Dalam Artikel Ini:
ToggleFisioterapi Bekasi Pelayanan Tepat Terapi Trigger Finger
Fisioterapi Bekasi memberikan pelayanan kepada para penderita yang membutuhkan terapi fisik. Terapi dilakukan agar penderita bisa menyesuaikan diri terhadap lingkungan sekitar dan mudah dalam beraktivitas.
Salah satu permasalahan yang memerlukan terapi fisik ialah trigger finger atau jari terasa kaku. Beberapa orang yang mengalami permasalahan ini tentunya kesulitan jika jari mulai terasa kaku, aktivitas menjadi terhambat.
Trigger Finger Perlu Fisioterapi Bekasi
Dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, anggota tubuh memiliki peran penting dengan fungsinya masing-masing tidak terkecuali jari-jari tangan. Jika kondisi jari tangan terganggu maka aktivitas akan terhambat.
Trigger finger adalah gejala yang memicu terjadinya gangguan pada jari-jari, sehingga menyebabkan nyeri dan keterbatasan gerak sendi jari. Umumnya kondisi ini cenderung terjadi pada wanita daripada pria.
Untuk rentang usianya antara 35-60 tahun, kondisi tersebut cenderung terjadi sebab gerakan jari-jari berulang serta monoton. Maka dari itu, dibutuhkan ahli terapis yang dapat membantu mengatasi permasalahan tersebut.
Fisioterapi Bekasi memberi pelayanan kepada para penderita trigger finger. Terapi latihan bertujuan untuk memulihkan, meningkatkan fungsi fisik, mencegah atau mengurangi risiko dan mengoptimalkan kemampuan fungsional.
Baca juga tentang : Fisioterapi Bekasi Pediatrik Membantu Tumbuh Kembang Anak
Ketahui Gejala Jika Terkena Trigger Finger
Terdapat beberapa tanda dan gejala seseorang mengalami trigger finger. Di antaranya yakni penderita mengalami nyeri pada jari, melemahnya kekuatan otot dan terbatasnya aktivitas fungsional yang melibatkan jari tangan.
Gejala seseorang mengalami trigger finger karena tendon yang bengkak mempunyai kecenderungan terjadinya pengumpulan di sekitar sendi dan tendon. Hal ini diakibatkan karena aktivitas fisik berat, serta dilakukan berulang kali.
Sehingga, dapat mengganggu gerakan normal pada tendon, mengakibatkan jari terkunci atau mengeluarkan suara “klik”. Setelah mengalami peradangan, dalam merefleksikan jari mudah teriritasi juga melengketi depan sendi pangkal jari-jari tangan.
Umumnya kondisi trigger finger yang disertai pembengkakan juga menurunnya fungsi tangan khususnya pada jari membuat penderita kerap kali merasakan nyeri. Konduktifitas saraf menurun, maka efektivitas dan efisiensi juga mengalami penurunan.
Berkurangnya kemampuan fungsional dikarenakan tendon, saraf, otot, sendi, dan sirkulasi jaringan di sekitar jari-jari tangan. Secara tidak langsung, mengakibatkan immobilisasi sebab nyeri pada jari tangan sehingga terjadi kelemahan otot.
Immobilisasi merupakan kondisi ketika seseorang mengalami keterbatasan gerak fisik. Di sinilah peran fisioterapi digunakan agar penderita bisa normal kembali secara bertahap. Untuk layanan fisioterapi Anda bisa gunakan Fisiohome.
Fisiohome merupakan layanan fisioterapi tanpa harus antri dengan melakukan home visit. Anda bisa hubungi kami untuk menggunakan layanan fisioterapi Bekasi.
Penyebab Trigger Finger Terjadi Pada Jari Tangan
Penyakit satu ini terjadi ketika jari tidak bisa diluruskan setelah dibengkokkan. Hal itu disebabkan oleh penebalan selubung tendon pada tempat yang sama, memicu rasa nyeri, nodul, serta permasalahan fungsional tubuh.
Kesehatan tubuh tentunya menjadi hal utama yang diperhatikan oleh setiap orang. Karena hal ini berpengaruh terhadap kehidupan seseorang ke depannya termasuk bagi para penderita trigger finger.
Pengobatan trigger finger dilakukan dengan fisioterapi. Fisioterapi Bekasi dibutuhkan dalam membangun kesehatan terapi fisik dan ditujukan guna membantu pemulihan pasien juga memelihara fungsi tubuh manusia melalui terapi latihan.
Apalagi jari-jari tangan merupakan fungsional tubuh yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Jika jari-jari tangannya sudah terganggu maka gerak dan fungsi tangan juga mengalami gangguan.
Permasalahan yang Dihadapi Ahli Fisioterapi Bekasi
Fisioterapi Bekasi membantu para penderita agar bisa menjalankan kehidupan sosialnya dengan lebih mandiri. Ada tiga permasalahan yang dihadapi oleh ahli terapis, apa saja? Simak informasinya di bawah ini.
1. Impairment
Impairment merupakan hilang atau tidak normalnya aspek psikologi, fisiologi, anatomi, shikerta fungsi. Pada kondisi ini merasa nyeri di jari-jari tangan dan kelakuan pada sendi.
2. Activity Limitation
Activity limitation yaitu ketidakmampuan tubuh dalam melakukan aktivitas seperti biasanya. Karena hal ini merupakan bagian terpenting dalam kehidupan sehari-hari. Ketika penderita mulai merasakan nyeri dengan bertunda.
