Fisiohome

Penyebab Saraf Kejepit dan Cara Tepat Mengatasinya

saraf kejepit
Anda mungkin sudah sangat familiar dengan istilah saraf kejepit. Ini merupakan kondisi dimana saraf menerima tekanan dari bagian di sekitarnya sehingga situasinya jadi terjepit. Saraf kejepit atau pinched nerve ini bisa menyebabkan munculnya nyeri dan sangat mengganggu aktivitas. Langkah fisioterapi saraf kejepit bisa dijadikan pilihan agar terbebas dari rasa nyeri tersebut. 

Penyebab Syaraf Kejepit

Sebelum mengetahui lebih jauh mengenai langkah fisioterapi pada pasien penderita saraf kejepit, Anda perlu memahami dulu apa sebenarnya penyebab dari kondisi ini. Sebenarnya penyebab saraf kejepit sangat beragam. Berikut ini adalah beberapa hal yang sangat mungkin menjadi penyebab kondisi tersebut:
  • Postur Tubuh yang Salah

Postur Tubuh yang Salah
Postur Tubuh yang Salah
Penyebab pertama adalah postur tubuh yang salah. Banyak orang menyepelekan postur tubuh padahal ini sangat berpengaruh pada kesehatan tubuh secara menyeluruh. Jika postur tubuh Anda saat beraktivitas tidak tepat maka sangat besar kemungkinan saraf di dalam tubuh tertekan atau terdesak oleh bagian lainnya. 
  • Rematik atau Arthritis

Rematik
Rematik
Kondisi saraf kejepit juga bisa dipicu oleh rematik atau arthritis. Rematik ini merupakan gangguan dimana sistem kekebalan tubuh akan menyerang sendi, tulang, serta otot. Salah satu jenis rematik itu sendiri adalah arthritis atau radang sendi yang akan menyebabkan munculnya nyeri apalagi ketika sendi digerakkan. 
  • Stres

Stres
Stres
Penyebab lain dari saraf kejepit adalah stres. Stres yang dimaksud di sini adalah stres pada otot dan sendi karena adanya gerakan berulang. Gerakan berulang bisa memicu munculnya tekanan dan gesekan yang kemudian menghimpit saraf. Itulah mengapa sangat penting untuk melakukan peregangan dan membuat variasi gerakan ketika Anda beraktivitas. 
  • Cedera

cedera olahraga
cedera olahraga
Mereka yang mengalami cedera karena kecelakaan atau penyebab lain juga rentan menderita saraf kejepit. Cedera ini sebaiknya diatasi dengan baik agar tidak menimbulkan masalah lain seperti pinched nerve tadi. Biasanya hal ini akan dirasakan beberapa minggu atau bulan sejak penderita sembuh dari cederanya. 
  • Obesitas

Obesitas
Obesitas
Saraf kejepit ternyata juga bisa disebabkan oleh obesitas. Orang yang memiliki berat badan berlebih memiliki risiko lebih tinggi menderita saraf kejepit. Lihat saja bagaimana bentuk fisik dari orang yang obesitas. Tumpukan lemak di dalam tubuh bisa dengan mudahnya menekan tulang dan tulang kemudian dapat menekan saraf. Itulah mengapa sangat penting untuk menjaga agar bobot tubuh selalu ideal. 

Langkah Fisioterapi Bagi Penderita Saraf Kejepit

Masalah saraf kejepit ini bisa menimbulkan nyeri yang cukup hebat hingga penderita mengalami mati rasa. Oleh sebab itu dibutuhkan penanganan yang tepat dan salah satunya adalah lewat fisioterapi. Terapi ini dilakukan untuk mengurangi nyeri sekaligus meregangkan bagian saraf yang terjepit. Berikut adalah langkah fisioterapi yang dapat dilakukan pada penderita saraf kejepit:
  • Kompres Hangat

Sebelum memulai langkah fisioterapi saraf kejepit, sangat disarankan untuk memberi kompres hangat terlebih dahulu di area yang bermasalah. Berikan kompres hangat di area yang terasa nyeri. Sebenarnya tak harus menggunakan kompres hangat karena kompres es juga bisa dilakukan. Pilih mana jenis kompres yang dirasa paling nyaman bagi pasien. Sebenarnya langkah pengompresan ini juga bisa masuk ke salah satu langkah terapi yaitu terapi suhu. Jika Anda datang ke tempat terapi profesional, maka terapi suhu ini bisa dilakukan dengan alat khusus bukan secara manual. Tinggal disesuaikan saja apakah ingin melakukan terapi suhu dingin atau suhu panas. 
  • Elektroterapi

Pasien penderita saraf kejepit juga bisa menjalani elektroterapi atau terapi dengan menggunakan daya listrik. Terdengar menyeramkan namun sebenarnya langkah terapi ini cukup aman untuk dilakukan. Terapi ini akan membantu meredakan nyeri dan meningkatkan mobilitas pasien. Diharapkan dengan adanya terapi ini pasien bisa bergerak nyaman dan bisa beraktivitas normal seperti biasa. Jenis terapi ini tidak bisa dilakukan sendiri karena risikonya cukup besar apalagi jika tidak tahu teknik yang tepat. Selain itu dibutuhkan alat khusus yang bisa mengalirkan daya listrik dengan dosis yang tepat. Jika dosisnya kurang maka stimulasi juga akan kurang dan hasilnya tidak optimal. Namun sebaliknya, jika dosisnya terlalu tinggi maka stimulasi akan berlebihan dan membahayakan kondisi tubuh.
  • Fisioterapi Manual

