Cara mengukur kepadatan tulang memang sangat penting bagi manusia. Karena dengan mengetahuinya Anda sendiri bisa tahu seberapa bahaya kondisi tersebut hingga nantinya bisa menyebabkan kerusakan hingga patah.
Maka dari itu, setiap orang kalau sudah waktunya nanti wajib meluangkan waktu untuk melihat hasilnya. Bila ada kelainan harus langsung mendapatkan penanganan agar masalahnya tidak meluas ke berbagai bagian lainnya.
Ini Dia Manfaat Mengukur Kepadatan Tulang
Cara mengukur kepadatan tulang harus dilakukan oleh dokter ahli yang paham benar bagaimana membaca hasilnya. Mungkin, saat ini Anda sedang bertanya-tanya apa manfaatnya mengadakan ujian ini?
Perlu diketahui bahwa kepadatan tulang akan berpengaruh pada sebuah penyakit yang bernama osteoporosis. Walau sampai saat ini belum ada kabar bahwa, rasa sakit ini cukup berbahaya.
Namun saat Anda mengalaminya rasanya benar-benar tidak menyenangkan. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa semua pasien perlu mengikuti semua prosedurnya, dokter pasti akan memberikan diagnosa dan penanganan.
Cara mengukur kepadatan tulang ini menggunakan cairan khusus. Setelah masuk ke dalam tubuh, akan keluar hasilnya. Indikator itulah yang dijadikan sebagai acuan, mengenai bagaimana kondisi Anda nantinya.
Maka dari itu, kami sangat menyarankan untuk melakukan test ini. Tetapi dalam melakukannya tidak boleh sembarangan, ada beberapa aturan dan kondisi wajib yang perlu diketahui sebelum melakukan pengujian tersebut.
Sebenarnya menguji di usia 30 an tidak ada masalah, hanya saja hasilnya belum bisa memastikan bahwa Anda menderita osteoporosis. Karena kepadatannya masih cukup bagus, kecuali kalau terkena penyakit langka.
Oleh karena itu perhatikan dengan benar kapan waktu terbaik untuk segera melakukan pengujian tersebut. Tenang saja, melakukannya tidak sakit dan prosesnya sangat singkat, jadi perhatikan waktu terbaiknya.
Ini Waktunya yang Tepat untuk Mengukurnya
Sebelum mengetahui bagaimana cara mengukur kepadatan tulang, kami akan memberi tahu dulu kapan waktu yang tepat untuk melakukan tes tersebut. Menurut National Osteoporosis Foundation (NOF), akan merekomendasikan kelompok seperti
1. Wanita yang sudah masuk usia 65 tahun atau lebih tua, hal ini dilakukan sebagai salah satu pencegahan karena pada umur ini mereka memiliki risiko sangat tinggi terkena osteoporosis.
2. Seorang Pria dengan usia 70 tahun ke atas atau lebih tua, sangat disarankan untuk menjalankan test ini. Bagi lelaki, kemungkinan mereka mengalami osteoporosis juga sangat tinggi.
3. Selanjutnya adalah Wanita dengan faktor risiko di mana mereka sudah mengalami menopause serta mengalami faktor tambahan apalagi kalau memang ada riwayat keluarga yang mengalami osteoporosis.
4. Wanita pascamenopause di bawah usia 65 tahun, mereka mampu melewati masa tersebut di bawah angka itu tetapi dalam riwayatnya pernah mengalami patah tulang, penurunan berat dan dan pemakaian obat-obatan.
5. Lelaki dengan usia 50 sampai 69 tahun di mana ada faktor risiko yang mengalami patah tulang, setidaknya menjalani tes kepadatan ini terlebih dulu.
Cara mengukur kepadatan tulang memang tidak mudah, bukan hanya usia saja yang perlu melakukan tes seperti ini, melainkan beberapa keadaan penting meliputi.
1. Tinggi badannya berkurang 3,8 cm akibat fraktur kompresi pada tulang belakang
2. Riwayat tulang yang telah rapuh
3. Pengguna obat-obatan dalam jangka panjang seperti steroid, di mana hal ini akan mengganggu pembentukan
Tes yang akan dilakukan membantu pihak kedokteran dalam melakukan diagnosa sekaligus merencanakan pengobatan yang bagus dan tepat. Dengan begini kemungkinan mengalami tingkat keparahan tinggi dapat terhindarkan.
