Fisiohome

Perbedaan Patah Tulang Dan Retak Tulang Yang Sering Disalahpahami Banyak Orang

Perbedaan Patah Tulang Dan Retak Tulang
Share on facebook
Facebook
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on telegram
Telegram
Share on linkedin
LinkedIn
Share on skype
Skype
Share on email
Email
Share on facebook
Facebook
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on telegram
Telegram
Share on linkedin
LinkedIn
Share on skype
Skype
Share on email
Email

Perbedaan Patah Tulang Dan Retak Tulang, Istilah patah tulang dan retak tulang sering dipakai bergantian dalam percakapan sehari-hari. Akibatnya, banyak orang bingung membedakan tingkat keparahan, cara penanganan, hingga lamanya pemulihan. Ada yang menganggap retak tulang “ringan, cukup diurut”, ada juga yang panik berlebihan setiap kali mendengar kata patah. Kebingungan ini bukan sekadar soal istilah; salah paham bisa berujung pada penanganan yang kurang tepat, risiko pergeseran tulang, nyeri berkepanjangan, bahkan gangguan fungsi jangka panjang. Artikel ini mengupas perbedaan patah tulang dan retak tulang dengan bahasa sederhana, dari definisi, gejala, diagnosis, hingga langkah pemulihan yang aman.

Perbedaan Patah Tulang Dan Retak Tulang
Sumber gambar: Freepik

Perbedaan Patah Tulang Dan Retak Tulang Yang Sering Disalahpahami Banyak Orang

Dalam istilah medis, hampir semua gangguan kontinuitas tulang sebenarnya disebut fraktur. Jadi, retak tulang dan patah tulang sama-sama termasuk fraktur; bedanya terletak pada derajat dan stabilitasnya. Retak tulang lazim menggambarkan fraktur tak lengkap (hairline atau garis halus) tanpa pergeseran berarti, sedangkan patah tulang kerap mengacu pada fraktur lengkap yang dapat bergeser, terfragmentasi, bahkan menembus kulit (fraktur terbuka). Perbedaan derajat ini memengaruhi keputusan klinis: apakah cukup imobilisasi dan terapi konservatif, atau perlu tindakan operasi untuk mengembalikan posisi dan stabilitas tulang.

Baca juga artikel: Perbedaan Rangka Aksial Dan Apendikular Penjelasan Lengkap Yang Mudah Dipahami

Definisi Sederhana

Retak tulang adalah kerusakan pada jaringan tulang dengan garis fraktur yang halus dan tidak memisahkan tulang menjadi dua bagian terpisah. Biasanya stabil, tidak bergeser, dan sering terjadi karena beban berulang (stress fracture) atau trauma ringan pada tulang yang lelah.

Patah tulang menggambarkan fraktur lengkap yang memutus kontinuitas tulang. Potongan tulang dapat bergeser (displaced), membentuk sudut, memendek, atau terfragmentasi. Terkadang patah bisa tertutup (kulit utuh) atau terbuka (tulang menembus kulit), yang tentunya meningkatkan risiko infeksi dan membutuhkan penanganan lebih agresif.

Jenis Yang Perlu Dikenali

Pada retak tulang, dua spektrum yang umum ialah hairline fracture dan stress fracture. Hairline tampak sebagai garis halus pada foto rontgen; stress fracture muncul akibat beban berulang melebihi kemampuan adaptasi tulang, misalnya pada pelari pemula atau pekerja yang berdiri lama.

Pada patah tulang, variasinya lebih beragam: transverse (garis lurus melintang), oblique (serong), spiral (berputar karena torsi), comminuted (terfragmentasi), impacted (saling menekan), hingga open fracture (menembus kulit). Pada anak, greenstick fracture (patah sebagian, seperti ranting muda) dan buckle/torus (penekukan korteks) sering terjadi karena tulang masih elastis.

Gejala Yang Membeda

Retak tulang sering “lebih tenang”. Gejala khasnya nyeri tajam saat menumpu, bengkak ringan sampai sedang, dan nyeri tekan lokal. Aktivitas harian terasa sakit tetapi masih mungkin dilakukan—ini yang kerap menipu sehingga orang menunda periksa.

Patah tulang biasanya lebih dramatis: nyeri hebat, bengkak nyata, memar, deformitas (bentuk anggota tubuh tampak tidak normal), krepitasi (rasa berderak), hingga kehilangan fungsi menumpu/meraih. Pada fraktur terbuka terdapat luka yang menganga dengan risiko perdarahan dan infeksi.

