Fisioterapi pada bayi merupakan salah satu prosedur kesehatan yang sangat ketat aturan dan penting melakukan tahapan dengan benar, demi meminimalkan risiko komplikasi.
Fisioterapi sendiri merupakan prosedur kesehatan atau medis yang membantu seseorang melewati rehabilitasi, perkembangan, kemampuan dan kinerja gerakan tubuh.
Dengan mengikuti serangkaian tahapan ini, diharapkan dan sudah terbukti mampu mengembalikan atau menajamkan motorik kasar orang dewasa atau bayi. Semisal, berjalan, duduk, berdiri, meningkatkan kemampuan fleksibilitas, kekuatan, atau daya tahan.
Salah satu fisioterapi pada bayi yang umum, berpusat dibagian dada, berguna untuk membantu si kecil mengeluarkan lendir berlebih dari paru-paru. Perawatan ini tidak bisa dianggap sepele, sebab apabila terlalu banyak lendir pada paru-paru bayi maka dapat menyumbat saluran udara.
Dalam Artikel Ini:
ToggleTahapan Prosedur Fisioterapi pada Bayi
Bayi merupakan individu yang harus benar-benar dijaga segala penanganannya agar tidak menyebabkan komplikasi lain. Hal inilah yang membuat fisioterapi pada bayi harus dilakukan secara hati-hati, benar, teliti dan penuh kelembutan.
Sehingga, ada beberapa aturan yang wajib sekali dipahami, agar segalanya dapat dilalui dengan aman, berikut di antaranya :
1. Anda atau para ahli professional harus memastikan si bayi terlihat nyaman sebelum melakukan Fisioterapi dada.
2. Berhubungan erat dengan poin pertama, posisi yang dapat membuat bayi nyaman nantinya akan menjadikan perawatan lebih efektif. Selanjutnya, posisikan bagian dada bayi lebih tinggi, agar mudah difisioterapi paru-parunya.
3. Prosedur ini umumnya dapat membuat si kecil tertidur, untuk itu ada baiknya dilakukan sebelum tidur. Bisa sebelum tidur siang atau malam.
4. Disarankan tidak melakukan Fisioterapi berdekatan dengan waktu menyusu atau makan. Lebih baik menunggu sekiranya satu jam atau sebelum makan.
5. Tahapan selanjutnya adalah Perkusi, yaitu menekankan jati untuk melakukan Fisioterapi dada, bayi diwajibkan menggunakan baju. Prosedur hanya boleh dilakukan di atas tulang rusuk, dan tidak diperbolehkan melakukan perkusi pada tulang dada, perut atau tulang belakang.
6. Sangat berkaitan erat dengan instruksi dokter sebagai tenaga ahli professional, jika mendapatkan perawatan Aerosol sebaiknya lakukan sebelum Fisioterapi. Namun, instruksi dapat berubah sesuai dengan analisa dokter, semisal merekomendasikan untuk melakukan hal tersebut setelah Fisioterapi dada.
7. Demi meminimalkan risiko Refluks dan Aspirasi, tidak diperbolehkan atau dihindari menundukan kepala bayi saat melakukan fisioterapi pada bayi.
Kondisi yang Tidak Memperbolehkan Bayi Fisioterapi
Ada aturan prosedur, tentu saja Anda juga harus tahu kondisi yang tidak memperbolehkan bayi mendapatkan fisioterapi pada bagian dada. Selain itu, kunci dari keberhasilan perawatan ini tangan Anda harus rileks agar tidak terasa melelahkan.
Dan salah posisi hanya akan membahayakan bayi, sebab membuatnya kesulitan bernafas atau tampak menolak. Sehingga carilah posisi terbiak hingga si kecil tampak nyaman, dan berikut kondisi yang tidak dapat dilakukan Fisioterapi :
1. Bayi sedang mengalami kondisi luka bakar, atau luka terbuka lainnya.
2. Bayi tidak memiliki kemampuan untuk menghasilkan sekresi.
3. Memiliki permasalahan pada jantung.
4. Tidak dapat melakukan fisioterapi pada bayi jika terdapat cedera parah di leher atau kepala. Adanya patah tulang atau tulang rusuk juga tidak diperbolehkan.
5. Memiliki riwayat atau sedang mengalami kondisi pernafasan tertentu, semisal Pneumotoraks, Emboli Paru, Asma, Abses Paru, dan Fistula Bronkopleutral.
6. Sedangan mengalami pendarahan atau nyeri parah.
7. Adanya peningkatan tekanan pada tengkorak (Tekanan Intrakranial).
Kemungkinan Risiko yang dialami Bayi Saat Fisioterapi
Fisioterapi pada bayi merupakan salah satu prosedur aman apabila aturannya dilakukan dengan benar, namun jika teknik salah, apalagi sempat menurunkan kepala bayi maka dapat mengakibatkan risiko komplikasi.
