Beberapa permasalahan dalam sistem pernapasan dapat diatasi dengan melakukan fisioterapi penyakit paru-paru. Solusi ini biasa ditujukan baik kepada individu maupun kelompok dalam rangka mengembangkan, memelihara, serta memulihkan fungsi dan gerak tubuh.
Untuk permasalahan paru-paru sendiri, biasanya terapi ini ditujukan untuk mengatasi masalah yang ada dalam sistem pernapasan manusia. Tidak hanya bisa membersihkan saluran napas, tetapi fungsi organnya sendiri bisa diperbaiki kinerja agar lebih optimal.
Dalam Artikel Ini:
ToggleBerikut Beberapa Penyakit Pada Paru-paru
Sebelum mengetahui apa saja dan bagaimana fisioterapi penyakit paru-paru dilakukan, ada baiknya Anda mengetahui apa saja jenis penyakitnya. Karena kebanyakan masalah dalam organ ini memang bisa diatasi dengan cara tersebut, seperti :
1. Pneumonia
Pneumonia atau yang juga biasa disebut paru-paru basah merupakan salah satu jenis Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Kondisi penderita pneumonia adalah berupa meradangnya alveolus atau kantung udara dalam organ pernapasan satu ini.
Disebut sebagai paru-paru basah bukan tanpa alasan, kondisi pneumonia memang menyebabkan kantung udara penuh dengan cairan atau nanah. Adapun penyebabnya bisa dikarenakan oleh virus maupun bakteri.
Gejala pneumonia sendiri lumayan beragam tergantung pada penderitanya. Bisa mengalami batuk disertasi lendir kekuningan atau hijau. Bahkan dalam beberapa kasus bisa sampai mengeluarkan darah saat batuk.
Adapun gejala lain yaitu sesak napas, dada terasa nyeri, dan demam. Dilakukannya fisioterapi penyakit paru-paru pada penderita pneumonia bertujuan untuk mengurangi gejala-gejala tersebut. Termasuk untuk peningkatan mobilitas thorak dengan modalitas infra red.
2. Tuberkulosis
Tuberkulosis atau TB atau TBC pasti sudah tidak asing lagi terdengar di telinga Anda sekalian. Seperti namanya, tuberkulosis merupakan kondisi yang diakibatkan oleh infeksi bakteri bernama Mycobacterium Tuberculosis.
Bakteri Mycobacterium Tuberculosis yang masuk dan menginfeksi akan membuat pengidapnya mengalami sesak napas beserta batuk kronis. Perlu juga Anda ingat bahwa tuberkulosis ini bersifat menular.
Oleh karena itu, bagi para penderita sebaiknya memiliki kesadaran agar tidak berdampak buruk pada sekitarnya. Begitupun dengan orang-orang di sekitar penderita harus selalu waspada agar tidak terjadi penularan.
Bahkan TBC tidak hanya menyerang organ pernapasan saja, melainkan bisa juga menyerang organ lain seperti tulang belakang, otak, hingga jantung. Sehingga memang kondisi ini tidak bisa dianggap remeh.
Dilakukannya fisioterapi penyakit paru-paru pada penderita TBC memiliki pengaruh cukup penting. Hal tersebut bisa membantu mengurangi keluhan penderita seperti sesak napas atau sputum dengan melakukan latihan batuk efektif dan latihan pernapasan.
3. Kanker Paru-paru
Kanker satu ini bisa terjadi karena adanya pertumbuhan sel abnormal pada organ tersebut. Penyebabnya sendiri dapat disebabkan oleh adanya mutasi gen dari sel-sel di dalam organ. Beberapa kebiasaan buruk juga dapat menjadi faktor penyebab lainnya.
Misalnya saja seperti kebiasaan merokok baik aktif maupun pasif yang menjadi salah satu penyebab awam terjadinya kanker ini. Adapun fisioterapi penyakit paru-paru pada penderita kanker organ ini harus berupa resep dan pemberian intervensi olahraga.
4. Emfisema
Emfisema merupakan salah satu penyakit PPOK (Paru-paru-Paru-paru Obstruktif Kronik). Mirip dengan kanker, emfisema paling umum terjadi karena kebiasaan merokok yang berlangsung selama bertahun-tahun oleh si penderita.
Penyebab terjadinya emfisema adalah karena dinding kantung udara atau alveolus telah mengalami kerusakan. Hal tersebut bisa menyebabkan berkurangnya luas permukaan organ serta jumlah oksigen yang sampai ke aliran darah.
Pengobatan pada penderita emfisema memiliki tujuan utama untuk meringankan gejala serta meningkatkan kualitas hidup. Penderitanya juga bisa melakukan fisioterapi penyakit paru-paru sebagai salah satu upaya pengobatannya.
