Fisiohome

Bahaya Obesitas, Risiko Kesehatan dan Kenyataannya

Istilah “bahaya obesitas”, yang juga mengacu pada kelebihan berat badan, menggambarkan bobot tubuh yang lebih besar dari apa yang dianggap normal atau sehat untuk tinggi badan tertentu.

Indeks massa tubuh (BMI) Anda akan menunjukkan apakah berat badan Anda sehat, kelebihan bobot, atau obesitas. BMI ditentukan dengan menimbang sehubungan dengan tinggi badan.

Mungkin sulit untuk mempertahankan berat badan yang sehat dalam jangka panjang jika Anda mengalami obesitas atau kelebihan berat badan.

Peluang Anda untuk mendapatkan masalah kesehatan tertentu dapat diturunkan dengan menjaga berat badan yang sehat atau, jika Anda sudah kelebihan berat badan, setidaknya dengan mencegah kenaikan berat badan.

Melacak Epidemi Global, Tren Obesitas

Obesitas, yang pernah menjadi masalah terbatas pada negara-negara kaya, kini memengaruhi negara-negara dengan semua status ekonomi, membawa serta gelombang penyakit dan hilangnya produktivitas.

1. Obesitas Dewasa

Di masa lalu, obesitas kebanyakan menjadi perhatian orang kaya, terutama di negara industri. Kekayaan global telah tumbuh, bagaimanapun, sebagai akibat dari globalisasi.

Obesitas juga menjadi penyakit kelas bawah ketika negara-negara miskin meningkatkan skala pendapatan, dan orang-orang beralih dari bertahan hidup dengan makanan tradisional menjadi terlalu memanjakan diri dengan diet Barat.

Akibatnya, bahaya obesitas secara halus berubah menjadi “pandemi” di negara-negara berkembang selama beberapa dekade terakhir.

2. Obesitas Anak

“Salah satu tantangan kesehatan masyarakat yang paling serius di abad ke-21” adalah obesitas pada masa kanak-kanak, menurut beberapa sumber.

Bahaya Obesitas dapat berdampak negatif pada kesehatan anak di hampir setiap sistem, termasuk ginjal, sistem pencernaan, jantung, paru-paru, otot, tulang, dan hormon yang mengatur gula darah dan pubertas.

Ini juga dapat memiliki dampak sosial dan emosional negatif yang signifikan. Yang lebih buruk adalah orang muda yang kelebihan berat badan jauh lebih mungkin untuk tetap seperti itu hingga dewasa.

Anak-anak dapat dibantu untuk mempertahankan berat badan yang sehat oleh orang tua, wali, dan guru yang mendorong mereka untuk mengadopsi praktik makan yang tepat dan membatasi godaan padat kalori.

Anak-anak juga harus didorong untuk terlibat dalam aktivitas fisik, membatasi waktu layar, dan tidur yang cukup.

Implikasi Kesehatan Akan Bahaya Obesitas

Mungkin hanya merokok yang lebih buruk bagi kesehatan masyarakat secara umum daripada obesitas. Namun secara global, kelebihan bobot tubuh ini memiliki efek luas dan parah pada kesehatan.

Hampir setiap elemen kesehatan dipengaruhi secara negatif oleh kelebihan bobot tubuh, terutama obesitas, mulai dari kognisi dan suasana hati hingga fungsi reproduksi dan paru.

Banyak penyakit fatal dan melumpuhkan lainnya termasuk diabetes, penyakit jantung, dan beberapa jenis kanker. Tak hanya itu, bahkan obesitas mampu menurunkan umur dan kualitas hidup seseorang.

Karena mereka memiliki dampak yang signifikan dan bertahan lama pada orang-orang baik sekarang maupun di generasi mendatang, berikut ini merupakan penjelasan implikasi dari obesitas yang menjadi alarm bersama :

1. Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah

Penyakit jantung adalah bahaya obesitas yang paling parah. Hubungan antara berat badan dan berbagai faktor risiko kardiovaskular bersifat langsung. Kolesterol jahat, gula darah, dan peradangan semuanya meningkat seiring dengan BMI.