Pemeriksaan Dan Diagnosis

Langkah awal adalah evaluasi klinis: lokasi nyeri, mekanisme cedera, kemampuan menumpu, serta pemeriksaan neurovaskular (sensasi, peredaran darah). Penunjang utamanya adalah rontgen dengan setidaknya dua proyeksi untuk melihat garis fraktur, pergeseran, dan sudut. Pada retak sangat halus atau area kompleks (misalnya pergelangan kaki atau tulang belakang), dokter bisa merekomendasikan CT scan atau MRI. Pemeriksaan ini memastikan tingkat keparahan, kebutuhan reposisi (mengembalikan posisi tulang), dan rencana imobilisasi atau operasi.

Prinsip Pertolongan Pertama

Kalau Anda menduga fraktur, hentikan aktivitas segera, imobilisasi bagian yang dicurigai (gunakan bidai atau benda lurus yang aman), kompres dingin 10–15 menit untuk mengontrol bengkak, dan posisikan anggota tubuh lebih tinggi bila memungkinkan. Hindari menarik-narik atau mencoba meluruskan sendiri. Jangan diurut; manipulasi tanpa panduan dapat memperburuk pergeseran, merusak pembuluh atau saraf, dan memperpanjang pemulihan. Segera menuju fasilitas kesehatan untuk pemeriksaan dan penanganan.

Perawatan Konservatif

Retak tulang dan sebagian patah tulang tanpa pergeseran biasanya dapat ditangani konservatif. Dokter akan memasang gips, splint, atau brace untuk menstabilkan segmen, memberi waktu tulang menyatu (healing). Analgesik dan manajemen bengkak diberikan sesuai kebutuhan. Fisioterapi berperan penting pada fase ini: menjaga mobilitas sendi tetangga, mencegah kekakuan, melatih aktivasi otot ringan, dan mengedukasi beban aman saat berjalan (misalnya penggunaan tongkat atau kruk dengan pola step yang benar). Tujuannya, tulang pulih tetapi sendi dan otot tidak ikut “membeku”.

Indikasi Operasi

Patah tulang yang bergeser signifikan, tidak stabil, melibatkan sendi, memendek, atau terbuka sering memerlukan tindakan operatif. Prosedur seperti ORIF (open reduction internal fixation) menggunakan plate, sekrup, atau pin untuk mengembalikan posisi dan stabilitas tulang. Pada tulang panjang tertentu, intramedullary nail (pen di kanal tulang) bisa dipilih. Operasi memungkinkan penyatuan tulang dalam posisi yang tepat sehingga fungsi jangka panjang tetap baik. Fisioterapi pascaoperasi berfokus pada kontrol nyeri—bengkak, pemulihan rentang gerak, penguatan bertahap, serta training pola jalan yang aman.

Lama Pemulihan

Waktu penyembuhan bergantung pada jenis tulang, aliran darah lokal, derajat cedera, usia, gizi, kebiasaan (misalnya merokok memperlambat healing), serta kepatuhan pada imobilisasi—latihan. Retak tulang kecil pada kaki bisa membaik 4–8 minggu; patah tulang panjang yang kompleks membutuhkan waktu lebih lama hingga beberapa bulan. Meski tulang tampak menyatu di rontgen, kekuatan fungsional perlu dibangun melalui penguatan progresif, latihan propriosepsi, dan latihan pola gerak agar kembali stabil dalam aktivitas sehari-hari atau olahraga.

Nutrisi Dan Kebiasaan Pendukung

Penyatuan tulang memerlukan bahan baku. Pastikan asupan protein cukup (untuk kolagen), kalsium dan fosfor (mineralisasi), vitamin D (penyerapan kalsium dan fungsi otot), serta vitamin C dan K (dukungan kolagen dan mineralisasi). Hidrasi yang baik membantu metabolisme jaringan. Batasi rokok dan alkohol—keduanya mengganggu suplai darah serta proses penyembuhan. Tidur berkualitas mempercepat regenerasi, sementara manajemen stres membantu kepatuhan program.