5. Asma
Asma adalah masalah pernapasan yang juga tidak asing di telinga banyak orang. Jika asma terjadi pada organ pernapasan (paru-paru) maka sebutannya adalah asma bronkial. Asma bronkial adalah kondisi yang membuat jalur udara menuju dan di organ itu menyempit.
Selain lebih sempit, jalur udara juga akan membengkak serta memproduksi lendir dalam jumlah berlebih. Penyebab asma bronkial sendiri belum jelas, tetapi genetik serta pengaruh lingkungan bisa menjadi faktor pemicunya.
Gejala yang dialami penderita asma bronkial biasanya berupa napas berbunyi (mengi), sesak napas, batuk, sampai sulit bernapas. Anda bisa melakukan fisioterapi penyakit paru-paru untuk asma dengan tujuan mengurangi gejala-gejala tersebut.
6. Bronkitis
Bronkitis merupakan salah satu penyakit yang paling umum dalam organ pernapasan ini. Mirip dengan namanya, bronkitis masih berkaitan dengan saluran bronkus. Bronkitis terjadi karena terdapat peradangan pada dinding saluran bronkus.
Penyebab utama dari bronkitis sendiri adalah infeksi virus atau bakteri seperti influenza, adenovirus, coronavirus, rhinovirus, dan sebagainya. Pengobatan bronkitis dapat dilakukan dengan mengonsumsi obat berdahak atau antibiotik atas resep dokter.
7. Emboli
Emboli pada paru-paru merupakan penyakit yang diakibatkan oleh gumpalan darah menyumbat salah satu arteri dalam organ tersebut. Gumpalan tersebut bisa menyebabkan terganggunya pengaliran darah sehingga penderita mengalami beberapa gejala.
Gejala penderita emboli bisa berupa sesak napas, nyeri dada, sampai batuk berdahak. Emboli sendiri termasuk dalam keadaan darurat medis sehingga memerlukan diagnosis juga pengobatan sesegera mungkin demi kelangsungan hidup pasien.
Berikut Ini Fisioterapi Penyakit Paru-paru
Fisioterapi yang dilakukan pada organ ini adalah salah satu penanganan untuk mengatasi permasalahan seputar saluran pernapasan. Dalam prosesnya, terapi ini tidak hanya mampu membersihkan saluran pernapasan tetapi juga bisa mengembalikan fungsi organnya.
Sebelum layanan ini dilakukan, selalu didahului dengan pemeriksaan terlebih dahulu guna menentukan tujuan terapi itu sendiri. Berikut ini adalah beberapa metode berupa latihan atau tindakan dalam menangani permasalahan pasien paru-paru :
1. Postural Drainage
Postural drainage adalah teknik dengan mengalirkan sputum atau dahak dalam paru-paru agar mengalir ke saluran pernapasan besar. Hal tersebut karena proses keluarnya sputum akan menjadi lebih mudah.
Postural drainage sebagai salah satu fisioterapi penyakit paru-paru dilakukan selama minimal 20 menit untuk satu lobus. Sebelumnya akan ada pemeriksaan terhadap suara paru-parunya agar bisa menentukan posisi tepat.
2. Tapotemen atau Perkusi
Tapotemen biasa juga disebut sebagai perkusi karena teknik ini dilakukan dengan memberikan tepukan ritmis dan telah ke bagian paru-paru. Tujuan dilakukannya tapotemen adalah untuk menggetarkan organ tersebut.
Apabila terdapat dahak lengket menempel pada dinding saluran napas, maka getaran bisa mempermudahnya pelepasannya dan mengalir ke saluran napas besar. Biasnya, tapotemen ini akan bersamaan dengan proses pemberian postural drainage.
3. Vibrasi
Teknik fisioterapi penyakit paru-paru berikutnya adalah vibrasi, yaitu dengan menggetarkan sangkar dada. Vibrasi dilakukan setelah postural drainage dan tepotemen. Penggunaan vibrasi bertujuan agar aliran sekret menjadi lebih meningkat dan cepat.
4. Latihan Batuk Efektif
Latihan batuk efektif bertujuan untuk mengeluarkan dahak yang terkumpul di dalam saluran pernapasan besar. Setelah postural drainage, tapotemen, serta vibrasi selesai, dahak yang terkumpul di saluran pernapasan besar tentunya harus dikeluarkan.
Berbeda dengan batuk biasanya, batuk efektif akan mengeluarkan dahak lebih banyak. Caranya adalah dengan mengambil posisi duduk tegak atau berdiri, tarik napas dalam 3 kali, bernapas biasa 1 kali, setelah itu tarik napas dan batukkan 2 kali berturut-turut tanpa jeda.
Apabila Anda ingin melakukan fisioterapi penyakit paru-paru, maka pilihlah dari fisioterapis terpercaya. Fisiohome siap memberikan pelayanan terapi kapanpun dan dimanapun dengan cukup menghubungi nomor +62 882-9874-5399.