Cedera leher atau whiplash injury merupakan salah satu cedera di bagian tubuh yang cukup mengganggu, sehingga mengetahui penyebab cedera leher tersebut akan sangat membantu sebagai upaya pencegahan agar tidak terkena di masa mendatang.
Selain mengetahui penyebabnya, Anda juga harus memahami pengertian hingga penanganan tepat apabila cedera ini tiba-tiba mengganggu area leher.
Untuk informasi lebih lengkap mengenai whiplash injury tersebut, silakan simak penjelasannya pada artikel di bawah ini.
Dalam Artikel Ini:
ToggleMengenal Penyebab Cedera Leher Hingga Penanganan yang Tepat
Untuk lebih memahami salah satu gangguan medis yang bisa saja mengintai Anda ataupun orang tersayang, beberapa poin berikut patut diperhatikan, yaitu:
1. Pengertian
Cedera leher atau whiplash injury merupakan suatu kondisi yang mengganggu leher akibat pergerakan yang cepat, tiba-tiba, dan sangat kuat berasal dari depan, samping, maupun belakang kepala Ada.
Pada umumnya, penyebab cedera leher dapat terjadi akibat kecelakaan menggunakan kendaraan, namun kondisi tersebut bisa juga terjadi akibat kecelakaan olahraga, tindak kekerasan, serta tidak sengaja terjatuh.
Biasanya mayoritas orang yang mengalami gangguan muskuloskeletal ini dapat sembuh dalam jangka waktu singkat setelah dia menjalani pengobatan hingga pemulihan.
Namun, ada juga penderita pada akhirnya terpaksa mengalami cedera leher cukup fatal sehingga ia membutuhkan waktu cukup lama hingga akhirnya dapat sembuh total dari kondisi ini.
2. Penyebab
Jika mengalami cedera ini, Anda akan merasakan kondisi yang kurang nyaman, sehingga membuat pergerakan da aktivitas sehari-hari terasa tidak nyaman.
Berikut ini beberapa penyebab cedera leher yang perlu Anda ketahui di antaranya adalah:
a. Aus pada Bagian Sendi
Sama seperti persendian lain di tubuh individu, bagian persendian dia area ini cenderung aus seiring dengan bertambahnya usia manusia.
Untuk menanggapi fenomena ini, maka badan akan cukup sering membentuk taji tulang yang dapat mempengaruhi gerak sendi dan akhirnya menyebabkan terjadinya nyeri.
b. Penegangan pada Otot Leher
Penyebab cedera leher kedua ini bisa terjadi jika Anda terlalu lama duduk dengan posisi membungkuk di bagian depan perangkat laptop atau komputer, maupun ketika bermain gawai, maka hal tersebut bisa memicu terjadinya ketegangan otot.
Gangguan medis ini tidak selalu terjadi akibat posisi membungkuk yang lama, bahkan hal-hal kecil seperti membaca di tempat tidur juga dapat membuat ototnya mengalami tegang.
Lalu posisi tidur Anda juga sangat memengaruhi otot tersebut, di mana jika posisi tidurnya tidak tepat, maka ia bisa membuat otot leher menjadi tegang.
c. Mengalami Cedera
Penyebab cedera leher selanjutnya ini berkaitan dengan benturan yang mengenai bagian belakang leher seseorang dengan tiba-tiba.
Hal ini bisa terjadi ketika kepala Anda mengalami sentakan ke arah belakang dan lalu ke depan secara mendadak, sehingga hentakan tersebut membuat jaringan lunak leher meregang.
Beberapa insiden yang ikut bisa mengakibatkan rasa tidak nyaman pada leher antara lain akibat cedera olahraga, jatuh dari ketinggian, kecelakaan lalu lintas, dan benturan pada wajah, kepala bagian atas, atau belakang kepala.
d. Adanya Kompresi pada Saraf
Penyebab cedera leher selanjutnya ini terjadi ketika taji atau disk hernia pada tulang belakang leher Anda menekan saraf yang bercabang dari sumsum tulang belakang, sehingga bagian saraf pada area leher tersebut terjepit.
