Perawatan fisioterapi elektro adalah salah satu terapi yang menggunakan sistem listrik arus rendah. Biasanya, arus listrik terjadi karena adanya elektron yang melewati konduktor.
Jumlah arus yang melewati konduktor ini akan dihitung dengan ampere. Terapi listrik rendah berguna untuk mengurangi nyeri dengan cara memblokir saraf sensorik.
Dalam Artikel Ini:
TogglePentingnya Mengetahui Perawatan Fisioterapi Elektro
Secara umum, fisioterapi listrik berfungsi untuk memperbaiki kelemahan otot. Selain itu, berguna untuk menstimulasi saraf motorik karena impuls elektrik menyerupai impuls otak. Berikut ini sudah ada penjelasan terkait indikasi, jenis aplikasi, dan langkah perawatan fisioterapi elektro, yaitu
1. Indikasi Perawatan Elektro
Terapi listrik biasanya digunakan untuk mengatasi nyeri kronis dan akut. Namun, ada beberapa nyeri lainnya bisa diatasi dengan terapi elektro satu ini, yaitu:
a. Nyeri punggung
Penyebab Nyeri punggung karena degenerasi discus, sciatica, sprain atau strain, serta scoliosis. Kondisi ini bisa diperbaiki dengan melakukan terapi listrik.
Teknik yang sering digunakan yaitu stimulasi saraf elektrik transkutan (TENS). Karena dapat mengurangi nyeri dan kejang disebabkan oleh fraktur tulang belakang serta osteoporosis.
b. Nyeri leher
Nyeri leher ini terjadi karena cedera whiplash menimbulkan kekakuan serta nyeri di bagian dasar maupun samping leher. Gangguan struktur pada leher juga dapat menimbulkan nyeri menjalar ke bahu dan kepala. Pada kondisi ini fisioterapi elektro berguna untuk mengurangi nyeri.
c. Nyeri sendi
Dalam kehidupan, sebagian besar orang pasti pernah mengalami nyeri sendi. Sehingga bisa menimbulkan keadaan kronis dan akut. Adapun contoh keadaan sendi yang bisa diobati dengan terapi listrik, seperti:
• Radang sendi, jenis radang sering dijumpai seperti rheumatoid arthritis dan osteoarthritis.
• Gangguan persendian temporomandibular yang menghubungkan antara tengkorak kepala dan mandibular. Gangguan sendi ini akan mempengaruhi bahu, kepala, rahang, wajah, serta leher.
• Tendinitis, sering disebabkan oleh penggunaan berlebihan.
2. Jenis Aplikasi Elektroterapi yang Dapat Dilakukan
Ada beberapa jenis perawatan fisioterapi elektro untuk bisa mengurangi nyeri pada tubuh. Namun, beberapa jenis terapi ini hanya bisa dilakukan oleh fisioterapi ahli, berikut penjelasannya:
a. Stimulasi saraf elektrik transkutan (TENS)
TENS merupakan salah satu alat portabel bertenaga baterai yang mampu menghasilkan arus listrik bertegangan rendah. Caranya kerja, melalui elektroda akan diletakkan di atas area yang mengalami gangguan, lalu dialirkan ke kulit.
Kemudian, fisioterapi elektro ini akan mengeblok saraf sensorik area tersebut dengan menghambat transmisi nyeri menuju otak.
b. Terapi neuromodulasi perkutan (PNT)
PNT hampir sama seperti TENS, namun menggunakan jarum disisipkan ke dalam jaringan yang mengalami gangguan. Alat ini berfungsi pada area yang sulit sekali dijangkau dengan TENS. Contohnya, jaringan parut, obesitas, dan lain-lain.
c. Microcurrent electrotherapy (MET)
MET merupakan perawatan fisioterapi elektro yang tidak dapat disensor oleh tubuh dan menggunakan arus listrik yang sangat rendah (1 PPS). Tujuan terapi ini untuk mempercepat fase pertumbuhan pada jaringan tulang dan lunak.
d. Iontophoresis
Iontophoresis adalah teknik untuk bisa meningkatkan penyerapan obat topikal dengan bantuan arus listrik. Teknik ini berguna untuk terapi punggung, leher, arthritis, cedera rotator cuff serta bursitis.
Pada teknik perawatan Fisioterapi Elektro ini perlu arus DC intensitas rendah dengan mode gelombang kontinu. Hal ini agar gelombang bisa mendorong obat masuk ke dalam kulit.
e. Terapi elektrotermal intradiscal (IDET)
IDET adalah kawat pada daerah diskus intervertebra yang mengalami gangguan. Untuk bisa memperbaiki keadaan gangguan, kawat akan dipanaskan secara elektrik.
f. Spinal cord activation (SCS)
SCS adalah penggunaan arus listrik untuk menghambat transmisi dari nyeri ke otak. Dibawah kulit, suatu kumparan kecil akan langsung ditransmisikan.