Peran Fisioterapi Dalam Tiap Fase

Pada fase akut, fisioterapi fokus pada edukasi beban aman, pencegahan bengkak, dan menjaga mobilitas sendi yang tidak diimobilisasi. Fase subakut menambahkan latihan isometrik, mobilisasi sendi tetangga, serta peregangan ringan. Ketika imobilisasi dilepas atau beban ditingkatkan, program bergeser ke penguatan fungsional, latihan keseimbangan dan propriosepsi, hingga retraining pola gerak (misalnya hip hinge untuk mencegah beban punggung berlebih). Untuk atlet atau pekerja fisik, tahapan kembali aktivitas mencakup drill spesifik dan kriteria objektif agar aman kembali kerja/olahraga.

Mitos Yang Perlu Diluruskan

“Retak tulang ringan, cukup diurut.” Ini keliru. Manipulasi tanpa gambar rontgen berisiko menggeser garis fraktur.
“Kalau sudah tidak terlalu sakit berarti aman.” Nyeri bisa berkurang sementara, tetapi penyatuan dan stabilitas belum matang.
“Semakin cepat dibebani semakin cepat kuat.” Beban prematur justru bisa mengganggu kalus tulang yang masih rapuh. Ikuti fase beban dari dokter/fisioterapis.

Pencegahan Supaya Tidak Berulang

Gunakan alas kaki yang stabil, rapikan rumah dari bahaya tersandung, dan pasang penerangan cukup. Untuk pekerja aktif atau atlet, tingkatkan beban latihan secara bertahap, selingi hari pemulihan, dan variasikan jenis latihan untuk menghindari overuse. Perkuat pinggul—paha—betis, latih keseimbangan, dan jaga mobilitas pergelangan kaki agar pola mendarat dan langkah lebih aman. Di meja kerja, ergonomi yang baik mengurangi kelelahan yang berujung gerakan kompensasi berisiko.

Perbedaan Patah Tulang Dan Retak Tulang
Sumber gambar: Freepik

FAQ

Apakah retak tulang sama dengan patah tulang?

Secara medis, keduanya termasuk fraktur. Retak biasanya fraktur tidak lengkap dan stabil, sedangkan patah sering fraktur lengkap yang berpotensi bergeser. Penanganan menyesuaikan derajat dan stabilitasnya.

Bagaimana saya tahu harus periksa ke dokter?

Jika nyeri tajam saat menumpu, bengkak cepat, ada deformitas, sulit menggerakkan anggota tubuh, atau terdengar bunyi “krek” saat cedera, segera periksa. Pada dugaan fraktur terbuka atau mati rasa/baal, penanganan darurat diperlukan.

Apakah setiap patah tulang harus dioperasi?

Tidak. Banyak fraktur dapat ditangani dengan gips atau brace. Operasi dipertimbangkan bila ada pergeseran signifikan, ketidakstabilan, fraktur terbuka, atau keterlibatan sendi yang mengancam fungsi.

Berapa lama boleh mulai latihan?

Latihan dimulai sejak awal—namun spesifik dan aman: mobilitas sendi tetangga, isometrik tanpa mengganggu garis fraktur, latihan pernapasan dan sirkulasi. Beban pada tulang cedera mengikuti fase penyatuan dan instruksi dokter/fisioterapis.

Apakah boleh dipijat saat patah/retak?

Hindari pijat di area fraktur hingga mendapatkan kepastian dari tenaga kesehatan. Manipulasi yang tidak tepat dapat menggeser fraktur dan memperlambat penyembuhan.

Kapan aman kembali olahraga?

Setelah kriteria objektif terpenuhi: nyeri minimal, rentang gerak fungsional, kekuatan mendekati sisi sehat, dan tes fungsional lulus (misalnya hop test untuk tungkai). Keputusan akhir sebaiknya bersama dokter/fisioterapis.

Baca juga artikel: Fisioterapi Untuk Anak Yang Belum Bisa Jalan Langkah Awal Menuju Kemandirian Gerak

Informasi Pemesanan

Untuk informasi lebih lanjut dan pemesanan layanan fisioterapis orang tua dengan gangguan otot dan saraf di rumah, Anda dapat menghubungi tim profesional kami. Fisiohome siap mendatangi rumah Anda dan memberikan perawatan yang aman, personal, dan nyaman. Silakan telepon di +62 856-5790-1160 setiap hari Senin hingga Minggu pukul 09.00 hingga 18.00. Anda juga bisa menghubungi WhatsApp di +62 882-9874-5399 atau mengirim email ke [email protected]. Kantor kami berlokasi di QP Office, Perkantoran Tanjung Mas Raya, Blok B1 No. 44, Jakarta Selatan, 12530. Kami berkomitmen mendukung pemulihan dan kemandirian lansia Anda dengan program fisioterapi terbaik.

