Stroke ringan terjadi ketika suplai darah ke otak terhalang sementara waktu akibat penyumbatan (endapan lemak) di pembuluh darah otak. Itulah sebabnya stroke ringan berlangsung singkat dan dapat menghilang dalam hitungan menit atau jam.Meski demikian, kita tentu tetap harus waspada dengan stroke ringan karena bisa menjadi gejala dari stroke permanen. Stroke ringan layaknya sebagai sebuah peringatan kalau tubuh berisiko mengalami stroke yang lebih parah di masa mendatang.
Suatu penelitian menunjukkan bahwa sekitar 4 dari 10 orang yang terkena stroke ringan berisiko menderita stroke secara permanen. Hal yang lebih berbahaya adalah setengah dari kejadian stroke tersebut dapat terjadi dalam kurun waktu 48 jam setelah gejala stroke ringan. Ada juga yang menyebutkan 10% orang yang terkena stroke ringan akan mengalami stroke dalam kurun waktu 1-5 tahun ke depan.
Dalam Artikel Ini:
ToggleCiri-Ciri Gejala Stroke Ringan
Gejala stroke ringan hampir serupa dengan stroke permanen. Berikut ini beberapa gejalanya.
- Kelumpuhan pada salah satu sisi tubuh seperti wajah, lengan, atau kaki.
- Otot wajah melemah, membuat salah satu sisi wajah turun.
- Sulit mengangkat kedua lengan dan tungkai karena lemas atau mati rasa.
- Kesemutan atau mati rasa mendadak di bagian tubuh tertentu.
- Kemampuan berbicara terganggu, menjadi kacau, cadel, tidak beraturan, tidak jelas, bahkan tidak mampu bicara.
- Kebingungan atau kesulitan memahami perkataan orang lain.
- Pandangan mata kabur.
- Gangguan penglihatan pada salah satu atau kedua mata.
- Pusing atau hilang keseimbangan tubuh secara mendadak.
- Sakit kepala parah tanpa sebab, muncul tiba-tiba.
- Sulit menelan.
Dalam istilah medis, gejala stroke dikenal dengan istilah FAST. Segera cek dan lakukan langkah berikut jika mengalaminya. Face (wajah), yakni salah satu sisi mulut atau wajah terlihat turun sebelah atau tidak simetris. Arms (lengan), yakni salah satu lengan mati rasa atau lemah atau jika kedua tangan diangkat, salah satu tangan terlihat lebih turun dari lengan satunya. Speech (bicara), yakni sulit berbicara atau berbicara tidak jelas atau bahkan tidak dapat berbicara. Time (waktu) yaitu segera cari pertolongan medis.
Baca juga: Manfaat Fisioterapi untuk Pengidap Penyakit Tennis Elbow
Penyebab Gejala Stroke Ringan
- Berusia di atas 55 tahun.
- Ada riwayat stroke dalam keluarga.
- Kebiasaan merokok.
- Memiliki berat badan berlebih atau obesitas.
- Konsumsi makanan berlemak dan tinggi garam.
- Konsumsi minuman alkohol secara berlebihan.
- Kondisi medis tertentu seperti hipertensi, diabetes, kolesterol tinggi, anemia, gangguan irama jantung.(aritmia),
Mengatasi Gejala Stroke Ringan
Beberapa cara menurunkan risiko terkena stroke ringan:
- Menghentikan kebiasaan merokok.
- Membatasi konsumsi makanan berkolesterol.
- Mengurangi asupan makanan yang digoreng.
- Mengurangi asupan makanan yang manis.
- Hindari minuman beralkohol.
- Memenuhi kebutuhan makanan kaya nutrisi yang berasal dari buah dan sayur.
- Perbanyak makan buah dan sayur.
- Berolahraga secara rutin.
- Menjaga berat badan ideal.
- Tidur yang cukup.
- Mengelola stres.
- Meningkatkan kontrol terhadap kondisi medis seperti diabetes, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi.
