Kondisi gangguan demensia sering menimpa sejumlah orang terutama pada lansia. Gangguan tersebut dapat mengakibatkan para pasiennya mengalami penurunan daya ingat sekaligus kemampuan dalam berpikir.
Akibatnya hal tersebut akan berdampak langsung pada gaya hidup, aktivitas harian hingga kemampuan bersosialisasi. Seseorang yang menjadi pasien dari penyakit ini memang harus mendapatkan penanganan dengan baik.
Sebab apabila mereka dibiarkan begitu saja akan menyebabkan masalah baru, terutama karena daya ingat mereka menurut. Tidak hanya itu saja, jika ada salah satu anggota keluarga yang mengidap kondisi tersebut, sebaiknya juga harus memahaminya dengan baik.
Misalnya saja apabila mereka ingin keluar rumah, maka sebaiknya harus menemani mereka atau jika tidak bisa, Anda bisa memberikan mereka catatan kecil. Sebab daya ingat rendah membuat mereka mungkin akan lupa dengan tempat tinggal.
Untuk mengetahui hal tersebut lebih jelas, maka Anda harus memahami lebih jauh tentang penyakit ini. Di bawah ini, sudah kami siapkan ulasan mengenai kondisi gangguan demensia yang harus dipahami.
Dalam Artikel Ini:
ToggleMengenal Apa Itu Kondisi Gangguan Demensia?
Sebelum ke pembahasan lebih dalam, Anda harus mengetahui pengertian dari penyakit ini terlebih dahulu. Jadi kondisi gangguan demensia adalah sebuah kondisi yang ditandai dengan menurunnya daya ingat dari seseorang.
Tetapi perlu diingat bahwa sebenarnya demensia bukanlah sebuah penyakit, tetapi adalah sekumpulan gejala dimana akan berpengaruh pada fungsi otak dalam mengingat, berperilaku serta berbicara. Untuk tingkat keparahan pasiennya beragam mulai dari ringan hingga parah.
Kondisinya juga termasuk progresif, itu berarti dapat berubah dan berkembang menjadi buruk dari waktu ke waktu. Meskipun siapapun dapat berisiko terkena penyakit ini, tetapi pria dan wanita lansia usia 80 tahun lebih berisiko.
Sebagian besar dari Anda mungkin akan berpikir bahwa kondisi tersebut sama dengan pikun, padahal keduanya cukup berbeda. Sebab pikun merupakan perubahan kemampuan berpikir serta mengingat yang akan dialami oleh seseorang seiring dengan bertambahnya usia.
Perubahan itulah dapat berpengaruh pada daya ingat namun tidak begitu signifikan dan tidak mengakibatkan pasien ketergantungan dengan orang lain. Di sisi lain kondisi gangguan demensia akan membuat pasiennya sangat tergantung pada orang lain dan tidak bisa mengingat.
Penyebab dari demensia sendiri adalah karena adanya kerusakan di sel saraf otak dan bisa terjadi di beberapa titik sekaligus. Gangguan pada fungsi otak itulah bisa muncul dalam berbagai kondisi berbeda pada setiap pasiennya dan tergantung pada area otak manakah yang sudah diserang.
Tidak hanya itu saja, tetapi demensia juga bisa disebabkan karena aliran dalam pembuluh darah menjadi berkurang. Secara umum biasanya terjadi karena beberapa hal seperti infeksi pada katup jantung, stroke atau gangguan pada jantung lainnya.
Gejala dan Faktor Risiko Demensia
Seseorang yang mengalami kondisi gangguan demensia biasanya akan menunjukkan sejumlah gejala seperti kehilangan ingatan, minat pada pekerjaan atau bersosialisasi berkurang dan fungsi otak menurun. Selain itu, mereka juga akan mengalami perubahan suasana hati yang secara mendadak serta kesulitan hingga bingung.
Penyebab dari penyakit ini ternyata juga sangat beragam termasuk juga karena adanya faktor genetik. Meskipun begitu sejumlah penyakit juga dikaitkan dengan penyebab dari demensia tersebut seperti penyakit huntington, degenerasi kortokobasal hingga kelumpuhan supranuklear progresif.
Selain sejumlah kondisi tersebut, demensia juga dapat terjadi diakibatkan beberapa hal. Adapun hal yang bisa meningkatkan risiko terkena penyakit ini diantaranya adalah:
1. Usia
Faktor paling utama yang bisa meningkatkan risiko penyakit ini adalah usia dimana semakin menua. Penuaan sendiri bukan hanya mengakibatkan keriput pada wajah ataupun uban, tetapi juga melemahnya sistem kekebalan tubuh serta kerusakan pada sel saraf otak.