Pada sumsum tulang belakang, sinyal listrik juga turut ditransmisikan. Sistem perawatan fisioterapi elektro ini biasanya dilakukan pada kondisi punggung bawah kronis
g. Interferensial elektro stimulasi (IFC)
IFC diperuntukkan pada jaringan dalam seperti otot dasar panggul yang tidak merespon ketika menggunakan jenis elektroterapi lain. Untuk jenis ini digunakan lebih dari satu generator yang akan mentransmisikan gelombang dengan frekuensi lebih berbeda.
Dua pasang elektroda biasanya akan dipasang dengan pola bersilangan dan lokasi cedera menjadi titik sentral persilangan.
h. Functional electro activation (FES)
FES merupakan teknik untuk bisa menstimulasi gerakan pada otot yang mengalami kelemahan atau kelumpuhan. Kegunaan FES untuk mengatasi cedera sumsum tulang belakang, multiple sclerosis, stroke, serta Cerebral Palsy. Teknik perawatan fisioterapi elektro ini juga lebih terkenal sebagai stimulasi saraf tepi (PNS).
i. Deep Brain Stimulation (DBS)
DBS adalah elektroda yang dimasukkan ke dalam otak untuk bisa menstimulasi area disebut thalamus. DBS sudah bisa dilakukan untuk mengatasi gangguan gerakan seperti yang terjadi pada tremor, dystonia, serta parkinson.
j. LASER (Light amplification by stimulasi emisi radiasi)
Tujuan Laser untuk mengurangi risiko kontaminasi oleh mikroorganisme, meningkatkan sintesis kolagen. Selain itu, meningkatkan vaskularisasi, mengurangi nyeri serta peradangan.
3. Langkah Perawatan Elektroterapi
Ahli fisioterapi pertama harus melacak riwayat penyakit. Lalu melakukan pemeriksaan fisik dengan fokus utama pada area yang mengalami nyeri, sebelum akhirnya melakukan perawatan fisioterapi elektro.
Penilaian terhadap nyeri biasanya akan dilakukan untuk menilai intensitas, frekuensi, serta durasi. Penderita juga harus ditanya terkait gerakan tertentu tersebut bisa mengurangi nyeri atau nyeri sampai menimbulkan keterbatasan gerakan.
Penderita juga diminta untuk menggambarkan intensitas nyeri dengan skala 0 (tidak nyeri) hingga 10 (nyeri yang tidak didukung). Skala ini sangat penting untuk memutar suatu tindakan yang bisa mengurangi rasa sakit.
Ahli fisioterapi juga bertugas untuk menentukan frekuensi serta durasi terapi sesuai dengan jenis terapi listrik paling tepat, dan keparahan gangguan. Biasanya, perawatan fisioterapi elektro ini dikombinasikan dengan jenis terapi lain, seperti terapi manual.
Secara umum, kawat kumparan atau elektroda letaknya diatas bagian yang mengalami gangguan atau bagian perlu stimulasi. Pada beberapa teknik alat-alat ini juga telah diimplementasikan di bawah kulit. Biasanya, elektroda tersebut terhubung pada komputer yang diprogram.
Hal ini bertujuan untuk menghasilkan arus besar sesuai kebutuhan. Kemudian, Fisioterapi Elektro tersebut akan langsung menstimulasi otot dan saraf pada area tersebut. Komputer juga bisa mengukur respons bagi penderita terhadap terapi.
Secara umum, terapi listrik tidak menimbulkan rasa tidak nyaman atau nyeri. Penderita mungkin ikut merasakan sensasi getaran lebih ringan.
Biasanya, penderita akan merasakan berkurangnya rasa nyeri setelah fisioterapi elektro. Sebelum merasakan adanya perbaikan, pada beberapa jenis terapi penderita juga perlu beberapa kali mengikuti terapi.
Misalnya saja seperti TENS bisa dilakukan sendiri di rumah oleh penderita setelah penderita diberi pelatihan. Sehingga bisa langsung mengurangi ketergantungan penderita terhadap terapis.
Salah satunya seperti platform home visit fisioterapi pertama di Indonesia, yaitu Fisiohome. Di mana, tempat ini sudah menawarkan berbagai macam solusi untuk semua permasalahan gerak maupun fungsi tubuh.
Sehingga pasien bisa mendapatkan pelayanan fisioterapi kapan saja, tidak ada lagi jarak dan waktu yang menjadi halangan. Segera hubungi nomor +62 882-9874-5399 untuk mendapatkan perawatan fisioterapi elektro terbaik.