatakan senam kegel bermanfaat untuk menguatkan otot rangka dasar panggul sehingga membantu memperkuat fungsi sfingter eksterna pada kandung kemih.
Baca juga tentang : Konsultasi Fisioterapis Yang Wajib Orang Tua Lakukan
Fisioterapi Jakarta Sebagai Solusi Inkontinensia urine
Telah dijelaskan bagaimana inkontinensia urine dapat menyebabkan masalah yang mengganggu aktivitas sehari-hari. Bahkan jika dibiarkan, inkontinensia urine bisa memicu terjadinya kondisi yang lebih buruk.
Salah satu cara mengatasi kondisi tersebut adalah dengan latihan fisik bersama fisioterapis. Anda bisa memilih Fisiohome sebagai fisioterapi Jakarta terbaik untuk membantu mengatasi kondisi tersebut.
Fisiohome adalah layanan fisioterapi yang akan melayani pasien dengan home visit. Jadi, Anda tidak perlu repot harus datang secara mandiri ke klinik, namun terapis dari Fisiohome yang akan datang ke rumah Anda.
Fisiohome juga sudah dipercaya oleh lebih dari 80.000 pasien dan layanannya telah tersebar di lebih dari 13 kota besar Indonesia. Selain itu, Fisiohome juga merupakan layanan fisioterapi yang resmi dan terdaftar sehingga tidak perlu diragukan lagi.
Bukan hanya fisioterapi di Jakarta, namun Fisiohome sudah melayani di kota-kota besar lain di Indonesia. Mulai dari Tangerang Selatan, Malang, Surabaya, Tangerang, Bandung, Surakarta, hingga Lampung.
Anda bisa menghubungi kami via WhatsApp di nomor +62 882-9874-5399 untuk melakukan konsultasi dan jadwal. Percayakan kesehatan Anda kepada Fisiohome, fisioterapi Jakarta yang terpercaya dan berpengalaman sehingga membantu kesembuhan Anda.