Selain keempat penyebab cedera leher di atas, hal lain juga dapat berkontribusi, di antaranya:
• Terjadi infeksi pada area leher
• Leher mengalami rheumatoid arthritis
• Terjadinya penyempitan jalur saraf di tulang belakang
• Tortikolis, adalah sebuah gangguan pada otot leer yang membuat kepala lebih condong pada salah satu arah saja, misalnya ke belakang atau ke belakang
• Meningitis, ialah suatu infeksi di bagian selaput pelindung pembungkus tulang belakang dan otak
• Kanker pada area tulang belakang atau otak
• Fibromyalgia
3. Gejala
Jika Anda mengalami salah satu penyebab cedera leher di atas, maka beberapa gejala di bawah ini dapat mengintai. Untuk gejala umum yang mungkin Anda alami di antaranya adalah:
• Merasakan nyeri pada area leher
• Mengalami sakit kepala, terutama pada area bawah tengkorak
• Merasakan nyeri dan sakit di area bahu. lengan, ataupun punggung bagian belakang
• Penglihatan kabur, mata berkunang-kunang, serta mengalami kelelahan secara konstan
Sementara gejala kurang umum atau jarang yang bisa saja Anda rasakan di antaranya adalah:
• Permasalahan pada ingatan dan konsentrasi
• Denging pada telinga
• Sulit untuk tidur nyenyak
• Lebih mudah marah
• Serta mengalami nyeri kronis di area leher, bahu, ataupun kepala
Semua gejala di atas bisa saja tidak datang secara langsung, melainkan bisa pada beberapa hari kemudian, namun ada juga langsung muncul setelah kejadian.
Maka dari itu, Anda perlu memperhatikan secara detail setiap perubahan pada fisik setelah mengalami satu atau beberapa penyebab cedera leher di atas.
Lalu, pada umumnya tipe cedera ini tidak termasuk yang akan mengancam nyawa, namun pastikan juga untuk tidak meremehkannya.
4. Diagnosis
Untuk bisa mendiagnosis gangguan ini paska mengalami salah satu penyebabnya dan termasuk parah, maka ada beberapa jenis tes diagnosis yang bisa diikuti, yaitu:
• Tes X-Ray merupakan sebuah pemeriksaan atau tes dengan menggunakan energi elektromagnetik yang memproduksi gambar jaringan internal, organ dalam, ataupun tulang.
• Magnetic Resonance Imaging (MRI) adalah pemeriksaan dengan menggunakan magnet berukuran besar serta komputer untuk melihat hasil gambar dari struktur jaringan lunak dalam tubuh pasien.
• Pemindaian Computer Tomography (CT Scan) yaitu pemeriksaan yang memanfaatkan gabungan antara X-ray dan teknologi komputer untuk bisa menghasilkan gambar dari dalam tubuh pasien.
5. Pengobatan
Setelah mendapatkan diagnosis, maka ada beberapa pengobatan yang bisa dilakukan agar membuat cedera di area leher lebih cepat sembuh, yaitu:
a. Memaksimalkan Istirahat
Seperti keterangan yang Anda baca sebelumnya, cedera tersebut kemungkinan besar terjadi akibat sebuah insiden misalnya kecelakaan, cedera olahraga dan lain-lain.
Maka sebaiknya Anda ada memperbanyak dan memaksimalkan istirahat serta diiringi dengan mengurangi kegiatan hingga keadaan kembali membaik, karena bisa membantu proses pemulihan lebih cepat.
b. Kompres dengan Air Es atau Hangat
Jika dokter menyarankan kompres, silakan lakukan karena bisa meredakan rasa sakit atau nyeri pada bagian yang terdampak, menggunakan air hangat atau bisa memakai es es.
Jika mengompres dengan air dingin atau es batu, silakan balut es tersebut dengan handuk atau kain agar tidak terjadi kontak langsung antara kulit dengan es, karena malah menyebabkan cedera kulit.
c. Mengonsumsi Obat
Beberapa jenis obat yang dianjurkan dokter untuk meredakan rasa sakit atau nyeri non-resep, di antaranya adalah Tylenol, paracetamol, ibuprofen, ataupun aspirin.
d. Memakai Relaksan Otot
Menggunakan relaksan otot untuk mengurangi otot yang tegang sekaligus meredakan sakit juga bisa menjadi pilihan penanganan.
Bahkan, obat ini juga bisa membuat Anda lebih mudah mengantuk, sehingga akan membuat waktu lebih untuk mengistirahatkan tubuh semakin banyak tersedia, sehingga proses pemulihan lebih cepat.
e. Injeksi
Jenis obat injeksi yang bisa diberikan dengan pengawasan dokter adalah lidocaine atau perda nyeri yang mempermudah terapi fisik.
Dengan mengetahui semua penyebab cedera leher hingga penanganannya, maka Anda bisa lebih berhati-hati lagi agar terhindar dari kondisi tidak mengenakkan ini.