Baca juga: Ragam Jenis Terapi untuk Penderita Vertigo yang Aman dan Efektif
Stroke merupakan penyakit yang menyerang otak, bisa terjadi kapan saja, di mana saja. Jika tidak segera mendapatkan penanganan yang tepat, stroke dapat menyebabkan komplikasi bahkan kematian. Untuk itu penting bagi kita mengetahui pertolongan pertama pada gejala stroke agar lebih waspada dan bisa menolong orang sekitar jika terjadi serangan stroke. Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan sebagai pertolongan pertama pada gejala stroke:
- Perhatikan gejala yang muncul
Bisa dicek berdasarkan FAST. Bagian mana yang mengalami gejala stroke. Selain itu perlu waspada terhadap kondisi lain seperti tiba-tiba pusing, tidak bisa melihat, atau sakit kepala hebat.
- Perhatikan kondisi penderita
Biasanya stroke menyebabkan penderita kehilangan keseimbangan hingga membuat jatuh. Cek kondisi penderita apakah mengalami benturan di kepala atau tidak.
- Jangan mencoba melakukan pijat atau menusukkan jarum
Sebagian masyarakat memiliki pemahaman yang salah seperti stroke dapat disembuhkan dengan dipijat, mengeluarkan darah dari telinga, menusukkan jarum ke bagian tubuh yang mengalami stroke. Jangan melakukan itu karena stroke harus ditangani oleh tenaga medis profesional.
- Periksa pernapasan
Cek dan atur pernapasan penderita dengan baik. Jika mengalami kesulitan bernapas, berikan ruang di sekitarnya, longgarkan pakaiannya yang terlalu ketat. Minta penderita mengambil napas dalam dan membuang perlahan untuk mengatur agar pernapasan dapat normal kembali.
- Perbaiki posisi
Ubah posisi penderita menjadi berbaring. Atau bisa juga membaringkan satu sisi tubuh dengan bagian kepala sedikit diangkat agar penderita merasa lebih nyaman. Apalagi terkadang penderita stroke merasa mual dan ingin muntah. Maka dari itu, posisi kepala harus sedikit diangkat agar mudah saat ingin muntah dan mencegah dari tersedak.
- Segera bawa ke rumah sakit
Membawa pasien ke rumah sakit juga bagian dari pertolongan pertama pada gejala stroke.
- Fisioterapi
Fisioterapi stroke bisa dimulai 24 jam setelah serangan. Di waktu tersebut, pasien akan dimotivasi untuk dapat bangun dan bergerak semampunya. Untuk kasus stroke yang ringan, fisioterapis stroke biasanya fokus pada pencegahan komplikasi dan kemampuan pasien untuk bergerak dan aktif kembali. Salah satu manfaat fisioterapi bagi penderita stroke adalah untuk mengembalikan fungsi tubuh agar pasien bisa kembali beraktivitas secara normal. Pasca stroke atau setelah serangan stroke, biasanya dokter akan menyarankan untuk melakukan perawatan fisioterapi dengan pendampingan terapis profesional.
Sumber Gambar : Freepik
Dalam program fisioterapi stroke, terapis juga akan memberi tahu bagaimana posisi yang tepat untuk berbaring dan juga cara duduk yang aman. Tak hanya itu, fisioterapis juga akan membantu memberikan motivasi agar terlibat aktif memelajari gerakan-gerakan normal tubuh dalam setiap sesi fisioterapi stroke. Fisioterapi stroke dapat membantu untuk mendapatkan kembali kekuatan dan kemampuan untuk menggerakkan tubuh. Fisioterapis akan membantu membuatkan program terapi yang sesuai dengan kondisi kesehatan pasien.
Berikut ini manfaat jika menjalani fisioterapi pasca serangan stroke:
- Mengatasi kekakuan otot.
- Mengurangi rasa sakit.
- Meningkatkan kemampuan bergerak.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai layanan dan harga, hubungi kami di nomor +62 882-9874-5399. Kami siap membantu menjawab semua pertanyaan Anda terkait layanan yang kami tawarkan. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tim kami!”
Referensi Penulisan:
- https://www.alodokter.com/hati-hati-awalnya-stroke-ringan-selanjutnya-stroke
- https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/pertolongan-pertama-pada-gejala-stroke-yang-wajib-dilakukan