2. Mewarisi Gen Tertentu
Jenis gen tertentu yang sudah diturunkan oleh orang tua juga dapat menjadi penyebab tingginya risiko penyakit ini. Ada beberapa gen yang bisa mengakibatkan gangguan daya ingat seperti presenilin, presenilin 2 hingga gen amyloid precursor protein.
3. Aktif Merokok dan Minum Alkohol
Penyebab kondisi gangguan demensia berikutnya adalah perokok aktif dan konsumsi alkohol secara berlebihan. Semakin lama merokok dan konsumsi alkohol, maka bisa mengakibatkan risiko dari terkena demensia juga akan meningkat.
4. Malas untuk Berolahraga
Tidak hanya membuat tubuh bugar saja, tetapi dengan berolahraga juga bisa meminimalisir sejumlah penyakit termasuk juga gangguan pada daya ingat. Jika Anda masih menunda untuk berolahraga, maka saatnya untuk memulai hidup sehat ini.
5. Faktor Risiko Lainnya
Selain faktor di atas, konsumsi makanan tidak sehat dan sering berprasangka negatif juga bisa menjadi penyebab penyakit ini. Oleh sebab itulah, mulai dari segara Anda harus memulai menjaga gaya hidup agar tetap sehat.
Berikut Ini Beberapa Jenis Demensia
Kondisi gangguan demensia ini ternyata juga mempunyai beberapa jenis berdasarkan dengan penyebabnya. Untuk mengetahuinya lebih lanjut, maka silahkan simak penjelasan tentang jenis demensia di bawah.
1. Alzheimer
Jenis penyakit yang mengganggu daya ingat seseorang dimana paling banyak terjadi adalah Alzheimer ini. Kondisi tersebut diakibatkan karena adanya mutasi gen dimana diturunkan oleh orang tua atau terbentuknya gumpalan protein pada otak.
2. Demensia Fontotemporal
Sedangkan untuk jenis ini adalah sekumpulan penyakit yang mempunyai tanda seperti kerusakan sel saraf di lobus frontal temporal atau bagian depan dari otak. Gangguan inipun juga bisa mengakibatkan perilaku, cara berbicara dan kepribadian pasien berubah.
3. Demensia Vaskular
Jenis kondisi gangguan demensia selanjutnya adalah demensia vaskular satu ini yakni gangguan fungsi otak yang bisa terjadi akibatkan kurangnya aliran darah pada otak. Biasanya dapat muncul karena stroke ataupun gangguan lainnya.
4. Lewy Body Dementia
Jenis terakhir adalah lewy body dementia yang termasuk ke dalam tipe progresif dan disebabkan akibat adanya endapan protein pada sel saraf otak. Dengan begitu membuat fungsi otak juga akan mengalami gangguan.
Layanan Fisioterapi Terbaik untuk Pengobatan Demensia
Untuk mengobati kondisi gangguan demensia, maka seorang dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan penunjang dahulu. Misalnya saja adalah pemeriksaan saraf guna menilai kekuatan otot dan refleks tubuh selain itu juga pemeriksaan mental menggunakan MMSE guna mengetahui besarnya tingkat gangguan kognitif.
Disamping itu, biasanya dokter juga akan melakukan tes pemindaian otak, pemeriksaan darah dan lainnya. Setelah memberikan sejumlah obat untuk mengurangi gejala dari penyakit demensia tersebut.
Selain menggunakan obat obatan medis, cara lain untuk mengobati gangguan ini adalah menggunakan fisioterapi non invansif. Contoh dari terapi fisioterapi jenis ini adalah menggunakan gelombang bunyi.
Biasanya jenis terapi tersebut dapat diaplikasikan pada seorang pasien lansia yang mempunyai risiko tinggi tetapi tidak perlu operasi sekaligus anestesi. Perawatan fisioterapi yang rutin bisa membantu untuk meminimalisir gejalanya juga.
Selain itu, biasanya seorang pasien juga akan dituntut agar menjaga pikiran agar lebih aktif, meminimalisir pikiran negatif hingga memulai gaya hidup sehat. Jika Anda membutuhkan fisioterapi pada pasien penyakit ini, maka sebaiknya gunakan layanan Fisiohome.
Dengan adanya layanan Fisiohome akan membantu proses perawatan dapat dilakukan di rumah dan tidak perlu keluar. Jika bingung kemana mencari layanan ini untuk atasi kondisi gangguan demensia maka silahkan hubungi kami di +62 882-9874-5399.