Langkah terapi berikutnya yang dapat diterima oleh penderita saraf kejepit adalah fisioterapi manual. Contoh paling mudah dari fisioterapi manual adalah pemijatan. Selain itu bisa juga dilakukan peregangan dan mobilisasi sendi. Setelah mengikuti fisioterapi manual ini penderita diharapkan bisa merasa lebih rileks dan memiliki kemampuan mobilitas yang jauh lebih baik tanpa rasa nyeri. Namun fisioterapi manual ini juga tak bisa dilakukan asal-asalan. Seringkali orang sembarangan saja memijat bagian yang sakit karena saraf kejepit. Padahal tindakan semacam ini bisa sangat berbahaya. Tekanan yang diberikan bisa saja malah membuat kondisi saraf semakin terhimpit dan nyeri yang dirasakan semakin kuat. Oleh sebab itu, lakukan terapi manual tersebut hanya bersama tenaga profesional.
  • Latihan Pernapasan

Penderita saraf kejepit juga biasanya akan diminta untuk melakukan latihan pernapasan sebagai salah satu bagian dari proses terapi. Langkah ini dilakukan agar pasien bisa merasa lebih tenang dan rileks. Dengan merasa tenang maka rasa nyeri yang dihadapi bisa jadi jauh lebih ringan. Selain itu ketenangan ini juga akan membantu proses terapi berikutnya bisa berjalan lancar. Masalah saraf kejepit ini bisa jadi berbahaya jika tidak segera ditangani secara tepat. Sebaiknya lakukan tindakan fisioterapi saraf kejepit segera setelah ditemui gejala-gejala dari kondisi tersebut. Semakin dini diatasi maka akan semakin mudah juga untuk disembuhkan. Risiko untuk mengalami operasi juga bisa diturunkan jika proses fisioterapi tersebut berhasil. 

Share This Post

Share on facebook
Share on linkedin
Share on twitter
Share on email

Berlangganan Newsletter Kami

Dapatkan pembaruan dan belajar dari yang terbaik

Lebih Banyak Yang Bisa Dieksplorasi

Apakah Anda Ingin Meningkatkan Bisnis Anda?

Selengkapnya dan tetap terhubung

Fisiohome X CareNow

Promo ini berlaku selama periode promo: 1 November – 31 Desember 2024

Syarat & Ketentuan Promo:
1.⁠ ⁠Diskon Rp 75.000 untuk transaksi minimal Rp 2.000.000
2.⁠ ⁠Berlaku untuk seluruh layanan Fisiohome
3.⁠ ⁠Promo hanya dapat digunakan untuk 1x pengguna per pasien

Klik di sini untuk menghubungi kami via WhatsApp di +62 882-9874-5399 atau hubungi langsung untuk konsultasi mengenai promo ini.  Jangan lewatkan kesempatan untuk mendapatkan layanan fisioterapi terbaik dengan harga spesial.

Syarat dan Ketentuan
Promo

Syarat dan Ketentuan:

  • Promo berlaku untuk layanan home visit fisioterapi di wilayah tertentu.
  • Waktu layanan home visit fisioterapi terbatas, dan tersedia berdasarkan jadwal yang telah ditentukan.
  • Pasien diharuskan mendaftar melalui platform atau saluran yang ditentukan.
  • Konfirmasi layanan home visit akan diberikan setelah pendaftaran dan penjadwalan telah berhasil.
  • Promo tidak bisa digabung dengan promo lainnya.

Visit Suite

  • Fisioterapi visit 1x
  • Bisa pesan dan datang hari ini
  • Durasi 45-60 menit
  • Menggunakan alat Infrared / Ultra Sound / TENS (Jika dibutuhkan)

Visit Luxury

  • Fisioterapi visit 8x
  • Bisa pesan dan datang hari ini
  • Durasi 45-60 menit
  • Menggunakan alat Infrared / Ultra Sound / TENS (Jika dibutuhkan)

Visit Platinum

  • Fisioterapi visit 12x
  • Bisa pesan dan datang hari ini
  • Durasi 45-60 menit
  • Menggunakan alat Infrared / Ultra Sound / TENS (Jika dibutuhkan)

Visit Royal Family

  • Fisioterapi visit 9x sesi
  • Bisa dipakai seluruh keluarga dengan 1 alamat yang sama
  • Bisa untuk melayani semua anggota keluarga dengan 1x pemesanan dengan 1 alamat yang sama
  • Bisa pesan dan datang hari ini
  • Durasi 45-60 menit
  • Max 3x sesi per visit
  • Menggunakan alat Infrared / Ultra Sound / TENS (Jika dibutuhkan)

Visit Sport Event

  • Personal fisioterapi untuk event (Olaharaga/Kesehatan)
  • Pendampingan Fisioterapis pada event olahraga
  • Pendampingan personal Fisioterapis perorangan