3. Participation Restriction
Participation restriction adalah permasalahan yang dihadapi oleh penderita dalam berkomunikasi dengan orang lain. Dengan begitu, nantinya penderita bisa bersosialisasi dan berkomunikasi mengikuti kehidupan sosial masyarakat saat ini.
Berdasarkan permasalahan dari penderita yang harus diatasi. Fisioterapi Bekasi juga memiliki dua tujuan diantaranya tujuan jangka pendek dan jangka panjang. Berikut merupakan tujuan dari dilakukannya terapi bagi penderita.
1. Jangka Pendek
Tujuan jangka pendek dilakukan agar dapat mengurangi rasa nyeri. Selain itu, juga untuk meningkatkan kekuatan otot pada jari-jari tangan si penderita.
2. Jangka Panjang
Untuk melakukan tujuan jangka panjang, perlu melakukan tujuan jangka pendek terlebih dahulu. Tujuan jangka panjang yakni meningkatkan aktivitas fungsional dan meningkatkan aktivitas dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.
Periksa Kondisi Trigger Finger ke Fisioterapi Bekasi
Fisioterapi Bekasi membantu seseorang dalam menyelesaikan permasalahannya. Permasalahan yang dirasakan oleh penderita sebelum melakukan terapi latihan yakni merasa kesulitan meluruskan jari tangannya pada saat posisi menekuk, kondisi tersebut harus diperiksa.
1. Merasa Nyeri
Ahli terapis memeriksa kondisi penderita apakah rasa nyeri yang dirasakan itu nyeri ketika ditekan, nyeri pada saat bergerak, atau nyeri diam. Karena itu menentukan pemberian terapi kepada pasien.
Rasa nyeri yang timbul di akibatkan karena rangsangan respon sensoris tubuh. Hal itu disebabkan kerusakan jaringan dan penekanan saraf sensorik di mana ada desakan jaringan yang rusak.
2. Spasme Otot
Spasme otot ini dilakukan dengan cara palpasi yakni menekan dan memegang organ tubuh pasien. Hal tersebut dilakukan guna kelenturan otot jari seperti saat merasa tegang, kaku, dan lunak.
Spasme otot merupakan ketegangan otot yang meningkat diakibatkan rasa nyeri. Spasme otot adalah bagian dari proteksi tubuh yang nyeri tanpa pergerakan, namun sifatnya hanya sementara.
3. Lingkup Gerak Sendi (LGS)
Lingkup Gerak Sendi (LGS) merupakan cara dari fisioterapi dalam mengetahui besar lingkupnya gerak sendi yang dilakukan. Karena pasien biasanya merasakan keterbatasan untuk menggerakkan jari tangannya.
Pemeriksaan LGS memberikan informasi terkait terbatasnya pergerakan sendi. Jika suatu sendi memiliki LGS komplit secara pasif dan LGS aktif tidak komplit. Maka ada kemungkinan penderita mengalami kelemahan otot.
Baca juga tentang : Tips Merawat Jaringan Saraf Dengan Benar Tanpa Efek Samping
Batasi Aktivitas untuk Membuat Jari Tidak Terasa Kaku
Ketika seseorang melakukan aktivitas terlalu lama dengan jari-jari tangannya hingga menyebabkan jari terasa kaku. Maka ini disebut dengan trigger finger, karena seseorang melakukan kegiatan terlalu lama.
Selain itu, bisa juga karena pernah cedera pada tangan ataupun memiliki riwayat penyakit tertentu seperti rematik. Bahkan, lebih rentan dialami oleh wanita pada usia diatas 45 tahun.
Jika yang Anda alami masih belum parah, cobalah untuk mengistirahatkan jari-jari tangan. Batasi aktivitas yang melibatkan tangan selama 3-4 minggu sejak mengalami keluhan hingga sembuh.
Anda juga bisa mengompresnya dengan air dingin selama 10-15 menit, untuk mengurangi kekakuan kompres menggunakan air hangat. Layanan terapi dari Fisiohome membantu penderita melakukan kegiatannya sehari.
Anda bisa memesan pelayanannya di Fisiohome melalui nomor kami di +62 882-9874-5399. Fisioterapi Bekasi siap membantu para penderita yang mengalami keterbatasan dalam bergerak untuk tetap bisa menjalani kehidupannya seperti semula.
Referensi Penulisan:
- Universitas Muhammadiyah Surakarta. “PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS TRIGGER FINGER DEXTRA DI RS. PARU ARIO WIRAWAN SALATIGA”, https://eprints.ums.ac.id/36719/1/Naskah%20Publikasi.pdf, diakses pada 13 September 2024.
- Universitas Widya Husada Semarang. “PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA TRIGGER FINGER DEXTRA DENGAN PARAFFIN BATH DAN TERAPI LATIHAN”, https://eprints.uwhs.ac.id/2013/1/Aufa%20Nanik%20Astiani.pdf, diakses pada 13 September 2024.
- Alodokter. “Apakah penyakit trigger finger bisa sembuh dengan sendirinya?”, https://www.alodokter.com/komunitas/topic/apakah-penyakit-trigger-finger-bisa-sembuh-dengan-sendirinya-, diakses pada 13 September 2024.
- Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Jabal Ghafur. “PELAKSANAAN ULTRASOUND DAN TERAPI LATIHAN PADA KASUS TRINGGER FINGER”, http://journal.unigha.ac.id/index.php/JRR/article/view/839, diakses pada 13 September 2024.