FISIOHOME – Pernah mendengar istilah frozen shoulder? Frozen shoulder atau adhesive capsulitis adalah gangguan yang terjadi di area bahu yang berupa rasa kaku dan nyeri. Sehingga bahu pun terasa susah digerakkan.
Jika mengalami gejala frozen shoulder ini pada malam hari saat menjelang tidur, coba letakkan bantal di bawah lengan dan biarkan tangan bertumpu pada perut, lakukan jika posisi tidur terlentang. Jika posisi tidur miring, tidurlah di sisi yang tidak terlibat sambil memeluk bantal di dada. Lalu, duduk dengan postur yang baik dan jangan suka membungkuk.
Penyakit bahu ini memang sangat mengganggu terlebih jika terjadi saat ingin beristirahat. Lalu, apa sebenarnya penyebab dari frozen shoulder?
Dalam Artikel Ini:
TogglePenyebab Frozen Shoulder
Meskipun banyak penyakit bahu menyebabkan rasa sakit dan kehilangan gerak, bahu beku paling sering disebabkan oleh peradangan (pembengkakan, nyeri dan iritasi) pada jaringan di sekitar sendi. Jaringan yang menyelubungi sendi dan menyatukannya disebut kapsul. Biasanya kapsul memiliki lipatan yang dapat mengembang dan berkontraksi saat lengan bergerak ke berbagai posisi. Pada bahu yang beku, kapsul menjadi meradang dan jaringan parut berkembang.
Sedangkan, pembentukan bekas luka disebut adhesi. Saat lipatan kapsul menjadi bekas luka dan menegang, gerakan bahu menjadi terbatas dan menggerakkan sendi menjadi menyakitkan. Kondisi ini disebut capsulitis perekat (jaringan parut) (radang kapsul).
Banyak faktor yang bisa menyebabkan kondisi ini terjadi. Imobilisasi bahu (setelah cedera lengan, misalnya) dapat menyebabkan bahu beku. Peradangan pada otot dan/atau tendon, seperti pada rotator cuff tendinitis atau bursitis, juga dapat menyebabkan sendi bahu menjadi beku.
Apa Itu Frozen Shoulder?
Setelah sebelumnya banyak menyebut frozen shoulder, sebenarnya apa arti dari frozen shoulder ini?
Penyakit frozen shoulder dapat terjadi akibat hilangnya gerakan secara bertahap pada sendi bahu (glenohumeral). Sendi yang terdiri dari bola (kepala humerus) dan soket (glenoid). Biasanya itu adalah salah satu sendi yang paling gesit di tubuh. Ketika bahu membeku, sendi menjadi macet dan gerakannya terbatas.
Pantangan Makanan Bagi Penderita Frozen Shoulder
Orang dengan frozen shoulder harus menghindari beberapa makanan ini. Makanan beku (frozen food), minuman berkarbonasi, makanan cepat saji, makanan basi, makanan kemasan, keripik, popcorn, produk tepung putih (tepung halus), es krim dan segala bentuk stimulan seperti teh, kopi atau alkohol harus dihindari. Selain itu, hindari olahraga berat, angkat beban, begadang hingga larut malam, tidur hingga larut pagi, terpapar angin dingin atau lingkungan dingin terlalu lama dan menunda makan juga harus menjadi fokus yang tidak boleh diabaikan.
Gejala Frozen Shoulder
Jika anda merasa mengalami gejala frozen shoulder ini, sebaiknya segera berkunjung ke dokter. Lakukan langkah pertama yaitu memiliki riwayat lengkap dan pemeriksaan fisik oleh dokter. Apa saja gejalanya?
Freezing stage: Di tahap ini, setiap gerakan bahu anda akan menyebabkan rasa sakit dan rentang gerak bahu pun mulai terbatas. Ini bisa berlangsung dari 6 hingga 9 bulan.
Frozen stage: Rasa sakit mungkin mulai berkurang selama tahap ini. Namun, bahu anda menjadi lebih kaku dan menggerakkannya menjadi lebih sulit. Tahap ini bisa berlangsung 4-12 bulan.
Thawing stage: Pada tahap ini, rentang gerak di bahu anda mulai membaik. Bagi sebagian orang, nyeri bertambah parah di malam hari, sehingga terkadang mengganggu pola tidur. Tahap ini bisa memakan waktu dari 6 bulan hingga 2 tahun.
Penanganan Frozen Shoulder
Jika anda sudah mengalami penyakit frozen shoulder ini, bagaimana cara menanganinya? Lakukan pengobatan pada seorang terapis fisik/dokter.
Dua tujuan utama pengobatan adalah untuk meningkatkan gerakan dan mengurangi rasa sakit. Untuk meningkatkan gerakan, terapi fisik biasanya dianjurkan. Jadi, cara kerjanya biasanya adalah terapis fisik menggerakkan lengan pasien untuk meregangkan kapsul dan mengajarkan pasien latihan di rumah seperti menggunakan tongkat atau katrol di atas kepala. Selain itu, dapat menggunakan es, panas, ultrasound, atau stimulasi listrik. Terapis nantinya juga akan memberi tahu program peregangan yang harus dilakukan setidaknya 1 atau 2 kali sehari. Contoh latihannya seperti berlatih menggunakan tongkat, sistem katrol rumah, atau tali elastis untuk meningkatkan gerakan bahu.
Untuk mengurangi rasa sakit, dokter sering merekomendasikan obat anti-inflamasi seperti aspirin, ibuprofen (Motrin, Advil), Naprosyn atau Aleve. Pil nyeri seperti Tylenol dapat diresepkan untuk mengurangi rasa sakit setelah terapi atau untuk membantu tidur di malam hari. Bahkan, terkadang suntikan steroid pada sendi juga dapat dilakukan. Steroid seperti prednison, diminum, untuk membantu mengurangi peradangan.