2. Depresi

Sebuah tinjauan dari 17 studi cross-sectional mengungkapkan bahwa mereka yang obesitas memiliki tingkat depresi yang lebih tinggi daripada mereka yang memiliki berat badan yang sehat.

Para peneliti tidak dapat menentukan apakah kesedihan meningkatkan risiko obesitas atau sebaliknya, karena penelitian yang dimasukkan dalam analisis hanya mengukur berat badan dan suasana hati pada satu titik waktu.

3. Reproduksi / Reprografi

Banyak elemen reproduksi, termasuk perilaku seksual dipengaruhi oleh obesitas. Bahaya obesitas pada wanita hamil misalnya, meningkatkan risiko diabetes gestasional, keguguran hingga kemungkinan memiliki anak dengan kelainan bawaan.

Obesitas tidak selalu menjadi masalah seumur hidup. Seseorang dapat menurunkan berat badan dengan diet, olahraga, obat-obatan, dan bahkan operasi. Namun, menurunkan berat badan jauh lebih sulit daripada menaikkannya.

Dimulai sejak dini dan berlanjut sepanjang hidup seseorang, pencegahan obesitas dapat secara signifikan meningkatkan kesehatan publik dan individu, mengurangi penderitaan, dan menghemat pengeluaran perawatan kesehatan.

Faktor Utama Peningkatan Bahaya Obesitas

Sementara gen memang memainkan efek kecil pada berat badan, faktor lain seperti pengaruh prenatal, pola makan yang buruk, kurang tidur, lingkungan tempat kita makan, dan aktivitas fisik juga berdampak.

Obesitas secara alami muncul ketika seseorang secara rutin mengonsumsi lebih banyak kalori daripada yang dibutuhkan. Kalori ekstra ini diubah menjadi lemak oleh tubuh, yang menyebabkan penambahan bobot tubuh seiring waktu.

Ketika Anda makan lebih sedikit kalori dari yang dibutuhkan tubuh, Anda menurunkan berat badan. Persamaan ini membuat semuanya tampak sederhana karena tidak memperhitungkan berbagai faktor yang memengaruhi.

Hal-hal yang Membuat Bahaya Obesitas Lebih Berisiko

Jika dibandingkan dengan orang yang memiliki berat badan yang sehat, mereka yang kelebihan berat badan atau obesitas lebih mungkin mengalami penyakit yang signifikan, yang diperparah oleh faktor-faktor berikut:

1. Gen Bukanlah Takdir

Gen tampaknya meningkatkan kemungkinan kenaikan berat badan dan berinteraksi dengan faktor risiko lain di lingkungan, seperti pola makan yang buruk dan gaya hidup yang tidak banyak bergerak.

2. Pengaruh Kehamilan dan Persalinan

Kelebihan berat badan selama kehamilan meningkatkan kemungkinan bayi yang belum lahir menjadi orang dewasa yang gemuk. Meskipun disusui dapat mengurangi risiko, kenaikan berat badan bayi yang berlebihan meningkatkan kemungkinan obesitas.

3. Kebiasaan Makan yang Buruk

Salah satu penyumbang terbesar bahaya obesitas adalah makanan standar Barat, yang terdiri dari sering makan besar dan makanan cepat saji, daging merah, lemak tidak sehat, dan minuman manis.

Biji-bijian utuh, sayuran, buah-buahan, dan kacang-kacangan — makanan yang tidak ada dalam pola makan khas Barat — tampaknya membantu menjaga berat badan yang sehat dan mencegah penyakit kronis.

4. Terlalu Banyak Menonton Televisi, Sedikit Olahraga, dan Kurang Tidur

Menonton televisi merupakan faktor risiko yang signifikan untuk obesitas, sebagian karena kemampuan iklan makanan dan minuman mempengaruhi perilaku konsumen.

Terlepas dari kenyataan bahwa aktivitas fisik dapat mencegah penambahan berat badan, hal itu tidak dilakukan oleh cukup banyak orang di seluruh dunia. Kurang tidur, juga diakui sebagai faktor risiko obesitas.

