FISIOHOME – Tidak asing dengan istilah tensi tinggi? Tensi tinggi atau sering dikenal dengan hipertensi adalah pembunuh mematikan atau silent killer dalam tubuh manusia. Terkadang mereka mengalami hipertensi bahkan tanpa menyadarinya.
Hal ini disebabkan karena hipertensi seringkali muncul tanpa gejala. Ketika tekanan darah tidak terkontrol dalam waktu yang lama, secara signifikan meningkatkan risiko anda terkena serangan jantung, stroke, dan kondisi yang mengancam jiwa lainnya.
Seperti yang dialami oleh seorang atlet bernama Dina Piersawl yang mengalami penyakit mematikan, stroke. Rasa kaget juga menyelimuti wanita kelahiran Chicago, Amerika Serikat ini. Pasalnya, gaya hidup sehat sudah diterapkan dengan baik. Selain itu, riwayat hidup sebagai atlet di perguruan tinggi, seorang pelari, pelatih bersertifikat, jarang sakit, dan selalu menerapkan hidup sehat kini mengalami stroke.
Stroke yang diidapnya merupakan akibat langsung dari hipertensi yang tidak terdiagnosis. Seperti yang sudah dijelaskan di awal, hipertensi adalah ‘silent killer’, yaitu pembunuh yang secara diam-diam mematikan jika tidak disadari sejak awal.
Dalam Artikel Ini:
TogglePenyebab Tensi Tinggi
Ada dua klasifikasi atau jenis hipertensi berdasarkan penyebabnya. Hipertensi primer atau esensial disebabkan oleh faktor keturunan atau gaya hidup yang tidak sehat, seperti merokok, terlalu banyak mengonsumsi natrium (garam), stres, malas bergerak, mengonsumsi alkohol berlebihan, dan obesitas. Sedangkan, hipertensi sekunder terjadi jika penyakit hipertensi disebabkan oleh kondisi medis, seperti penyakit ginjal.
Tekanan darah tinggi terjadi karena berbagai penyebab, seperti:
- Genetika
- Diet yang buruk
- Kurang olahraga
- Menekankan
- Alkohol
- Obat-obatan tertentu
Cara Menurunkan Tensi Tinggi
Mengubah gaya hidup anda dapat membantu mengontrol dan mengelola tekanan darah tinggi. Penyedia layanan kesehatan mungkin menyarankan anda untuk merubah gaya hidup dengan cara:
- Makan makanan yang menyehatkan jantung dengan sedikit garam
- Melakukan aktivitas fisik secara teratur
- Perubahan gaya hidup
- Obat-obatan
- Suplemen
- Mempertahankan berat badan yang sehat atau menurunkan berat badan
- Membatasi alkohol
- Tidak merokok
- Tidur 7 hingga 9 jam setiap hari
Ciri – Ciri Tensi Tinggi
Tahukah anda, kebanyakan orang dengan tekanan darah tinggi tidak memiliki gejala, bahkan jika anda memiliki tekanan darah yang sangat tinggi. Artinya anda bisa saja mempunyai pola hidup sehat, padahal memiliki tekanan darah tinggi bertahun-tahun tanpa gejala apapun.
Beberapa orang dengan tekanan darah tinggi mungkin memiliki ciri-ciri seperti;
- Sakit kepala parah
- Mimisan
- Sesak napas
- Pusing
- Penglihatan buram
- Mual
- Telinga berdenging
- Kebingungan
- Detak jantung tak teratur
- Kelelahan
- Nyeri dada
- Sulit bernapas
- Darah dalam urine
- Sensasi berdetak di dada, leher, atau telinga
Hal yang perlu dipahami adalah hipertensi merupakan penyakit tersembunyi dan sulit terdeteksi, oleh sebab itu perlu memeriksakan tekanan darah secara teratur bila anda berisiko terkena tekanan darah tinggi. Cari pertolongan medis segera atau perawatan rumah sakit jika disadari adanya tanda atau gejala yang semakin parah.
Siapa Saja yang Berpotensi Terkena Hipertensi?
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, ada banyak faktor yang menyebabkan anda berisiko tinggi terkena darah tinggi. Diantaranya seperti keturunan atau genetik, usia, etnis, dan jenis kelamin.
Seseorang yang sudah tua cenderung memiliki tekanan darah yang tinggi. Sebab, semakin bertambah usia, tekanan darahnya akan meningkat. Pembuluh darah yang dimiliki cenderung menebal dan menegang seiring berjalannya waktu.
Namun, apabila anda memiliki keluarga dengan riwayat darah tinggi, hal ini juga dapat meningkatkan risiko mengalami hal serupa. Adapun terkait dengan etnis, umumnya kondisi ini lebih sering terjadi pada orang keturunan Afrika daripada Asia. Sedangkan, dari segi usia, wanita dewasa lebih mungkin mengalami darah tinggi dibandingkan pria.
Meski anda merasa tidak termasuk dalam golongan di atas, bukan berarti anda tidak berisiko mengalami hipertensi. Sebab, faktor risiko yang paling utama dari hipertensi adalah memiliki gaya hidup yang buruk alias tidak sehat.
Di sisi lain, tentu saja seseorang yang memiliki faktor risiko genetik dan usia, bisa terbebas dari hipertensi selama menerapkan gaya hidup yang sehat.