Terakhir diperbarui : Kamis, 18 Desember 2025

Referensi penulisan:

The Royal College of Surgeons of England. “Broken Bones and Fractures – An Audit of Patients’ Perceptions“, https://publishing.rcseng.ac.uk/doi/10.1308/003588406X149192, diakses 18 Desember 2025.

unair.ac.id. “Spektroskopi Impedansi Elektrik Sebagai Kandidat Sensor Tulang Retak“, https://unair.ac.id/spektroskopi-impedansi-elektrik-sebagai-kandidat-sensor-tulang-retak/, diakses 18 Desember 2025.

Poltekkes Kemenkes Yogyakarta. “Fraktur“, https://eprints.poltekkesjogja.ac.id/1360/4/4%20CHAPTER%202.pdf, diakses 18 Desember 2025.

Artikel Lainnya

Kenali Fisioterapis Kami

Berlangganan Newsletter Kami

Dapatkan pembaruan dan belajar dari yang terbaik

Lebih Banyak yang Bisa Dieksplorasi

Pesan jasa fisioterapis sekarang juga!

Atasi keluhan fisik Anda dengan bantuan fisioterapis ahli. Pesan sekarang juga dan rasakan manfaatnya!

Pesan jasa fisioterapis sekarang juga!

Atasi keluhan fisik Anda dengan bantuan fisioterapis ahli. Pesan sekarang juga dan rasakan manfaatnya!

Fisiohome X CareNow

Promo ini berlaku selama periode promo: 1 November – 31 Desember 2024

Syarat & Ketentuan Promo:
1.⁠ ⁠Diskon Rp 75.000 untuk transaksi minimal Rp 2.000.000
2.⁠ ⁠Berlaku untuk seluruh layanan Fisiohome
3.⁠ ⁠Promo hanya dapat digunakan untuk 1x pengguna per pasien

Klik di sini untuk menghubungi kami via WhatsApp di +62 882-9874-5399 atau hubungi langsung untuk konsultasi mengenai promo ini.  Jangan lewatkan kesempatan untuk mendapatkan layanan fisioterapi terbaik dengan harga spesial.

Syarat dan Ketentuan
Promo

Syarat dan Ketentuan:

  • Promo berlaku untuk layanan home visit fisioterapi di wilayah tertentu.
  • Waktu layanan home visit fisioterapi terbatas, dan tersedia berdasarkan jadwal yang telah ditentukan.
  • Pasien diharuskan mendaftar melalui platform atau saluran yang ditentukan.
  • Konfirmasi layanan home visit akan diberikan setelah pendaftaran dan penjadwalan telah berhasil.
  • Promo tidak bisa digabung dengan promo lainnya.

Visit Suite

  • Fisioterapi visit 1x
  • Bisa pesan dan datang hari ini
  • Durasi 45-60 menit
  • Menggunakan alat Infrared / Ultra Sound / TENS (Jika dibutuhkan)

Visit Luxury

  • Fisioterapi visit 8x
  • Bisa pesan dan datang hari ini
  • Durasi 45-60 menit
  • Menggunakan alat Infrared / Ultra Sound / TENS (Jika dibutuhkan)

Visit Platinum

  • Fisioterapi visit 12x
  • Bisa pesan dan datang hari ini
  • Durasi 45-60 menit
  • Menggunakan alat Infrared / Ultra Sound / TENS (Jika dibutuhkan)

Visit Royal Family

  • Fisioterapi visit 9x sesi
  • Bisa dipakai seluruh keluarga dengan 1 alamat yang sama
  • Bisa untuk melayani semua anggota keluarga dengan 1x pemesanan dengan 1 alamat yang sama
  • Bisa pesan dan datang hari ini
  • Durasi 45-60 menit
  • Max 3x sesi per visit
  • Menggunakan alat Infrared / Ultra Sound / TENS (Jika dibutuhkan)

Visit Sport Event

  • Personal fisioterapi untuk event (Olaharaga/Kesehatan)
  • Pendampingan Fisioterapis pada event olahraga
  • Pendampingan personal Fisioterapis perorangan