Penyebab Rheumatoid Arthritis pada orang dewasa dan anak-anak sama. Penyebab utamanya adalah karena sistem imun atau kekebalan tubuh yang kurang baik. Sehingga kemungkinan terserang penyakit ini pada setiap orang akan berbeda.
Kebanyakan beranggapan jika penyakit Rheumatoid Arthritis akan menyerang orang di usia lanjut saja. Terutama pada usia di atas 30 tahun. Namun anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar. Sebab Rheumatoid Arthritis juga bisa menyerang anak-anak.
Oleh sebab itu sebaiknya cari tahu lebih dalam terkait penyakit Rheumatoid Arthritis. Mulai dari gejala, diagnosa, penyebab Rheumatoid Arthritis hingga cara untuk mengatasinya terutama pada usia pada usia anak-anak.
Dalam Artikel Ini:
ToggleMengenal Lebih Jauh Penyebab Rheumatoid Arthritis dan Serba Serbi Lengkapnya
Ketika terkena Rheumatoid Arthritis penderita akan merasakan sakit yang berkepanjangan dan tidak nyaman. Bahkan belum ada pencegahan yang bisa dilakukan dari penyakit satu ini. Berikut beberapa penjelasan terkait.
1. Mengenal Penyebab Rheumatoid Arthritis Pada Anak-anak
Sama halnya dengan penyakit rheumatoid arthritis yang diderita oleh orang dewasa, Rheumatoid Arthritis pada anak merupakan penyakit autoimun. Dalam artian lain, karena sistem kekebalan tubuh dalam diri anak.
Sistem kekebalan tubuh tersebut akan menyerang sel sekaligus jaringan sehatnya sendiri. Pemicu terjadinya hal seperti ini juga sangat beragam. Bisa faktor genetika ataupun faktor lingkungan yang lainnya seperti:
● Jenis kelamin, umumnya jenis kelamin perempuan akan lebih berisiko terkena penyakit Rheuma Arthritis daripada pria.
● Usia, penyakit ini pada umumnya berkembang saat orang berusia 30-60 tahun. Namun ada kemungkinan juga menyerang anak-anak.
● Kebiasaan merokok, orang yang terbiasa merokok akan meningkatkan risiko terserang rheumatoid arthritis.
● Kelebihan berat badan, seseorang dengan berat badan lebih atau mengidap obesitas akan berisiko terkena penyakit ini.
Sampai sekarang ini memang belum diketahui pasti terkait pemicu yang menyebabkan kondisi autoimun. Hanya saja memang faktor genetika bisa jadi salah satu penyebab Rheumatoid Arthritis.
Anak dengan riwayat keluarga Rheumatoid Arthritis lebih berisiko besar terkena penyakit sama. Selain itu anak yang lahir dengan adanya variasi gen human leukocyte antigen atau HLA lebih tinggi risiko rheumatoid arthritis.
Gen HLA sendiri akan membantu sistem kekebalan tubuh agar bisa mengenali perbedaan protein. Antara protein yang dibuat tubuh serta protein berasal dari virus maupun bakteri.
2. Bagaimana Rheumatoid Arthritis Bisa Menyerang Anak-anak
Arthritis atau yang dikenal dengan sebutan radang sendi biasanya akan menyerang orang usia dewasa. Tapi ada kemungkinan juga radang sendi akan menyerang anak-anak. Penyakit ini disebut dengan nama juvenile idiopathic arthritis.
Kondisi ini akan dialami satu banding 1000 anak. Jadi penyakit radang bagian sendi pada anak termasuk sebuah kondisi yang langka atau jarang sekali terjadi. Meski memang kemungkinannya tetap ada.
Juvenile idiopathic arthritis adalah gangguan sendi anak yang sampai sekarang penyebab Rheumatoid Arthritis belum diketahui secara pasti. Kerusakan akibat peradangan biasanya akan terjadi di lapisan sinovial.
Lapisan tersebut merupakan lapisan sendi yang memiliki peran pelumas. Peradangan yang terjadi merupakan efek serangan dari sistem kekebalan tubuh. Biasanya kondisi tersebut akan dialami anak-anak di bawah 16 tahun.
3. Gejala yang Ditimbulkan
Buah hati yang mengidap penyakit langka satu ini mungkin saja tidak akan mengeluhkan beberapa gejala di fase periode awal. Namun sebagai orang tua Anda juga harus tetap selalu waspada melihat kondisinya.
Terlebih lagi jika dalam keluarga ada riwayat dan penyebab Rheumatoid Arthritis. Secara garis besar gejalanya hampir mirip dengan jenis kondisi lainnya. Jadi banyak yang kurang paham ketika JIA sudah menyerang.