5. Lingkungan Beracun

Keputusan orang tentang apa yang akan dimakan dan bagaimana menghabiskan waktu mereka, sangat dipengaruhi oleh lingkungan fisik dan sosial tempat mereka tinggal.

Sayangnya, lingkungan ini telah menjadi racun bagi kehidupan sehat baik di Indonesia maupun di mana-mana di dunia: promosi makanan tidak sehat dan minuman penuh gula yang terus-menerus dan tak terhindarkan.

Ketika Anda menambahkan semuanya, menjadi sulit bagi orang untuk menghindari bahaya obesitas dan membuat keputusan untuk hidup sehat.

Penguraian obesitas yang sukses membutuhkan pendekatan multifaset, yang tidak hanya menyediakan informasi cara hidup sehat, tetapi juga menerapkan sistem dan pedoman untuk mendukung pilihan tersebut.

Dengan menjaga pola makan yang sehat dan melakukan aktivitas fisik secara teratur, Anda dapat menjadi contoh bagi orang lain di sekitar Anda, mengurangi risiko yang terkait dengan bahaya obesitas.

Share This Post

Share on facebook
Share on linkedin
Share on twitter
Share on email

Berlangganan Newsletter Kami

Dapatkan pembaruan dan belajar dari yang terbaik

Lebih Banyak Yang Bisa Dieksplorasi

Apakah Anda Ingin Meningkatkan Bisnis Anda?

Selengkapnya dan tetap terhubung

Fisiohome X CareNow

Promo ini berlaku selama periode promo: 1 November – 31 Desember 2024

Syarat & Ketentuan Promo:
1.⁠ ⁠Diskon Rp 75.000 untuk transaksi minimal Rp 2.000.000
2.⁠ ⁠Berlaku untuk seluruh layanan Fisiohome
3.⁠ ⁠Promo hanya dapat digunakan untuk 1x pengguna per pasien

Klik di sini untuk menghubungi kami via WhatsApp di +62 882-9874-5399 atau hubungi langsung untuk konsultasi mengenai promo ini.  Jangan lewatkan kesempatan untuk mendapatkan layanan fisioterapi terbaik dengan harga spesial.

Syarat dan Ketentuan
Promo

Syarat dan Ketentuan:

  • Promo berlaku untuk layanan home visit fisioterapi di wilayah tertentu.
  • Waktu layanan home visit fisioterapi terbatas, dan tersedia berdasarkan jadwal yang telah ditentukan.
  • Pasien diharuskan mendaftar melalui platform atau saluran yang ditentukan.
  • Konfirmasi layanan home visit akan diberikan setelah pendaftaran dan penjadwalan telah berhasil.
  • Promo tidak bisa digabung dengan promo lainnya.

Visit Suite

  • Fisioterapi visit 1x
  • Bisa pesan dan datang hari ini
  • Durasi 45-60 menit
  • Menggunakan alat Infrared / Ultra Sound / TENS (Jika dibutuhkan)

Visit Luxury

  • Fisioterapi visit 8x
  • Bisa pesan dan datang hari ini
  • Durasi 45-60 menit
  • Menggunakan alat Infrared / Ultra Sound / TENS (Jika dibutuhkan)

Visit Platinum

  • Fisioterapi visit 12x
  • Bisa pesan dan datang hari ini
  • Durasi 45-60 menit
  • Menggunakan alat Infrared / Ultra Sound / TENS (Jika dibutuhkan)

Visit Royal Family

  • Fisioterapi visit 9x sesi
  • Bisa dipakai seluruh keluarga dengan 1 alamat yang sama
  • Bisa untuk melayani semua anggota keluarga dengan 1x pemesanan dengan 1 alamat yang sama
  • Bisa pesan dan datang hari ini
  • Durasi 45-60 menit
  • Max 3x sesi per visit
  • Menggunakan alat Infrared / Ultra Sound / TENS (Jika dibutuhkan)

Visit Sport Event

  • Personal fisioterapi untuk event (Olaharaga/Kesehatan)
  • Pendampingan Fisioterapis pada event olahraga
  • Pendampingan personal Fisioterapis perorangan