Sebelum Lakukan Pengukuran Kepadatan Tulang Ketahui Ini
Cara mengukur kepadatan tulang memang begitu rumit, hanya saja sebelum mencapai dalam tahapan ini ada hal yang perlu diketahui dulu. Misalnya mengenai bagaimana jenis tes yang dilakukan.
Caranya dengan dua cara ada Central DXA atau yang lebih mahal adalahi Peripheral DXA. Keduanya bisa menjadi sebuah acuan, walau pada kenyataannya hasil yang diberikan juga mengalami ketidakakuratan.
Hal tersebut terjadi akibat kelainan dari struktural sebagai contoh penderita radang sendi, skoliosis atau bagi mereka yang pernah mengalami operasi pada bagian tulang belakang sebelumnya, di mana informasi ini sangat penting.
Tetapi perlu diketahui bahwa cara mengukur kepadatan tulang dengan DXA ini hanya mengetahui padat atau tidaknya saja. Untuk memahami berbagai permasalahannya silahkan menjalani pemeriksaan tambahan.
Bagi Ibu hamil melakukan tes ini sangat tidak disarankan, karena salah satu caranya adalah memakai sinar X. Hal tersebut sangat berbahaya karena, bisa terkena paparan sinar radiasi.
Maka dari itu hal yang harus diketahui bagi ibu hamil adalah wajib konsultasi dulu ke dokter. Tetapi beberapa pasien memang tidak diperbolehkan untuk melakukannya, tingkat bahaya lebih dan berisiko fatal.
Begini Cara Mengukur Kepadatan Tulang
Cara untuk mengukur kepadatan tulang harus melalui sebuah prosedur yang sudah dipersiapkan oleh pihak medis. Maka dari itu, Anda harus mengikuti rangkaiannya dari awal sampai akhir, sebagai berikut.
1. Persiapan
• Dalam langkah ini Anda harus berhenti melakukan konsumsi suplemen atau obat dengan kandungan antasida kurang lebih 24 jam
• Gunakan pakaian yang longgar dan nyaman, lepas semua perhiasan atau aksesoris.
• Jangan lupa beritahu dokter mengenai kondisi Anda sepenuhnya
2. Dengan Central DXA
• Cara mengukur kepadatan tulang selanjutnya adalah proses di mana, pasien diminta berbaring di atas ranjang khusus yang sudah dipersiapkan
• Selanjutnya adalah letakkan bagian kaki ke atas kotak yang sebelumnya sudah disediakan
• Setelah ini mesin akan mulai bergerak dan melakukan pemindaian
3. Dengan Peripheral DXA
• Selanjutnya adalah metode Peripheral DXA di mana, Anda hanya perlu menempatkan beberapa bagian tubuh yang ingin diukur pada mesin pembaca atau sinar radiasi
• Nantinya akan mengukur beberapa area seperti pergelangan, tulang kering sampai jari tangan.
4. Durasi yang Terjadi
• Dalam sekali tes memerlukan waktu kurang lebih 30 menit
• Anda harus menjaga posisi tubuh dengan baik agar nyaman selama proses membaca sinar radiasi.
Setelah selesai semua tes ini, Anda akan disuruh pulang terlebih dulu. Untuk hasilnya akan dijelaskan dan diperlihatkan kepada para pasien beberapa hari kemudian. Dari sini bisa melihat bagaimana hasilnya.
Hasil Tes yang Akan Dikeluarkan
Setelah mengetahui bagaimana cara mengukur kepadatan tulang saatnya membaca bagaimana hasilnya. Di mana nantinya ada dua angka yaitu skor T merupakan indikasi kepadatan, angkanya sebagai berikut
1. Di atas-1 normal
2. Antara -1 sampai -2,5 ada indikasi osteopenia yang memberikan risiko tinggi terhadap osteoporosis
3. -2,5 atau lebih rendah mungkin Anda sudah mengalami osteoporosis
Selanjutnya ada penilaian Z, merupakan perbandingan kepadatan antara Anda dengan orang yang sehat sesuai usia serta ukuran tubuhnya. Dalam pengujiannya tidak jauh berbeda, setelah itu dokter akan memberikan diagnosa.
Bila nanti akhirnya menderita osteoporosis, maka petugas medis akan memberikan beberapa pilihan pengobatan. Tetapi, kondisinya kembali ke diri Anda terlebih dulu bagaimana, mulai dari obat sampai penanganan.
Harus diakui kesehatan tulang seperti ini memang sangat penting untuk terus dipantau. Maka dari itu, segera pergi ke dokter untuk melihat bagaimana cara mengukur kepadatan tulang dan lihat bagaimana hasilnya.