Setidaknya ada beberapa gejala yang mungkin perlu Anda pahami untuk mengetahui apakah buah hati sudah terkena JIA atau belum. Di bawah ini adalah beberapa gejala yang mungkin dapat terjadi pada anak-anak:
● Bagian sendi terasa sakit
● Muncul bengkak di sendi
● Mengalami demam secara terus menerus dan tidak kunjung turun atau gejala demam yang kerap kambuh
● Bagian kulit mulai berubah memerah
● Berat badan jadi menurun secara tiba-tiba
● Kelelahan
● Mata memerah
● Kesulitan melakukan berbagai macam aktivitas fisik
Jika buah hati mengalami beberapa gejala di atas. Maka Anda tidak perlu ragu untuk memeriksakan kondisi anak ke dokter. Dengan begitu akan diketahui apakah ada penyebab Rheumatoid Arthritis atau sebaliknya.
Selain itu dokter akan memberikan penangan yang tepat untuk masalah tersebut. Lebih baik mengetahui kondisi tersebut sejak awal daripada sudah lama. Pasalnya jika terlalu lama bisa jadi radang sudah parah.
4. Diagnosa JIA
Seperti penjelasan awal kebanyakan kasus JIA justru tidak menimbulkan beberapa gejala spesifik. Jadi sering dianggap sebagai kondisi lain dan lebih sulit untuk mendiagnosisnya. Butuh tes agar hasilnya lebih akurat.
Beberapa gejala penyakit lain yang serupa mungkin akan dikesampingkan terlebih dulu. Sehingga akan lebih mudah mengetahui penyebab Rheumatoid Arthritis. Selain itu dokter akan mengambil riwayat medis.
Kemudian melakukan pemeriksaan medis secara lengkap. Mungkin saja juga akan ada uji tambahan agar bisa menentukan jenis radang sendi yang dialami oleh anak. Beberapa uji tes tambah tersebut diantaranya adalah:
● Hitung darah secara lengkap
● Melakukan tes darah sekaligus urin
● Rontgen
● Tes pencitraan, misalnya saja dengan pemindaian MRI atau magnetic resonance imaging
● Kultur darah diambil guna memeriksa bakteri, sehingga lebih mudah menemukan indikasi infeksi di aliran darah
● Tes virus
● Tes penyakit Lyme
● Pemeriksaan pada sumsum tulang sebagai uji untuk pemeriksaan leukemia
● Laju sedimentasi eritrosit digunakan guna melihat kecepatan sel darah merah jatuh pada dasar tabung reaks.
● Tes faktor rheumatoid, guna mengetahui kemungkinan antibodi ditemukan di orang dengan gangguan artritis.
● Tes antibodi antinuklear guna menunjukkan bukti adanya autoimunitas.
● Pemindaian pada tulang guna mendeteksi adanya perubahan bagian tulang serta persendian.
● Mengambil sampel cairan sendi sekaligus sampel jaringan sinovial.
5. Pengobatan atau Cara Mengatasi JIA
Perawatan JIA biasanya akan dilakukan dengan olahraga serta pemberian obat. Selain itu jenis perawatannya juga akan disesuaikan berdasarkan jenisnya meskipun penyebab Rheumatoid Arthritis sama. Misalnya saja anak-anak dengan kasus poliartikular.
Pada kasus tersebut kerusakan sendi potensinya akan semakin besar. Sehingga pengobatan akan dilakukan untuk beberapa tujuan. Seperti mengurangi pembengkakan, mengurangi rasa sakit serta mencegah kerusakan bagian sendi.
Dokter juga akan memberikan beberapa jenis obat-obat. Tujuannya adalah untuk mengurangi berbagai macam jenis gejala yang muncul. Berikut adalah kemungkinan obat yang akan diberikan dokter.
● Obat anti inflamasi non steroid atau NSAID berfungsi mengobati gejala berupa rasa sakit serta pembengkakan sendi
● Obat anti rematik dengan kerja lambat atau SAARDs berfungsi mengobati rasa sakit sekaligus pembengkakan berangsur dari waktu ke waktu.
● Kortikosteroid berfungsi mengobati rasa sakit serta bengkak.
● Antimetabolit yakni terapi agresif dengan tujuan membantu penderita untuk mengurangi kerusakan bagian sendi serta membantu mempertahankan fungsi sendi
Selain mendapatkan pengobatan dokter, para penderita JIA juga bisa melakukan berbagai macam perawatan rumahan. Diantaranya mandi dengan air hangat, tidur pada tempat tidur, latihan peregangan serta rentang gerak.
Tidak perlu bingung untuk mengatasinya Fisiohome adalah solusinya, Anda bisa berkonsultasi dengan menghubungi +62882-9874-5399 untuk detailnya. Meskipun sering terjadi pada orang dewasa, Anda tetap harus tahu penyebab Rheumatoid Arthritis yang menyerang anak dan pengobatannya.