FISIOHOME- Banyak di antara pengidap stroke yang mengalami gizi buruk setelah terserang penyakit. Mungkin ini dikarenakan penderita stroke susah menggunakan tangan untuk melakukan aktivitas makan atau minum. Bisa juga bermasalah dengan ingatan sehingga kerap lupa makan atau minum. Bahkan, bisa juga karena susah menelan.
Nah, berikut ini beberapa rekomendasi makanan untuk penderita stroke yang dapat dipertimbangkan. Namun, sebelum mengonsumsinya, Anda perlu untuk melakukan konsultasi ke dokter ahli agar sesuai dengan kondisi tubuh Anda.
Makanan bergizi lengkap dan seimbang
Yakni terdiri atas buah, sayur, biji-bijian, dan protein berlemak sehat. Dalam satu sesi makan setidaknya pastikan ada makanan pokok, lauk pauk, sayuran, dan buah-buahan.
Sayur dan buah yang berwarna-warni
Semakin banyak ragam warna alami dari makanan yang dikonsumsi, nutrisinya semakin baik. Misal, merah dari apel, oren dari wortel, kuning dari lemon atau paprika, hijau dari bayam atau brokoli, sampai ungu dari terong dan buah naga. Enam buah yang disarankan untuk penderita stroke, antara lain: 1) beragam jenis berry, 2) buah-buahan sitrus, 3) apel, 4) tomat, 5) buah naga, 6) alpukat
Penuhi 5 porsi sayur dan buah setiap hari
Satu porsi bisa dipenuhi satu cangkir sayuran mentah atau berdaun, setengah cangkir sayuran matang, atau segelas jus sayuran. Satu porsi buah sama dengan satu buah sebesar bola tenis atau buah pisang ukuran tanggung, segelas jus buah, atau cangkir buah yang dipotong-potong dadu.
Baca juga: Mengenal Ragam Manfaat Fisioterapi bagi Penderita Stroke
Daging ikan
Daging ikan menjadi salah satu bahan makanan yang direkomendasikan bagi penderita stroke. Untuk mengonsumsinya, diperlukan minimal dua kali seminggu. Kandungan gizi daging ikan yakni asam lemak omega-3 terbukti mampu menurunkan risiko stroke. Nah, beberapa ikan yang mengandung gizi tersebut adalah seperti ikan tuna, teri basah, lele, dan nila.
Makanan tinggi serat
Serat dapat mengurangi kolesterol dan menurunkan risiko penyakit stroke dan jantung, membantu mengontrol gula darah, sampai mencegah gangguan pencernaan. Yang banyak mengandung serat adalah roti gandum, wortel, kacang merah, buah, sayur-sayuran, biji-bijian utuh, dan kacang-kacangan. Ganti nasi putih dengan nasi merah. Pilih oatmeal atau roti gandum utuh ketimbang olahan berbasis terigu, gunakan buah dan sayur sebagai camilan sehari-hari.
Makanan kaya kalium dan magnesium
Makanan yang tinggi kalium dan magnesium dapat menurunkan risiko stroke dan memerbaiki fungsi tubuh setelah stroke. Contoh makanannya yaitu kacang almond, biji labu, tomat, jeruk, sereal, ubi jalar, bawang putih, dan pisang.
Kalium penting untuk menjaga fungsi jantung dan melancarkan pembuluh daragh agar tetap sehat. Makanan yang kaya kalium antara lain pisang, apricot, jeruk, melon, apel, kentang, ubi jalar, bayam, timun, dan tomat.
Baca juga: Menilik Perbedaan Gejala Bell’s Palsy dan Stroke
Makanan yang kaya akan asam folat, vitamin B7, B12, C, dan E
Asam folat terdapat pada sayur-sayuran, buah-buahan, dan kacang-kacangan. Makanan yang mengandung vitamin B7 atau Biotin yaitu kacang-kacangan, polong-polongan, kuning telur, hati, alpukat, dan ubi jalar.
Sementara itu, makanan yang mengandung vitamin B12 yaitu ikan salmon, daging sapi, susu, yogurt, telur, dan daging ayam. Sedangkan, makanan yang mengandung vitamin C yaitu jeruk, kiwi, brokoli, stroberi, dan tomat. Makanan yang mengandung vitamin E yaitu kiwi, mangga, brokoli, kacang almond, dan ikan salmon.
Batasi asupan lemak jahat dan kolesterol
Tubuh butuh kolesterol untuk menjaga kesehatan sel tubuh. Tapi, kalau terlalu banyak dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Hindari makanan lemak jenuh dan trans.