Sebaiknya, sebagai saran, tidak ada salahnya Anda memberitahukan kondisi atau adanya gejala tidak biasa pada dokter sebelum melakukan perawatan tersebut, demi meminimalkan risiko. Dan berikut beberapa risiko yang terjadi apabila teknik dan aturannya salah :
1. Bayi mengalami muntah.
2. Teknik yang tidak benar dapat menyebabkan cedera pada tulang rusuk atau bahkan tulang belakang.
3. Menciptakan detak jantung tidak normal pada bayi atau Aritmia Jantung.
4. Memicu adanya batuk darah atau pendarahan di dalam paru-paru.
5. Fisioterapi pada bayi dengan teknik tidak benar juga bisa menyebabkan tekanan darah rendah.
6. Lendir yang seharusnya dikeluarkan dari paru-paru, dapat berbalik masuk kembali.
7. Adanya penurunan kadar oksigen dalam darah di tubuh bayi.
8. Salah teknik juga dapat membuat tekanan dalam kepala bayi ikut meningkat.
Kapan Harus Melakukan Fisioterapi untuk Bayi?
Setelah mengetahui beberapa kondisi yang tidak diperbolehkan bayi mendapatkan perawatan Fisioterapi, serta aturannya, ada juga saat atau kapan harus melakukannya dengan beberapa gejala berikut :
1. Dokter biasanya akan menyarankan perawatan fisioterapi pada bayi, apabila si kecil gagal memenuhi tonggak perkembangan atau Milestone, selama tahun pertama setelah lahir.
2. Bayi memiliki postur yang buruk.
3. Adanya tonus otot yang kaku.
4. Kurangnya kemampuan menumpu, sehingga hanya dapat memiringkan kepala ke salah satu sisi saja, atau satu tumpuan tubuh.
5. Bayi memiliki kelebihan atau bahkan kekurangan mobilitas sendi.
6. Setelah melewati analisa akurat, diketahui bayi memiliki diagnose Cerebral Palsy, Torticollis atau gangguan Neuromuskular lainnya.
7. Kurangnya kemampuan atau kesulitan secara berkala dengan keseimbangan serta koordinasi tubuh.
Meski sekiranya beberapa gejala di atas tidaklah nampak, namun Anda tetap harus memberitahu dokter atau ahli professional lainnya dengan segala perkembangan dan kondisi si kecil setiap waktunya.
Hal ini demi meminimalkan risiko bahaya atau gangguan lebih serius. Selain itu dengan penanganan cepat dan tepat dapat mengurangi kekhawatiran orang tua.
Dalam fisioterapi pada bayi untuk bagian dada sendiri, dapat dilakukan apabila terindikasi keluhan batuk-pilek. Jenis ini bermanfaat untuk membersihkan saluran pernafasan, serta memperbaiki pertukaran udara dalam tubuh.
Memberikan anak Inhalasi atau Nebulizer juga merupakan salah satu tahapan prosedur dalam Fisioterapi dada. Yang terpenting tetap konsultasikan apa saja kepada dokter.
Kesehatan tubuh memanglah tanggung jawab setiap individu. Namun kesehatan anak masih merupakan kewajiban dan tanggung jawab Anda sebagai orang tua, sehingga jangan pernah menyepelekan apalagi lalai.
Jangan Ragu untuk Menghubungi Ahlinya
Rumah sakit besar atau lengkap umumnya memiliki layanan Fisioterapi, namun tidak dapat dipastikan seberapa lama Anda akan mengantri agar bisa segera dilayani.
Untuk Anda yang ingin melakukan prosedur Fisioterapi tetapi khawatir si kecil rewel, dapat menggunakan jasa layanan terbaik dari Mitra Fisiohome. Memiliki berbagai keuntungan yang bisa didapatkan dari awal pendaftaran hingga akhir.
Terlebih, Anda dapat meminta terapis untuk datang ke lokasi sesuai keinginan. Selain itu, Mitra Fisiohome sangat transparan dalam pembayaran dan mempunyai sistem cicilan. Sehingga tidak akan memberatkan pasien.
Waktu tunggu lebih cepat, tersedia 350+ tenaga professional, dan dapat mendatangi Anda langsung pada beberapa kota besar di Indonesia. Cara mendaftarnya juga mudah, calon pasien hanya perlu menghubungi ke nomor 0882-9874-5399.
Sebagai orang tua, tentu saja Anda menginginkan buah hati mendapatkan pelayanan paling optimal. Dan tulisan mengenai penjelasan fisioterapi pada bayi ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan Anda dalam memilih Mitra terbaik.