Lemak Trans ada pada biskuit, makanan beku olahan, makanan ringan seperti keripik kentang, keripik singkong kemasan, dan camilan sejenis, gorengan, makanan siap saji (ayam goreng, kentang goreng, atau burger), margarin, donat.
Baca juga: Cedera Olahraga yang Membutuhkan Bantuan Fisioterapi
Lemak Jenuh ada pada daging merah, kulit ayam, produk susu
Hindari makanan tinggi lemak jahat. Pilih makanan yang dikukus, tumis, atau panggang. Dianjurkan produk susu rendah lemak seperti yogurt bebas lemak untuk membantu menurunkan tekanan darah.
Kurangi makanan dari protein hewani
Batasi makananan dari protein hewani kurang dari 85 gram. Dianjurkan makan daging sapi dan unggas namun tanpa lemak dan kulitnya.
Kurangi natrium, sodium, dan garam
Batasi asupannya tidak lebih dari 1500 miligram per hari. Alihkan garam dengan menambahkan rempah-rempah untuk menambah cita rasa. Makanan instan, berpengawet, olahan, kalengan, dan makanan siap saji biasanya juga tinggi natrium atau garam.
Pilih makanan segar yang dimasak secara sehat agar konsumsi garam bisa dikendalikan. Minimalkan makanan ringan seperti keripik, kerupuk, kacang siap makan yang umumnya juga tinggi garam.
Kurangi asupan gula
Konsumsi gula berlebih dapat meningkatkan risiko penyakit diabetes, tekanan darah tinggi, dan obesitas. Ketiga penyakit itu bisa menaikkan risiko terkena stroke.
Tak hanya mengurangi asupan gula pasir saja tapi juga gula aren, madu, selai, dan segala sesuatu yang manis, kecuali buah dan sayur.
Adapun penderita stroke yang susah makan, ada empat tingkatan untuk makanan yang berbentuk cair, yakni:
- Thin liquids: air putih/mineral, jus buah, kopi, teh, kuah kaldu, makanan enteral cair (nutrisi lewat saluran cerna melalui selang).
- Nectar thick liquid: sirup, sup dengan bahan dasar krim.
- Honey thick liquid: tingkat kekentalan seperti madu atau sup krim kental.
- Spoon thick yang tingkat kekentalannya seperti pudding silky atau yogurt.
Baca juga: Manfaat Fisioterapi untuk Pengidap Penyakit Tennis Elbow
Sementara itu, untuk makanan padat dapat digolongkan menjadi tiga tingkatan, yakni sebagai berikut:
Dysphagia puree
Makanan dibuat dalam bentuk puree (bubur) dengan konsistensi seperti puding halus. Makanan ini tidak perlu dikunyah atau hanya perlu sedikit sekali dikunyah. Contohnya puree alpukat, puree kentang, dan bubur beras.
Dysphagia mechanically
Makanan bertekstur lembut, agak basah, dan mudah dikunyah. Contohnya daging cincang, sayuran kukus, dan nasi tim,
Dysphagia advanced
Mencakup semua makanan kecuali yang garing, kering, lengket atau makanan harus agak basah dan dipotong kecil-kecil. Contohnya daging yang diiris tipis atau daging suwir, ikan, telur, buah potong, dan perkedel.
Masalah gangguan menelan pada penderita stroke bukanlah hal yang sepele. Oleh karena itu, ada tidaknya gangguan ini perlu dikenali sejak penderita stroke masih menjalani perawatan di rumah sakit.
Ada beberapa jenis latihan yang dapat menguatkan dan memerbaiki koordinasi otot dan saraf yang berhubungan dengan fungsi menelan. Jenis latihan ini ditentukan oleh tenaga medis atau seorang fisioterapis. Pelaksanaannya pun perlu dilakukan di bawah pengawasan tenaga medis atau seorang fisioterapis.
Untuk info lebih lanjut tindakan fisioterapis untuk mengatasi penderita stroke susah menelan, silakan hubungi Fisiohome. Fisiohome merupakan startup kesehatan platform call visit Fisioterapi (Fisioterapis datang ke rumah) dari Indonesia yang memberikan kemudahan bagi pasien untuk mendapatkan kenyamanan dalam menggunakan jasa pelayanan Fisioterapi di rumah, kapan pun dibutuhkan tanpa harus melalui proses yang rumit dan memakan waktu.
Sumber
https://www.klikdokter.com/rubrik/read/3637031/gangguan-menelan-akibat-stroke-bagaimana-mengatasinya
https://hellosehat.com/saraf/stroke/mengenal-stroke-pada-remaja/